--> Skip to main content

Perbedaan Makna Gramatikal dan Leksikal Beserta Contohnya

Perbedaan Makna Gramatikal dan Leksikal Beserta Contohnya. Perbedaan Makna Gramatikal dan Leksikal dalam Bahasa Indonesia – Sebelumnya, kami telah mengetahui makna dan contoh gramatikal, serta makna dan contoh leksikal. Kali ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya. Untuk membedakan keduanya, kita harus mengetahui pengertian dan hal-hal lain yang berkaitan dengan keduanya. Dengan begitu, kita bisa menemukan titik perbedaan antara makna gramatikal dan makna leksikal. Berikut ini akan menjelaskan makna gramatikal dan leksikal serta lokasi perbedaan.



Makna Leksikal
Masih menurut Waridah, (2008:292), makna leksikal adalah kata yang mempunyai makna dasar atau makna asli. Selain itu, makna ini juga disebut sebagai makna kamus, karena makna kata ini terletak atau tercantum di dalam kamus, terutama Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Misalnya saja:


  • Kucing (KBBI): binatang yang rupanya seperti harimau kecil, dan dapat dipelihara orang.
  • Telinga (KBBI): alat untuk mendengar.
Dari pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa letak perbedaan keduanya adalah sebagai berikut:

1. Makna Kata

Makna di tiap kata kata pada makna gramatikal merupakan makna yang baru atau menyimpang dari makna sebenarnya. Hal ini terjadi karena adanya proses-proses gramatikal yang telah dijelaskan. Sementara itu makna kata pada makna leksikal masih merupakan makna asli sebuah kata dasar yang bersumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia.

2. Bentuk Kata

Dari segi ini, makna gramatikal mempunyai varian bentuk kata, karena makna ini merupakan makna yang dapat merubah bentuk kata dengan tiga cara, yakni afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukkan. Sementara itu, bentuk kata leksikal masih berbentuk kata dasar.



Makna Gramatikal
Menurut Waridah (2008:293), makna gramatikal merupakan salah satu jenis-jenis makna kata yang terbentuk setelah mengalami proses gramatikalisasi, dimana gramatikalisasi tersebut terdiri atas:

1. Pemajemukkan

Proses gramatikalisasi yang terakhir ini dilakukan dengan cara mengubah kata dasar menjadi kata majemuk. Seperti proses gramatikalisasi lainnya, kata dasar pun juga ikut berubah karena proses pemajemukkan kata tersebut. Pemajemukkan dilakukan dengan cara menambah kata lain di akhir kata dasar. Contohnya:

  • Jalan buntu
  • Kaki kanan
  • Sajak ringkas

2. Pengimbuhan atau afiksisasi

Proses gramatikalisasi ini merupakan proses dimana sebuah contoh kata dasar diberi macam-macam imbuhan, seperti macam-macam imbuhan prefiks, macam-macam imbuhan sufiks, macam-macam imbuhan konfiks, dan imbuhan sisipan. Kata dasar yang diberi imbuhan tersebut akan mempunyai makna yang baru. Contoh makna kata gramatikal hasil afiksisasi:

  •  Berjalan

Kata dasar dari kata di atas adalah jalan yang berarti lintasan tempat dimana manusia atau kendaraan melintas. Kata tersebut kemudian diberi imbuhan ber-, yang mengakibatkan makna kata tersebut berubah menjadi kegiatan menyusuri jalan.

  • Persajakan

Kata dasar dari kata di atas adalah sajak yang bermakna gubahan karya sastra yang lebih mengutamakan aspek keselarasan bunyi bahasa. setelah diafiksasi dengan menggunakan imbuhan per-an, makna kata sajak pun berubah menjadi perihal persamaan bunyi atau perihal puisi.

3. Reduplikasi

Proses gramatikalisasi ini dilakukan dengan cara membuat sebuah kata dasar menjadi jenis-jenis kata ulang, sehingga makna kata dasarnya pun ikut berubah. Misalnya:

  • Jalan-Jalan

Kata di atas terbentuk akibat reduplikasi kata jalan. Kata jalan ini mulanya bermakna lintasan yang dilalui orang atau kendaraan. Setelah direduplikasi, maka makna kata tersebut menjadi kegiatan bersenang-senang dengan cara berjalan kaki.

  • Otak-Otak

Semula, kata di atas merupakan sebuah kata dasar, yaitu otak. kata itu sendiri memiliki makna bagian tubuh manusia yang mempunyai fungsi sebagai alat berpikir. Setelah direduplikasi, kata itu pun berubah makna menjadi makanan yang terbuat dari ikan dan campuran bumbu lainnya, dan kemudian dibungkus menggunakan daun.


Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan makna gramatikal dan leksikal dalam bahasa indonesia kali ini. Untuk menambah wawasan pembaca, beberapa srtikel makna kata lainnya dapat dijadikan referensi, yaitu makna kata, makna istilah dan ungkapan, makna konotasi dan contohnya, makna denotasi dan contohnya, makna idiomatik dan contohnya, serta  makna kontekstual dan contohnya. Semoga bermanfaat.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar