--> Skip to main content

Perbedaan Paragraf Narasi dan Argumentasi

Perbedaan Paragraf Narasi dan Argumentasi. Paragraf argumen dan paragraf naratif adalah dua jenis paragraf selain paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf campuran, dan paragraf ineratif. Selain itu dua paragraf juga masuk ke dalam jenis paragraf berdasarkan isinya, di samping paragraf persuasif, paragraf eksposisi, dan paragraf deskripsi. Dua paragraf memiliki sejumlah perbedaan di dalamnya. Perbedaannya akan dibahas di bawah!


1. Paragraf Narasi
Paragraf naratif adalah paragraf yang berisi tinjauan umum tentang suatu peristiwa yang disampaikan secara kronologis dan koheren. Tujuan paragraf ini sendiri adalah untuk memberikan wawasan atau deskripsi suatu peristiwa secara koheren dan kronologis. Peristiwa yang disampaikan atau diceritakan dalam narasi paragraf dapat didasarkan pada pengalaman pribadi penulis. Selain itu, narasi paragraf juga bisa dibuat berdasarkan imajinasi atau imajinasi penulis sendiri. Bahkan, esai naratif dapat ditulis berdasarkan pengalaman pribadi yang dikombinasikan dengan imajinasi atau imajinasi penulis sendiri.

Seperti halnya pada paragraf argumentasi, paragraf ini juga mempunyai sejumlah ciri, yaitu:

  1. Cerita bisa berdasarkan pengalaman pribadi, imajinasi penulis, atau gabungan diantara keduanya.
  2. Tidak berpretensi untuk mempengaruhi pembaca.
  3. Tujuan utamanya hanya sekadar memberi wawasan atau gambaran dari suatu peristiwa.
  4. Berisi gambaran suatu peristiwa yang diceritakan secara kronologis dan runtut.
  5. Bersifat subjektif.
  6. Adanya keterangan waktu di dalamnya.

2. Paragraf Argumentasi

Paragraf ini merupakan suatu paragraf yang bertujuan untuk mengemukakan pendapat atau argumentasi pribadi beserta dengan alasan-alasan yang mendukung pendapat tersebut. Adapun alasan-alasan tersebut harus berdasarkan fakta dan data yang ada, serta harus disampaikan secara logis agar para pembaca memahami serta menyetujui argumentasi yang hendak disampaikan pada paragraf ini. Paragraf argumentasi biasanya terkandung dalam jenis-jenis karangan semi ilmiah, seperti opini, artikel, dan juga esai.



Paragraf ini sendiri mempunyai sejumlah ciri, yaitu:

  1. Pendapat diperkuat sejumlah alasan-alasan yang berdasarkan fakta dan data di lapangan.
  2. Bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar pembaca menyetujui pendapat yang disampaikan.
  3. Berisi pandangan, pendapat, atau argumentasi penulis tentang suatu isu.
  4. Bersifat subjektif.

Dari pemaparan-pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa perbedaan antara paragraf argumentasi dan narasi adalah sebagai berikut!

  1. Paragraf argumentasi mempunyai tujuan untuk mempengaruhi pembaca supaya pembaca menyetujui argumentasi yang disampaikan penulis. Sementara itu, paragraf narasi tidak berpretensi untuk mempengaruhi pembaca paragraf tersebut. Paragraf ini hanya sekadar menggambarkan atau memberi wawasan tentang suatu peristiwa secara runtut, dan sisanya biarkan pembaca yang mencerna dan menafsirkan paragraf narasi yang disampaikan tersebut.
  2. Secara garis besar, bisa kita simpulkan bahwa perbedaan paragraf argumentasi dan narasi dalam bahasa Indonesia terdiri atas tiga hal. Adapun tiga hal tersebut antara lain isi dari paragrafnya sendiri, unsur yang terkandung di dalamnya, serta tujuan dari paragraf tersebut.
  3. Paragraf argumentasi merupakan paragraf yang berisi pendapat pribadi penulis yang diperkuat sejumlah fakta dan data yang ada. Sementara itu, paragraf narasi berisi suatu peristiwa yang diceitakan secara kronologis dan runtut.
  4. Paragraf argumentasi mengandung fakta dan data yang memperkuat pendapat penulis, sedangkan paragraf narasi berisi keterangan waktu yang menjelaskan kapan urutan peristiwa itu berlangsung.


Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan paragraf argumentasi dan narasi dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai paragraf khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar