--> Skip to main content

14 Ayat Alkitab Tentang Dosa Perselingkuhan

Hari ini, pernikahan adalah sesuatu yang dinanti-nantikan semua orang. Banyak orang kemudian tidak berpikir dengan hati-hati, tidak memikirkan tujuan pernikahan Kristen. Mereka hanya memikirkan status baru sebagai suami atau istri. Tapi, ternyata, kehidupan pernikahan tidak pernah semudah itu. Setiap orang selalu memiliki hasrat sendiri untuk terus memiliki hal-hal baru, terutama jika pernikahan sebelumnya tidak dipikirkan dengan baik sebelumnya.

Nafsu makan yang ada seringkali memiliki dampak yang fatal. Seorang suami bisa merasa bosan dengan istrinya. Seorang suami juga merasa tertarik dengan wanita lain. Inilah awal mula perselingkuhan dimulai. Banyak orang membawa nama cinta untuk membela diri terhadap perselingkuhan. Namun, kita perlu memahami bahwa Alkitab berbicara banyak tentang dosa berbuat curang menurut agama Kristen. Berikut adalah beberapa koleksi ayat-ayat Alkitab tentang selingkuh suami.

1. Imamat 19:11

Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya.

Allah sejak kitab perjanjian lama pun sudah mengingatkan untuk setiap orang tidak berbohong dan berdusta. Perselingkuhan yang dilakukan oleh seorang suami pasti akan selalu diiringi dengan kebohongan dan dusta.  Oleh karena itu, tindakan perselingkuhan tidak dapat dianggap sebagai tindakan yang sesuai dengan firman Tuhan.


2. 1 Timotius 3:12

Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.

Allah dengan jelas menentang adanya perselingkuhan, apalagi sampai suami melakukan poligami. Seorang diaken, atau pelayan Allah, seharusnya menjadi suami hanya dari satu istri saja. Kita semua sebagai orang Kristen sudah dipanggil dan diutus sebagai pelayan Allah bahkan oleh Allah sendiri. Oleh karena itu, suami tidaklah boleh berselingkuh.

3. 1 Korintus 13:4-5

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Sudah berulang kali dikatakan bahwa seorang suami seharusnya memiliki kasih kepada sang istri. Bahkan kasih yang diberikan seharusnya kasih yang diteladani dari Yesus. Kasih sesuai kehendak Allah disampaikan pada ayat Alkitab tentang suami selingkuh ini. Salah satu ciri kasih Allah adalah tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Suami yang berselingkuh sudah melakukan hal yang tidak sopan dan tidak lagi memiliki kasih. Seorang suami pun biasanya berselingkuh karena merasa mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri, ia lupa akan istrinya. Oleh karena itu, tindakan berselingkuh sudah jelas bukan merupakan tindakan kasih.

4. Efesus 5:33

Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

Allah mengingatkan setiap suami untuk mampu mengasihi istrinya seperti ia mengasihi dirinya sendiri. Ketika seorang suami mampu mengasihi istrinya, itu berarti ia juga mengasihi dirinya sendiri. Ini tentu tidak berlaku bagi suami yang berselingkuh. Ayat Alkitab tentang suami selingkuh ini mengingatkan bahwa tindakan perselingkuhan menunjukkan bahwa sang suami tidak lagi mengasihi istrinya. Hal ini berarti ia tidak lagi mengasihi dirinya sendiri. Tindakan tanpa kasih ini merupakan tindakan yang tidak berkenan di hadapan Allah.

5. Efesus 5:28-30

Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya.

Hal yang ingin disampaikan oleh ayat ini tidak jauh berbeda dengan ayat Alkitab tentang suami selingkuh sebelumnya. Allah mengingatkan bahwa seorang suami harus mengasihi istrinya sama seperti ia mengasihi dirinya sendiri. Suami yang berselingkuh berarti membenci dirinya sendiri. Allah mengatakan bahwa hal ini tidaklah mungkin, apalagi bagi orang yang mengikuti Kristus sebagai teladan dalam hidupnya. Yesus Kristus saja mengasihi kita sebagai jemaat-Nya dengan begitu luar biasa sebagai bagian dari anggota tubuh-Nya. Sebesar itu jugalah kasih yang seharusnya seorang suami dapat berikan bagi dirinya sendiri, maupun bagi istrinya, bukannya malah berselingkuh.

6. Markus 10:6-8

Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.

Ayat ini mengatakan hal yang sama seperti ayat yang sebelumnya. Suami yang berselingkuh justru menyakiti dirinya sendiri.

7. Matius 19:6

Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.

Seperti yang sudah dikatakan pada ayat sebelumnya, suami dan istri yang sudah terikat oleh ikatan pernikahan sudah menjadi satu. Mereka tidak sembarangan menjadi satu, tetapi menjadi satu di dalam Allah. Ketika seorang suami berselingkuh, banyak orang sering mengambil jalan keluar untuk bercerai dengan istrinya demi pasangannya yang baru. Banyak orang kemudian mengabaikan pernikahan lamanya. Padahal, Allah dengan jelas mengatakan bahwa apa yang sudah disatukan di dalam Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. Perceraian dalam Kristen tidaklah diperbolehkan.

8. 1 Korintus 7:4

Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

Paulus kepada jemaatnya di Korintus dan juga kepada kita saat ini mengingatkan bahwa seorang suami tidak lagi bertanggung jawab hanya kepada dirinya sendiri. Tubuh seorang suami tidak lagi hanya dikuasai oleh dirinya sendiri, tetapi juga oleh sang istri. Ada tanggung jawab suami terhadap istri dalam Kristen yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang suami untuk bertanggung jawab kepada sang istri yang memiliki kuasa atasnya. Suami yang berselingkuh menunjukkan rasa tidak bertanggung jawab kepada sang istri, yang berarti juga tidak bertanggung jawab kepada dirinya sendiri

9. Matius 5:32

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.

Ada hal lain yang ternyata Allah katakan sebagai perselingkuhan dalam ayat Alkitab tentang suami selingkuh ini. Jika seorang suami menikah dengan perempuan yang sebelumnya diceraikan, ia sendiri berarti sudah berselingkuh atau berbuat zinah. Banyak orang yang melupakan hal ini. Ketika sang suami menikahinya, berarti ia sudah merebut status perkawinan yang seharusnya dimiliki oleh perempuan tersebut.

10. Kejadian 2:24

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Tentu kita sudah banyak mendengar tentang ayat ini. Kita biasa menjadikan ayat ini sebagai ayat Alkitab tentang pernikahan. Namun, ternyata ayat ini pun menjelaskan juga ayat Alkitab tentang suami selingkuh. Seorang suami dan istrinya sudah menjadi satu daging dalam Allah. Oleh karena itu, ketika seorang suami selingkuh, berarti ia berusaha melepaskan dagingnya sendiri. Ia tidak hanya menyakiti istrinya, tetapi juga menyakiti dirinya sendiri.

11. Amsal 20:6

Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?

Ada banyak orang yang membanggakan dirinya karena merasa diri baik hati. Banyak perempuan yang memilih seorang lelaki menjadi pasangannya karena merasa dia baik hati. Padahal, Allah mengatakan bahwa banyak orang yang menyebut dirinya baik hati, tetapi sangat sedikit orang yang benar-benar setia seperti yang ditampilkan contoh kesetiaan dalam Alkitab. Ayat Alkitab tentang suami selingkuh ini menyatakan bahwa tidak banyak suami yang dapat berlaku setia. Oleh karena itu, suami yang setia adalah suami yang istimewa.

12. Yakobus 1:8

Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

Ayat Alkitab tentang suami selingkuh ini sebenarnya membicarakan mendua hati antara iman kita dengan kedagingan kita. Namun, ini pun dapat menjadi refleksi bagi kita. Suami yang berselingkuh berarti menuruti kedagingannya sendiri dan menduakan imannya kepada Tuhan. Padahal, kita tidak boleh mendua hati di hadapan Allah. Setiap suami yang berselingkuh, hidupnya tidak akan pernah tenang. Ia akan terus dikelilingi dengan kegelisahan.

13. Ibrani 13:4

Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

Allah mengingatkan kita melalui ayat Alkitab tentang suami selingkuh ini bahwa perkawinan adalah suatu hal yang terhormat. Ini sudah menjadi prinsip dasar pernikahan Kristen. Kita harus dapat menghormati perkawinan yang sudah terjadi antara suami dan istri. Salah satu bentuk penghormatan yang dapat kita berikan adalah dengan tidak berzinah, tidak berselingkuh. Suami yang berselingkuh, apalagi sampai melakukan hubungan badan, sudah mencemarkan kehormatan perkawinan. Allah dengan tegas mengatakan bahwa suami yang berselingkuh akan dihakimi oleh Allah sendiri.

14. Matius 5:28

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Banyak orang yang masih memperdebatkan batasan seorang suami dapat dikatakan berselingkuh. Ada yang berkata bahwa suami berselingkuh jika sudah melakukan hubungan badan dengan perempuan yang bukan istrinya. Ada juga yang berkata suami berselingkuh jika sudah memiliki status yang lebih spesial dengan perempuan lain. Namun, kita harus melihat standar yang Allah berikan dalam ayat Alkitab tentang suami selingkuh. Ternyata, jika seorang lelaki hanya merasa ingin memiliki perempuan lain pun, ia sudah berselingkuh dan melakukan perzinahan menurut Alkitab.

Itu adalah kumpulan ayat-ayat Alkitab tentang selingkuh suami. Alkitab dengan jelas menegaskan bahwa seorang suami tidak dapat menipu. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa saat ini perselingkuhan tidak lagi identik dengan suami. Banyak istri dan wanita lain telah melakukan tindakan perselingkuhan. Namun, perselingkuhan adalah dosa, tidak tergantung pada siapa yang melakukannya, apakah suami atau istri. Semoga kita bisa menjadi mitra yang setia dan menjalani kehidupan yang penuh kasih. Semuanya bermegah atas nama Tuhan. Tuhan memberkati.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar