--> Skip to main content

Ayat Alkitab Tentang Keteladanan dan Karakter Daud dalam Kehidupan Sehari-hari

Alkitab sebagai sebuah kitab Kristen tidak hanya menulis perintah dan janji Allah. Alkitab juga menceritakan kisah umat Tuhan di masa lalu. Catatan ini ditulis agar menjadi pelajaran bagi kita, umat Allah saat ini. Salah satu kisah yang harus kita pelajari berasal dari karakter dan teladan Daud. Menurut Ibrani 11, Daud menjadi salah seorang dari banyak orang percaya. David dikenal karena keterampilan bertarung. David juga dikenal karena adil, fleksibilitas dalam bermain kecapi dan memuji Allah.

Tidak cukup hanya mengetahui cerita, kita juga perlu mengetahui karakter dan teladan Daud. Dari cerita yang diceritakan dalam Alkitab, terdapat pelbagai watak dan teladan Daud yang kita boleh perhatikan dengan baik. Berikut adalah beberapa watak dan teladan Daud.



Keteladanan Daud

1. Selalu bersandar pada Tuhan.
Cerita antara Daud dan Goliat menunjukkan bagaimana Daud bersandar kepada Tuhan. Karakter ini dan teladan Daud perlu kita terapkan dalam hidup kita. Daud tidak takut, tanpa gentar menghadapi Goliat yang begitu hebat bila dibandingkan dengannya. Dia memahami bahwa jumlah Goliat, dia memiliki Allah yang jauh lebih besar. Demikian juga dengan setiap masalah kita. Sebagai besar seperti masalah yang kita hadapi, kita perlu diingat bahwa Allah kita jauh lebih besar dari itu. Biarlah Tuhan selalu berada dalam setiap aspek kehidupan kita dengan membaca ayat Alkitab untuk motivasi hidup.

2. Hormati hubungan dengan orang lain.

Apabila Daud tidak membunuh Saul, dia menghormati hubungannya dengan Saul. Dia menghormati Saul sebagai rajanya, sebagai orang yang diurapi Tuhan. Daud menghormati Saul sebagai ayahanda Yonatan, sahabat terbaiknya. Hal ini juga diperlukan bagi kita untuk berada dalam kehidupan sehari-hari. Sering kali ada banyak tantangan yang datang dari orang lain. Namun, kita tidak boleh hanya memikirkan balas dendam. Menghormati dan menghormati hubungan yang sudah kita miliki dengan orang itu. Adalah jauh lebih baik bagi kehidupan kita daripada terus berpikir negatif. Rasa hormat juga membantu kita untuk tidak berbicara buruk tentang orang lain seperti yang dikatakan ayat Alkitab tentang berbicara tentang keburukan orang lain.

3. Mau mendengarkan kritik dari orang lain.
2 Samuel 12:13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: “Aku sudah berdosa kepada TUHAN.” Dan Natan berkata kepada Daud: “TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

Daud telah membuat kesalahan yang sangat berat apabila mengambil Bethsyeba sebagai isterinya dan membunuh Uria, suami kepada Bethsheba. Allah juga mengutus Natan untuk mengingatkan Daud akan dosanya. Kita perlu ingat bahwa pada saat itu, Daud sudah menjadi raja. Namun, posisinya, otoritasnya tidak membuatnya menjadi orang yang sombong. Ketika Nathan datang untuk menasihati dia, dia masih ingin mendengarnya dengan baik. Sering kali Allah memakai orang lain untuk mengingatkan kita melalui kritik. Orang itu mungkin lebih tua dari kita, semakin tinggi kekuatannya daripada kita. Namun, Allah juga dapat memakai orang yang lebih muda atau yang posisinya lebih rendah dari kita. Barangsiapa yang Tuhan pakai, kita harus mau mendengarkannya dengan baik. Kritik dari orang lain akan menolong kita melakukan apa yang diperintahkan dalam ayat Alkitab tentang evaluasi diri.

4. Bertobatlah dengan tulus.
2 Samuel 12:16 Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring di tanah.

Setelah Nathan menasihatinya, Daud tidak menunda-nunda untuk bertobat. Pengakuan dosa yang dilakukannya tidak bermain-main. Dia melakukannya dengan tulus. Ketika kita sadar akan dosa dan kesalahan kita, kita tidak bisa bermain-main dengannya. Kita harus mampu untuk sungguh bertobat. Kita tidak dapat hanya bertobat dalam mulut kita, tetapi juga harus berada dalam hati dan perilaku kita.

5. Menyukai firman Tuhan.
Mazmur 119:97 Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.

Daud menunjukkan ketergantungan dengan Allah melalui perkontemplasi Firman Allah. Kita juga perlu terus menerus membaca firman Jahweh. Firman Tuhan dapat menolong kita memahami kehendak Tuhan bagi hidup kita. Betapa menyenangkanNya jika kita memiliki manfaat membaca Alkitab setiap hari. Jika kita masih mengalami kesulitan, kita perlu melakukan bagaimana membaca ayat Alkitab untuk rutin setiap hari.

Karakter Daud

1. Percaya sepenuhnya pada Allah.
1 Samuel 17:45 Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.

Kisah yang paling terkenal dari Daud adalah keberanian untuk maju melawan Goliat. Alkitab mengatakan betapa besar Goliat adalah, terutama bila dibandingkan dengan Daud. David sebelumnya tidak pernah memiliki pengalaman bertarung. Bagaimanapun, Daud memahami bahawa Tuhan telah memanggilnya untuk memerangi Goliat. Daud percaya bahwa Allah akan membantunya melawan Goliat, mencapai kemenangan. Daud percaya dalam apa yang ayat Alkitab katakan tentang kesuksesan.

2. Tidak pedendam.
1 Samuel 24:11 Ketahuilah, pada hari ini matamu sendiri melihat, bahwa TUHAN sekarang menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu; ada orang yang telah menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.

Setelah memerangi Goliat, banyak orang memuji Daud. Bangsa itu mula membandingkan Saul dengan Daud. Mereka mengatakan bahwa Saul mampu melawan ribuan orang, sementara Daud mampu mengalahkan puluhan. Hal ini membuat hati Saul panas. Dia cuba sebanyak mungkin untuk membunuh Daud sehingga Daud harus terus melarikan diri untuk menghindari Saul. Bagaimanapun, apabila Tuhan memberikan kesempatan kepada Daud untuk membunuh Saul, dia tidak melakukannya.

3. Senang berdoa.
Karakter bahagia Daud dan contoh doa dapat dilihat dari kelompok doanya dalam Kitab Mazmur. Mungkin tidak ada begitu banyak kelompok doa jika Daud sendiri tidak menikmati shalat.

4. Berpikir dengan rasional.
2 Samuel 12:23 Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku.

Daud adalah orang yang sangat setia. Namun, ia tidak dibutakan oleh iman. Dia terus menemani imannya dengan logika. Dia berpuasa sedemikian rupa untuk memohon belas kasihan Allah kepada putranya. Namun, ketika bocah itu mati, Daud menyadari bahwa Tuhan sudah menetapkan pilihannya. Meskipun Allah dapat kembali membesarkan anak itu, Daud yakin akan keputusan Tuhan. Dia tidak ingin bertindak sembrono, tidak menghormati apa pun yang telah diberikan Allah, hanya karena satu hal. Daud mengerjakan apa yang dikatakan ayat Alkitab tentang tunduk kepada kehendak Tuhan.

Ini adalah beberapa karakter Daud dan contohnya. Daud mungkin masih membuat banyak dosa yang tidak dikehendaki Tuhan. Namun, Daud masih manusia. Kisah Daud tentang dosa-dosanya menjadi suatu pembelajaran bagi kita sehingga kita tidak bisa membuat kesalahan yang sama di masa sekarang. Kesuksesan David juga merupakan kisah belajar bagi kita. Kita belajar dari Daud bagaimana caranya menjadi orang yang beriman kepada Tuhan. Semoga kita dapat meniru karakter Daud yang baik dalam kehidupan kita. Semua kemuliaan bagi nama Allah. Tuhan memberkati.

Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar