--> Skip to main content

5 Contoh Karangan Eksposisi tentang Narkoba

Contoh Karangan Eksposisi Tentang Narkoba – Eksposisi adalah salah satu jenis esai, yang memiliki karakteristik memberikan informasi atau wawasan baru tentang sesuatu kepada pembaca. Informasi yang termasuk dalam eksposisi adalah data faktual dan dapat diverifikasi. Untuk lebih meningkatkan pemahaman pembaca, berikut beberapa contoh artikel eksposisi dengan tema obat-obatan. Selamat!

1. Mengenal Jenis dan Golongan Narkoba

Mengetahui tentang jenis dan kelas obat-obatan akan sangat bermanfaat bagi kita. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang obat dapat memperkuat kita dari obat-obatan. Obat-obatan adalah kependekan narkotika dan obat-obatan. Obat-obatan juga dikenal sebagai Narkoba (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif).

Narkotika dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok I adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Kekuatan adiktif dari kelas narkotika ini adalah yang tertinggi. Termasuk dalam obat kelas I adalah marijuana, heroin, kokain, morfin, dan opium. Narkotika Kelas II memiliki kekuatan adiktif yang kuat tetapi dapat digunakan untuk perawatan dan penelitian. Termasuk dalam narkotika kelas II adalah pethidine, benzetidine, dan betametadol. Narkotika kelas III adalah kelompok yang paling ringan, contohnya adalah kodein.

Jenis obat berikutnya adalah psikotropika. Psikotropika adalah zat yang mempengaruhi sistem saraf sehingga dapat menyebabkan perubahan dalam aktivitas dan perilaku orang yang mengkonsumsinya. Ada 4 kelompok psikotropika dari kelompok paling ringan (kelas IV) dan kelompok dengan kekuatan adiktif terkuat (kelas I).

Berikutnya adalah zat adiktif lainnya. Zat ini adalah semua zat selain narkotika dan zat psikotropika yang menyebabkan ketergantungan. Termasuk dalam zat adiktif lainnya adalah minuman beralkohol yang memabukkan, rokok, thiner, bensin, aseton, lem kayu, dan cat. Segala bentuk penyalahgunaan narkoba dilarang dan harus dihindari. Ini disebabkan oleh konsekuensi serius yang dapat ditimbulkan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.


2. Bahaya Narkoba Bagi Remaja

Masalah narkoba menjadi masalah yang sangat serius dan memerlukan penanganan khusus. Obat-obatan mengancam masa depan remaja sebagai generasi penerus bangsa. Narkoba menimbulkan banyak bahaya baik fisik maupun psikis. Jika tidak dilakukan tindakan serius maka bangsa Indonesia akan kehilangan karena kehilangan generasi berikutnya. Tercatat setidaknya 15 ribu remaja meninggal karena narkoba.

Penggunaan narkoba akan mempengaruhi kesehatan fisik pengguna. Seorang pecandu narkoba akan terlihat tidak menarik jika diliaht dari penampilan fisiknya. Pecandu narkoba akan sangat rentan terhadap infeksi kulit. Selain itu, pecandu narkoba akan mengalami gangguan saraf, kehilangan kesadaran, kesulitan mendapatkan keturunan, hingga risiko HIV / AIDS. Sudah banyak remaja yang terkena overdosis hingga akhir maut akibat kecanduan narkoba.

Selain gangguan fisik, kondisi psikis pecandu juga menjadi terganggu. Pecandu narkoba akan selalu diliputi stres, kurang percaya diri, depresi dan tidak bisa berpikir jernih. Kondisi ini akan semakin parah ketika mendapat tekanan dari lingkungan sekitarnya. Terkadang pecandu narkoba akan merasa lebih percaya diri ketika menggunakan obat-obatan ini. Tetapi semua itu sebenarnya hanya sementara dan palsu.

Obat-obatan juga merupakan senjata ampuh dalam menghancurkan kehidupan dan masa depan tuan rumah. Hal ini terkadang tidak disadari bahkan dianggap remeh oleh para remaja. Mereka terkadang hanya ingin mencobanya tanpa memikirkan dampaknya. Mereka tidak menyadari bahwa mencoba sekali pun akan kecanduan. Obat-obatan tidak memandang usia, pendidikan, atau posisi. Bahkan banyak akademisi atau yang memiliki maoan dalam pekerjaan tetapi masih terjebak dalam narkoba.

3. Hukuman Mati Bagi Gembong Narkoba

Indonesia telah dinyatakan sebagai negara obat darurat. Dan negara Indonesia telah menyatakan perang terhadap narkoba. Obat-obatan sudah sangat mengganggu masyarakat. Masa depan generasi muda dipertaruhkan dengan sia-sia hanya untuk kenikmatan kelompok-kelompok tertentu. Inilah yang mendorong pemerintah untuk memberantas narkoba ke akar-akarnya. Hukuman yang dipilih juga diharapkan memberikan efek jera bagi dealer lain. Hukuman yang ditetapkan untuk gembong narkoba adalah hukuman mati.

Penetapan hukuman mati bagi gembong narkoba adalah salah satu bentuk ketegasan penegakan hukum. Hukuman mati menunjukkan bahwa orang Indonesia tidak ingin masa depan sumber daya manusia dihancurkan oleh obat-obatan. Ketegasan ini juga merupakan tanda bagi masyarakat internasional bahwa masyarakat Indonesia tidak bermain game dalam penyalahgunaan narkoba.

Penentuan hukuman mati bukan tanpa polemik. Banyak yang menyuarakan bahwa pemberian hukuman mati melanggar hak asasi manusia. Banyak pihak yang ingin terus berjuang demi hak untuk hidup terpidana yang telah dijatuhi hukuman mati. Pro kontra hukuman mati tidak akan berhenti dengan cepat. Jika pemerintah terus melayani pro dan kontra yang ada, maka eksekusi hukuman ini akan terus tertunda.

Pro kontra hukuman mati yang ada tidak menyurutkan langkah pemerintah dalam mengeksekusi. Ini terbukti ada beberapa gembong narkoba yang mengakhiri hidupnya di depan sang eksekutor. Beberapa pemimpin ini termasuk Freddy Budiman (WN Indonesia), Michael Titus Igweh (WN Nigeria), Humprey Ejike (Nigerian WN), dan Gajetan Acena Seck Osmane (South African WN).

Freddy Budiman dinyatakan bersalah atas kasus penyelundupan 1,4 juta pil ekstasi. Titus terbukti membawa heroin seberat 5.223 gram, Humprey membawa 300 gram heroin, dan Osmane dinyatakan bersalah membawa 2,4 kg heroin. Penentuan hukuman mati bukan hal sepele. Penegak hukum telah menghitung narapidana mana yang harus dihukum mati atau tidak.

Penentuan hukuman mati untuk kasus narkoba yang divonis tidak akan langsung memecahkan masalah. Pemerintah berharap ada efek jera bagi orang lain yang tidak bermoral untuk tidak lagi bertransaksi narkoba. Namun, semua tidak akan berarti tanpa peran langsung dari komunitas dalam membantu melawan anrkoba di lingkungan mereka masing-masing. Semoga Indonesia akan segera bebas dari jaringan distribusi narkoba.

Sekian penyajian contoh karangan eksposisi tentang narkoba. Semoga contoh karangan yang diberikan pada kesempatan kali ini semakin menambah pemahaman Anda tentang karangan eksposisi. Nantikan artikel bahasa Indonesia dengan materi pembahasan lainnya. Terima kasih.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar