--> Skip to main content

Pengertian Makna Struktural Beserta Kalimat Contohnya

Pengertian Makna Struktural Beserta Contohnya. Pembahasan tentang contoh makna kata tidaklah berhenti sampai di situ, karena masih ada jenis makna lain yang belum dibahas, antara lain makna kolokatif. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai apa itu makna kolokatif dan bagaimana contohnya dalam kalimat. Pengertian Makna Struktural Beserta Contohnya – Materi mengenai jenis jenis makna kata telah dibahas pada kesempatan sebelumnya. Penjelasan dari masing-masing jenis makna kata juga telah dipaparkan, seperti artikel tentang  contoh makna kias, contoh makna asosiasi, contoh makna stilistik, contoh makna referensial dan non referensial,  contoh makna afektif, dan  contoh makna kolokatif.  Selamat belajar!


Pengertian Makna Struktural

Unsur fatis berupa morfem, kata, frasa, klausa, dan kalimat. Unsur musis berupa irama, jeda, tekanan dan nada. Kedua hubungan ini kemudian melahirkan makna baru yang merupakan anakan dari makna struktural. Makna struktural yang berkaitan dengan unsur fatis (segmental) disebut dengan makna gramatikal. Sedangkan makna struktural yang berkaitan dengan unsur musis (suprasegmental) disebut dengan makna tematis.

Dengan kata lain makna struktural muncul akibat hubungan antara satu unsur bahasa yang satu dengan unsur bahasa yang lain. Hubungan ini dapat secara unsur fatis (segmental) atau secara unsur musis (suprasegmental).. Struktural mengandung arti berkaitan dengan struktur. Sedangkan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, struktur diartikan sebagai susunan atau cara sesuatu disusun atau dibangun. Makna struktural sendiri berarti makna yang terbentuk karena penggunaan kata dan kaitannya dengan tata bahasa.

Contoh Makna Struktural

Berikut adalah contoh penggunaan makna struktural dalam kalimat:

  1. Tina tidak tahan menjadi buah bibir di desa, akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari desa. (buah + bibir)
  2. Mata ibu berkaca-kaca saat kakak pamit untuk merantau. (ber + pengulangan kata kaca)
  3. Pak Srimbit/ penjaga sekolah ditemukan tewas kemarin. (maknanya: memberitahukan kepada Pak Srimbit bahwa penjaga sekolah baru ditemukan tewas kemarin)
  4. Pak Srimbit/ penjaga sekolah/ditemukan tewas kemarin. (maknanya: ada dua orang yang ditemukan tewas yaitu pak Srimbit dan penjaga sekolah)
  5. Pak Srimbit penjaga sekolah/ ditemukan tewas kemarin. (maknanya: yang ditemukan tewas adalah Pak Srimbit yang merupakan penjaga sekolah)
  6. Ali anak angkat dokter Khalid/ akan menikah besok lusa. (maknanya: anak angkat dokter Khalid yang bernama Ali akan menikah besok lusa)
  7. Ali/ anak angkat dokter Khalid/ akan menikah besok lusa. (maknanya: ada dua orang yang akan menikah besok lusa yaitu Ali dan anak angkat dokter Khalid)
  8. Ali/ anak angkat dokter/ Khalid/ akan menikah besok lusa. (maknanya: ada tiga orang yang akan menikah besok lusa yaitu Ali, anak angkat dokter, dan Khalid)
  9. Ali/ anak angkat dokter Khalid akan menikah besok lusa. (maknanya: memberitahu Ali bahwa besok lusa anak angkat dokter Khalid akan menikah)
  10. Ranti menjadi anak yang tercantik di sekolahnya, semua teman-temannya berebut ingin bermain dengannya. (ter + cantik)
  11. Desa Rimba menjadi desa yang tertinggal karena tidak ada perhatian dari pemerintah baik dari instrastruktur maupun pendidikannya. (ter +tinggal)
  12. Ayah berhutang ke sanak saudara demi mencukupi semua kebutuhan. (ber+ hutang)
  13. Ibu berjalan pelan sembari sempoyongan setelah pulang dari pasar. (ber + jalan)
  14. Makanan menjadi kebutuhan yang saat ini paling dibutuhkan oleh para pengungsi. (makan + an)
  15. Hari ini adik mempelajari tentang sayur mayur. (sayur + mayur)

Jenis Jenis Makna Struktural

Makna struktural dibagi menjadi makna gramatikal dan makna tematis.

1. Makna Tematis

Makna tematis adalah makna yang muncul karena adanya penekanan pada salah satu bagian kalimat yang disampaikan oleh penyapa. Munculnya makna tematis biasanya pada sebuah pembicaraan. Penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat akan terlihat pada intonasi pembicara. Contohnya pada kalimat “Tina anaknya dokter Lukman lulus kemarin“. Akibat adanya penekanan sebagai fokus pembicaraan, maka dapat menjadi beberapa macam seperti berikut.

  • Tina/ anaknya dokter Lukman lulus kemarin.
  • (maknanya: memberitahukan kepada Tina bahwa anaknya dokter Lukman lulus kemarin)
  • Tina anaknya dokter Lukman/ lulus kemarin.
  • (maknanya: anak dokter Lukman yang bernama Tina, lulus kemarin)
  • Tina/ anaknya dokter Lukman/ lulus kemarin.
  • (maknanya: ada dua orang yang lulus kemarin yaitu Tina dan anaknya dokter Lukman)


Makna tematis juga dipengaruhi oleh penggunaan jenis kalimat, yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif. Perhatikan contoh berikut:

  • Apa yang dibawa oleh ayah sepulang kerja kemarin?
  • (pertanyaan atau kalimat ini menekankan pada objek yang ingin diketahui oleh pembicara)
  • Siapa yang membawa sekotak nasi kebuli siang tadi?
  • (pertanyaan atau kalimat ini menekankan pada subjek yang ingin diketahui oleh pembicara)

2. Makna Gramatikal

Makna gramatikal adalah makna yang muncul karena hubungan antara unsur-unsur gramatikal dalam satuan yang lebih besar. Suatu kata dapat mengalami proses gramatikalisasi baik dalam pengimbuhan, pengulangan maupun pemajemukan. Contoh:

  • imbuhan ber- + kata lari = berlari (berarti melakukan aktivitas lari)
  • imbuhan ber- + kata sedih = bersedih (berarti dalam keadaan sedih)
  • imbuhan -an + pengulangan kata sayur = sayur-sayuran (berarti macam-macam sayur)
  • imbuhan -an + pengulangan kata rumah = rumah-rumahan (berarti seperti rumah atau memiliki sifat seperti rumah)
  • kata rumah + kata sakit = rumah sakit (bearti tempat untuk merawat orang sakit)
  • kata mata + kata keranjang = mata keranjang (berarti suka melirik perempuan)
  • kata adik +kata membeli + kata bola = adik membeli bola (adik bermakna pelaku, membeli bermakna aktif, dan bola bermakna sasaran)
  • morfem ter- + kata  jatuh = terjatuh (berarti tidak sengaja jatuh)
  • morfem ter- + kata tinggi = tertinggi (berarti paling tinggi)
  • morfem ter- + kata bawa = terjatuh (berarti tidak sengaja dibawa)
  • imbuhan ke-…-an + kata ibu = keibuan (berarti memiliki sifat seperti ibu)
  • imbuhan ber-…-an + kata pegang = berpegangan (berarti saling memegang)

Sekian pembahasan mengenai makna struktural dalam kalimat. Semoga pemaparan materi dalam artikel ini mudah dipahami dan juga dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar