--> Skip to main content

Pengertian Majas Litotes dan Contoh Kalimatnya

Pengertian Majas Litotes dan Contoh Kalimatnya. Majas litotes adalah jenis gaya bahasa yang bertujuan untuk menurunkan derajat atau merendahkan diri terhadap lawan bicara. Majas ini biasanya terdengar agak berlebihan dan bertentangan dengan kenyataan si pembicara yang sebenarnya.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas contoh majas litotes. Dalam macam macam majas, majas litotes termasuk salah satu jenis majas pertentangan.

Pada artikel sebelumnya kita sudah banyak membahas contoh majas lainnya. Seperti contoh majas personifikasi, contoh majas ironi, contoh majas asosiasi, contoh majas metafora, contoh majas sinekdoke, dan contoh majas metonimia.






Berikut ini beberapa contoh majas litotes dalam kalimat :


  • Rumah sangat sederhana ini tempat tinggalku bersama keluarga.
  • Aku bekerja sehari-hari hanya memenuhi kebutuhan dapur.
  • Sebesar apapun usahaku mungkin tidak akan bisa lolos dalam tes itu.
  • Rumah beratap jerami inilah hasil usahaku selama ini.
  • Rajutan sederhana ini pemberian ulang tahun dari ibuku.
  • Buku usang inilah yang mengantarkanku masukke universtias.
  • Otakku yang kurang cerdas ini takkan bisa mendapatkan kesempatan emas itu.
  • Hidangan kami sehari-hari hanya tahu dan tempe.
  • Meskipun saudagar kaya, aku tetaplah seorang anak kampung.
  • Meskipun tidak enak, sudikah kau mencoba buatanku ini?
  • Rumahku hanyalah rumah kayu biasa.
  • Aku hanya mengandalkan kemampuanku yang terbatas untuk mencari rezeki.
  • Tubuhku yang lemah ini takkan mampu menghidupimu.
  • Usaha sampinganku menghantarkanku membuka toko di sebuah pusat perbelanjaan.
  • Sekiranya anda mau menghadiri sambutan kecil kami.
  • Aku hanya anak bawang di antara mereka.
  • Lewat ungkapan sederhana ini kuucapkan rasa terima kasihku kepadamu.
  • Usaha abal-abalku mendapatkan dukungan dari keluargaku.
  • Terimalah buah tangan murah ini.
  • Mampirlah dulu meski seteguk air saja.
  • Mobil-mobilan ini adalah hasil usaha keluargaku.
  • Kertas buram mengantarkanku menduduki jabatan sekarang.
  • Segenggam harapan menjadi modalku hidup di perantauan.
  • Dia takkan tertarik denganku yang bangkotan ini.
  • Aku hanyalah peternak sapi yang ingin mempunyai bisnis yang sukses.
  • Harta yang kupunya hanya sebidang tanah.
  • Ilmuku yang tak seberapa ini mungkin bisa menyelesaikan masalahmu.
  • Tanganku yang kasar ini mungkin bisa sedikit menghilangkan pegalmu.
  • Aku takkan sanggup melewati semuanya tanpa dukungan dari kalian semua.
  • Sehebat apapun aku, tidak akan ada artinya tanpa kalian.
  • Jangankan membeli yang baru, untuk makan saja aku susah.
  • Orang desa sepertiku mana pantas menghadiri pesta itu.
  • Hanya tubuh renta ini yang menjadi penyambung hidupku.
  • Orang yang kuper seperti aku mana paham malasah yang kau ceritakan.
  • Aku hanyalah seorang yang berpendidikan rendah.
  • Tak ada yang istimewa dari diriku.
  •  Semua yang kumiliki berkat karunia dari Tuhan.
  • Orang sejorok aku takkan pantas menjadi duta kebersihan.
  • Dia yang setenar itu takkan mungkin berteman denganku yang rakyat biasa.

    • Saya hanyalah seorang pekerja intelek yang sehari-hari makan garam dan nasi putih.
    • Saya menyelesaikan S2 di Amerika dengan otak yang tumpul.
    • Hanya televisi butut ini hiburan kami sehari-hari.
    • Apalah dayaku hanya seorang biasa yang hendak menyunting bidadari dunia sepertimu.
    • Terimalah tanda cintaku yang tidak seberapa ini.
    • Kami hanya hidup pas-pasan di kota besar ini.
    • Sehari-hari kami hanya makan seadanya.
    • Saya hanyalah orang biasa yang tidak pantas menerima penghargaan ini.
    • Mobil ini adalah hasil usaha kecil-kecilan kami.
    • Mungkin kau tidak akan betah di rumahku yang hanya beralaskan tikar ini.
    • Ayahku bekerja dengan menggunakan mobil biasa.
    • Aku memakai tas plastik ini ke sekolah.
    • Menu warung ini bekal siangku hari ini.
    • Bagaikan langit dan bumi, aku tidak pantas bila disandingkan denganmu yang sempurna.
    • Otakku takkan mampu mencerna materi itu.
    • Pakaian rombeng inilah yang menjadi kebanggaanku kemana aku pergi.
    • Baju semahal ini takkan muat untukku yang bertubuh besar.
    • Recehan demi recehan kukumpulkan untuk menghajikan orang tuaku tahun depan.
    • Mungkin lembar-lembaran kertas ini bisa menutupi hutangmu.
    • Kau mungkin belum pernah bertemu dengan orang sebodoh aku.
    • Namaku yang kecil mana mungkin bisa disandingkan dengan pemain film terkenal itu.
    • Peranku tidak begitu penting dalam proyek itu.
    • Kususuri jalan setapak demi setapak menuju impian.
    • Pegawai rendahan sepertiku tidak akan sanggup berliburan ke tempat semewah itu.
    • Aku yang buruk rupa takkan bisa bersanding denganmu yang jelita.
    • Aku yang hanya bermodalkan ijazah berhasil berkarir di sebuah perusahaan ternama.
    • Pemberian dariku takkan mampu membalas budi baikmu.
    • Pantaskah aku mendapatkan penghargaan ini?
    • Prestasi yang kuperoleh tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan prestasimu yang banyak.
    • Kau lebih pantas memenangkan pertandingan itu daripada aku.
    • Tubuhku yang lemah tidak mungkin menyaingimu yang kuat itu.
    • Dia yang tampan takkan mungkin bersanding dengan diriku yang berwajah pas-pasan.
    • Jika kau ada waktu datanglah ke pondok kami.
    • Alas kaki ini ku beli saat berlibur ke Yogyakarta.
    • Meskipun seorang anak dokter, aku tetaplah seorang siswa biasa.
    • Ini adalah coretan tanpa makna yang kupersembahkan untukmu.
    • Aku yang amatiran ini takkan mampu menyaingimu yang profesional seperti itu.
    • Aku hanyalah sebutir pasir dipadang pasir.
    • Kugantungkan seuntai asa kepada putera sulungku itu.
    • Rumah yang sekecil ini mungkin tidak menyenangkan bagimu.
    • Bantuanku yang tidak seberapa ini mungkin bisa mengurangi bebanmu.
    • Aku yang setua ini mana pantas bersekolah lagi.
    • Aku yang berwajah pas-pasan ini mana mungkin ada yang mau meminang.
    • Duduklah walaupun sekedar melepas lelah.
    • Tanganku selalu terbuka untukmu kapanpun kau perlu.
    • Diundang ke tempatmu saja aku sudah senang.
    • Silakan makan adonan sederhana ini.
    • Maaf, hanya sayur bening yang kami suguhkan.
    • Badanku yang kurus kerempeng ini takkan mungkin memenangkan pertandingan atletik itu.
    • Secuil harapan kugantungkan di sini.
    • Meskipun memenangkannya, masih ada orang yang lebih hebat dariku.
    • Jangankan mobil, rumah mewah saja aku takkan sanggup membelinya.
    • Mungkin hanya dalam mimpiku untuk menjadi seorang dokter.
    • Aku hanya berandai-andai bisa datang ke tempat ini.
    • Jauh dari yang kubayangkan, aku berhasil mendapatkan beasiswa bergengsi itu.
    • Kau takkan menemukan apa-apa dari diriku yang rendahan ini.
    • Tidak ada yang bisa dibanggakan dari orang cacat sepertiku.
    • Beristirahatlah di dipan kami.
    • Lampu semprong ini tidak begitu terang bagimu.
    • Penghasilanku hanya cukup untuk makan nasi kucing.
    • Masih terlalu dini jika aku ikut proyek sebesar itu.
    • Hidangan buka puasa kami cuma sebiji kurma.
    • Penampilanku yang awut-awutan ini mana pantas disebut seorang eksekutif.
    • Minumlah air gula ini sekedar pelepas dahaga.
    • Cincin imitasi inilah pemberian dari ibuku.
    • Aku tinggal di sebuah lahan sempit.
    • Suaraku yang cempreng ini mungkin hanya jadi bahan tertawaan.
    • Ini hanya oleh-oleh dari kampung.

    Demikianlah bahasan mengenai contoh majas litotes dalam kalimat. Semoga uraian diatas bermanfaat.
    Mungkin Anda Suka
    Buka Komentar
    Tutup Komentar