Belakangan istilah bullying semakin sering kita dengar baik melalui Berita dan dalam obrolan sehari-hari. Bullying berarti tindakan mengganggu, menyiksa, atau merendahkan orang lain yang dapat berlangsung baik secara fisik dan psikis, misalnya melalui ejekan atau instuation. Kita sendiri pasti sakit, marah, atau kecewa dengan ejekan kita, kan?
Terkadang mungkin bahwa kita merasa seperti atau bahkan telah menjawab ejean atau penghinaan baik untuk membela diri atau untuk membalikkan menyakiti perasaan mereka yang menghina kita. Namun, apakah ini hal yang baik dilakukan? Sikap seperti apa yang harus kita terapkan dalam hal penghinaan, baik sebagai penerima maupun pelaku?
Dalam rangka untuk menjawab pertanyaan, dalam kesempatan ini kita akan melihat beberapa ayat Alkitab tentang penghinaan dan menggambar pelajaran dari Firman Allah.
Menghina adalah perbuatan jahat
Amsal 18:3:
“Bila kefasikan datang, datanglah juga penghinaan dan cela disertai cemooh.”
Amsal 11:2:
“Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.”
Dari dua ayat ini kita tahu bahwa melemparkan cemoohan atau penghinaan bukanlah suatu tindakan yang mencerminkan kebijaksanaan atau kebijaksanaan. Sebaliknya, perilaku mencerminkan perilaku orang jahat, atau dalam Alkitab versi King James dikatakan "jahat " atau jahat. Bahkan, dalam Alkitab terutama dalam Amsal kita sering menemukan perintah untuk menjauhkan diri dari kejahatan dan mencari kebijaksanaan karena kebijaksanaan lebih berharga daripada emas dan perak.
Jika kita senang merenungkan Firman Allah yang penuh hikmat, sikap dan sifat kita akan lebih terjaga (AMS. 4:5-6), termasuk dalam kasus tidak menghina orang lain baik langsung sebelum orang atau di belakang. Baca juga: ayat Alkitab tentang merendahkan diri.