--> Skip to main content

Pengertian Kata Gabung Dan Cara Penulisan Gabungan Kata yang Benar

Pengertian Kata Gabung Dan Cara Penulisan Gabungan Kata yang Benar. Kata-kata kombinasi adalah kombinasi dari satu kata dengan kata lain. Secara tertulis, kombinasi kata harus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Pedoman Umum Ejaan Indonesia (PUEBI). Pada artikel ini, kita akan menemukan cara penulisan kombinasi kata yang benar sesuai dengan aturan PUEBI yang dikutip dari halaman puebi.readthedocs.io. Prosedurnya adalah sebagai berikut!


1. Jika Imbuhan yang Dibubuhkan Adalah Awalan-Akhiran (Konfiks), Maka Gabungan Kata Harus Ditulis Secara Serangkai

Tata cara ini merupakan kebalikan dari cara nomor 3, yang mana gabungan katanya mesti ditulis serangkai karena di depan dan dibelakangnya telah dibubuhi dua imbuhan sekaligus. Misalnya:

  • Kau harus mempertanggungjawabkan semua perbuatanmu di hadapan pengadilan nanti!
  • Gabungan kata berimbuhan awalan-akhiran: mempertanggungjawabkan, imbuhan: memper-kan, gabungan kata: tanggung jawab.
  • Berita itu telah disebarluaskan oleh para warga desa sekitar.
  • Gabungan kata berimbuhan awalan-akhiran: disebarluaskan, imbuhan: di-kan, gabungan kata: sebar luas.


2. Gabungan Kata yang Sudah Padu Mesti Ditulis Secara Serangkai

Tata cara penulisan gabungan kata yang terakhir dilakukan jika gabungan kata terbentuk oleh kata dasar dan kata bentuk terikat seperti adi-, multi- atau yang seenisnya. Tata cara ini juga berlaku untuk gabungan kata yang kedua kata dasar yang padu dan mesti digabung saat penulisannya. Misalnya:

  • adikuasa: terdiri dari kata bentuk terikat adi + kata dasar kuasa.
  • olahraga: kata dasar olah yang berpadu dengan kata raga.

1. Gabungan Kata Mesti Ditulis Terpisah Jika Gabungan Kata Tersebut Merupakan Kata Majemuk ataupun Istilah Khusus

Tata cara penulisan gabungan kata yang pertama ini hanyalah untuk penulisan kata gabungan berupa kata majemuk atau istilah khusus. Misalnya:

  • Orang tua.
  • Anak kucing.
  • Nikah siri.
  • Mata acara.


3. Gabungan Kata yang Berpotensi Menimbulkan Salah Persepsi, Mesti Ditulis dengan Menggunakan Tanda Penghubung (-)

Misalnya:

  • Anak-istri pejabat itu tengah diperiksa oleh pihak kepolisian. (anak-istri: anak dan istri)
  • Anak istri-pejabat itu mempunyai paras yang cantik. (anak istri-pejabat: anak dari istri pejabat)
  • Ibu-bapak kami sedang tidak ada di rumah. (ibu-bapak kami: ibu dan bapak kami)
  • Nenek adalah ibu bapak-kami. (ibu bapak-kami: ibu dari bapak kami)


4. Penulisan Gabungan Kata yang Terpisah Mesti Tetap Ditulis Terpisah Meskipun Diberi Sebuah Imbuhan

Adapun imbuhan yang dimaksud pada tata cara ini adalah imbuhan awal (prefiks) atau imbuhan akhiran (sufiks) yang dibubuhkan ke dalam suatu gabungan kata.

Misalnya:

  • Para penonton bertepuk tangan atas penampilan Andini di atas panggung tersebut.
  • gabungan kata berimbuhan: bertepuk tangan, imbuhan: ber-, gabungan kata: tepuk tangan.
  • Tolong garis bawahi kata-kata yang termasuk ke dalam kata berimbuhan!
  • gabungan kata berimbuhan: garis bawahi, imbuhan: –i, gabungan kata: garis bawah.


Demikianlah beberapa tata cara penulisan gabungan kata yang benar menurut PUEBI. Untuk mengetahui penjelasan mengenai tata cara penulisan lainnya, pembaca bisa membuka artikel tata cara penulisan gelar; penulisan kata dasar dan turunan yang benar; tata cara penulisan kata turunan; tata cara memenggal kata dasar; pemenggalan nama orang, singkatan, dan gelar yang benar; cara menulis bilangan dengan huruf dalam kalimat, serta tata cara memenggal kata turunan. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca sekalian. Sekian dan terima kasih banyak kepada para pembaca sekalian.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar