--> Skip to main content

Puisi beserta Sinopsisnya Beserta Contoh puisinya

Puisi beserta Sinopsisnya Beserta Contoh puisinya. Sebelumnya, kita telah mengetahui beberapa contoh puisi dari sejumlah artikel sebelumnya. Artikel-artikel tersebut meliputi: contoh-contoh puisi yang terdistorsi, contoh-contoh puisi terzina, contoh-contoh puisi quatrain, contoh-contoh puisi soneta, contoh-contoh puisi roman, contoh-contoh puisi balada, dan contoh-contoh puisi keanggunan. Kali ini, kami juga akan mencari tahu contoh puisi apa yang disertai oleh sinopsis. Beberapa contoh puisi dalam artikel ini adalah puisi dalam antologi puisi. Karena berasal dari buku puisi, puisi-puisi itu juga akan disertai dengan contoh sinopsis.



Contoh-contoh puisi beserta sinopsisnya tersebut bisa dilihat di bawah ini!

A. Contoh Sinopsis (Buku) Puisi**

Dari kamar
mandi yang jauh
dan sunyi
saya ucapkan
Selamat
Menunaikan
Ibadah Puisi.
*
Sabda sudah menjadi
saya.
Saya akan
dipecah-pecah
menjadi ribuan
kata dan suara.
*
Tubuhku kenangan
yang sedang
menyembuhkan
lukanya sendiri.
*
Menggigil adalah
menghafal rute
menuju ibu kota tubuhmu.
*
Lupa: mata waktu yang tidur sementara.
*
Tuhan yang merdu, terimalah
kicau burung dalam kepalaku.
*
Kita adalah cinta yang berjihad melawan trauma.

B. Contoh Puisi*

Contoh 1:

Dengan Kata Lain
Karya: Joko Pinurbo

Tiba di stasiun kereta, aku langsung
cari ojek. Entah nasib baik, entah nasib buruk,
aku mendapat tukang ojek yang, astagar,
guru Sejarah-ku dulu. “Wah, juragan
dari Jakarta pulang kampung,” beliau menyapa.
Aku jadi malu dan salah tingkah. “Bapak
tidak berkeberatan mengantar saya ke rumah?”

Nyaman sekali rasanya diantar pulang
Pak Guru sampai tak terasa ojek sudah
berhenti di depan rumah. Ah, aku ingin kasih
bayaran yang mengejutkan. Dasar sial,
belum sempat kubuka dompet, beliau sudah
lebih dulu permisi lantas melesat begitu saja.

Di teras rumah Ayah sedang tekun
membaca koran. Koran tampak capek
dibaca Ayah sampai huruf-hurunya berguguran
ke lantai, berhamburan ke halaman.

Tak ada angin, tak ada hujan, Ayah tiba-tiba
bangkit berdiri dan berseru, ” Denbgan kata lain,
kamu tak akan pernah bisa membiayai gurumu.”

(2004)

Contoh 2:

Selamat Ulang Tahun, Buku
Karya: Joko Pinurbo

Selamat ulang tahun, buku. MAkin lama
kau makin keren saja. Tambah cerdas pula.
Aku saja yang tambah payah
dan sekarang mulai pelupa.

Maaf, aku tak bisa kasih hadiah apa-apa
selain sejumlah ralat dan catatan
yang aku tak tahu akan kutaruh di mana
sebab kau sudah pandai meralat
dan menceritakan dirimu sendiri.

Kau bahkan sudah tak seperti dulu
ketika aku berdarah-darah menulismu.
Jangan-jangan kau pangling denganku.

Selamat ulang tahun, buku. Anggap saja
aku kekasih atau pacar malangmu.
Selamat panjang umur, cetang ulang selalu.

(2003)

Contoh 3:

Mei
Karya: Joko Pinurbo

: Jakarta, 1998

Tubuhmu yang cantik, Mei
telau kaupersembahkan kepada api.
Kau pamit mandi sore itu.
Kau mandi api.

Api sangat mencintaimu, Mei.
Api mengucup tubuhmu
sampai ke lekuk-lekuk tersembunyi.
Aou sangat mencintai tubuhmu
sampai dilumatnya yang cuma warna,
yang cuma kulit, yang cuma ilusi.

Tubuh yang meronta dan meleleh
alam api, Mei
adalah juga tubuh kami.
Api ingin membersihkan tubuh maya
dari tubuh dusta kami
tubuhmu yang cantik, Mei

Kau sudah selesai mandi, Mei.
Kau sudah mandi api.
Api telah mengungkapkan rahasia cintanya
ketikau tubuhmu hancur dan lebur
dengan tubuh bumi.
Ketika tak ada lagi yang mempertanyakan
nama dan warna kulitmu, Mei.

(2000)


Demikianlah beberapa contoh puisis beserta sinopsisinya dalam bahasa Indonesia. Sekian dan terima kasih.

*Semua contoh puisi tersebut disadur dari buku kumpulan puisi “Selamat Menunaikan Ibadah Puisi” karya Joko Pinurbo.

**Disadur dari halaman belakang buku puisi “Selamat Menunaikan Ibadah Puisi.”
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar