--> Skip to main content

Cara Penulisan Kata Depan dan Kata Ganti sesuai EYD yang Baik dan Benar dan Contohnya

Cara Penulisan Kata Depan dan Kata Ganti sesuai EYD yang Baik dan Benar dan Contohnya. Dalam berbagai kepenulisan seperti karya ilmiah maupun formal, penulisan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yang benar sangat penting. Salah satunya tentang penulisan kata depan dan kata ganti dalam sebuah kalimat. Berikut penjelasan mengenai kaidah penulisan kata depan dan kata ganti sesuai EYD yang benar.


Kata Ganti
1. Penulisan Kata Ganti “ku”, “kau”, “mu”, dan “nya”, ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

Contoh :

  • Jika nanti sore, kau menerima paket, tolong diterima karena itu adalah paket yang dikirimkan kakak untukku.
  • Ternyata, penyebab kebocoran itu, karena tersumbatnya saluran air yang berakibat kepada meluapnya air kedalam rumahnya.
  • Sudah beberapa hari ia tidak masuk sekolah. Lalu kapan kita akan pergi menjenguknya ?
  • Semua buku-buku yang ada diruangan ini adalah bukuku, bukumu, buku kita semua.
  • Bisakah kauantarkan barang-barang ini ke rumah Ibu Novi ?
  • Bukan hanya uangku dan uangmu, semua orang dalam ruangan ini kehilangan uangnya.


2. Untuk kata ganti yang dihubungkan dengan singkatan atau kata dari bahasa asing maka penulisannya dirangkaikan kata penghubung “-”.

Contoh:

  • Untuk dapat masuk ke dalam kampus itu, di pintu gerbang petugas akan meminta KTM-mu dan barulah kau dipersilahkan masuk.
  • Pak polisi memberhentikanku diperempatan lampu merah itu dan kemudian meminta aku menunjukkan SIM-ku.
  • Sudah berulang kali ia didenda oleh petugas penjaga pemukiman itu, karena KTP-nya ketinggalan di kantor.
  • Dari sejak pagi tadi ia sibuk mencari kartu ATM-nya yang entah terselip dimana.


3. Khusus kata ganti “nya” yang menyatakan Tuhan, maka penulisannya harus menggunakan tanda hubung (-).

Contoh :

  • Hanya kepada-Nya, hendaknya semua manusia berserah diri.
  • Setiap manusia di hadapan-Nya sama, yang membedakan kita hanyalah pahala dan dosa.
  • Sudah sepantasnya kita bersyukur atas semua anugerah dan rahmat-Nya. 2. Untuk kata ganti yang dihubungkan dengan singkatan atau kata dari bahasa asing maka penulisannya dirangkaikan kata penghubung “-”.

    Contoh:

    • Untuk dapat masuk ke dalam kampus itu, di pintu gerbang petugas akan meminta KTM-mu dan barulah kau dipersilahkan masuk.
    • Pak polisi memberhentikanku diperempatan lampu merah itu dan kemudian meminta aku menunjukkan SIM-ku.
    • Sudah berulang kali ia didenda oleh petugas penjaga pemukiman itu, karena KTP-nya ketinggalan di kantor.
    • Dari sejak pagi tadi ia sibuk mencari kartu ATM-nya yang entah terselip dimana.


    3. Khusus kata ganti “nya” yang menyatakan Tuhan, maka penulisannya harus menggunakan tanda hubung (-).

    Contoh :

    • Hanya kepada-Nya, hendaknya semua manusia berserah diri.
    • Setiap manusia di hadapan-Nya sama, yang membedakan kita hanyalah pahala dan dosa.
    • Sudah sepantasnya kita bersyukur atas semua anugerah dan rahmat-Nya.

Kata Depan
1. Kaidah penulisan  kata depan “di”, “ke” dan “dari” ditulis secara terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali bila kata tersebut tidak berperan sebagai kata depan seperti daripada, kepada, kemarin.

Contoh :

  • Bermalam saja di sini, kau tak cukup sehat untuk pulang malam ini.
  • Hari sudah semakin gelap, kapan Kamu akan berangkat ke Gilimanuk?
  • Aku tahu kamu marah kepadaku, tetapi kamu tetap harus berada di rumah.
  • Kalau kau tak ingin aku berdiam diri saja, maka jangan menghalangiku ke rumah nenek.
  • Para karyawan dalam bus itu sangat berharap akan sampai di rumah sebelum malam menjelang.
  • Saudara perempuanku itu baru saja datang dari Surabaya kemarin.
  • Saat-saat seperti ini aku tak ingin memiliki barang mahal yang terbuat dari plastik.
  • Untuk mendapatkan berbagai ilmu, kakak pertama berkelana ke tengah hutan belantara menuju perguruan tersembunyi.
  • Anak-anak yang berlibur ke tempat nenek pasti diingatkan agar tidak bermain ke hutan larangan.
  • Kami yang merupakan penduduk daerah sini pun tidak pernah ke taman wisata air terjun tersebut.
  • Setelah aku menaiki puncak bukit komodo itu, aku bisa melihat di kejauhan indahnya pulau komodo.
  • Koper-koper yang kami bawa, sebaiknya kita letakan di bagasi saja.
  • Berhari-hari kami telah mencari barang langka itu tetapi tak kunjung bertemu, namun pada akhirnya barang itu ada di toko antik simpang rumah kami.
  • Pembuatan film filosofi kopi berada di Yogyakarta dan beberapa kota lainnya.
  • Beberapa hari yang lalu, aku melihatnya sudah kembali dari lembaga pemasyarakatan.


2. Untuk kata depan “di”, ” ke” dan “dari”, apabila bertemu dengan kata yang bukan menyatakan tempat maka penulisan yang benar adalah digabung.

Contoh :

  • Ketika kami mempunyai beberapa masalah di tempat proyek, kami selalu mengadu kepadanya.
  • Aku sangat senang ketika mendengar kau tak jadi keluar kampus yang selama ini kamu idam-idamkan.
  • Kepada langit, kepada ombak, aku sampaikan titipkan rinduku untuk Alina.
  • Ia hanya mengucapkan keinginannya dalam kata-kata tetapin tidak diwujudkan dengan perbuatan.
  • Agar laporanmu dapat diperiksa, bawakan kesini semua bukti-bukti yang ada.
  • Ada banyak kisah yang orang lain tidak tahu, namun ketika tiba saatnya semuanya akan dibeberkan.
  • Untuk meningkatkan rasa kepercayaan kepada perusahaan, kami selalu memastikan konsumen mendapatkan haknya.
  • Aku masih penasaran dengan apa yang kamu lukiskan kemarin, jika kau mengizinkan besok, bawalah lukisan itu kemari.
  • Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, perusahaan kami berusaha keluar kota demi mencari barang yang berkualitas baik.
  • Jangan beri aku harapan palsu, kalau kau tak bisa memberikan barang itu kepadaku sore ini.
  • Ketika tepung diaduk dan diberikan penyedap, adonan tersebut kemudian diolah dan dibentuk sesuai pesanan.
  • Bergerak kesana kemari membuat kami lelah dan akhirnya membuat kami tidak sempat berdiskusi.
  • Di Indonesia, kota Ambon tak kalah cantik daripada kota Denpasar, dan pada malam hari kota Makasar tak kalah indah lampunya daripada kota Surabaya.
  • Barang-barang tak terpakai itu sebaiknya kita jual ke pengepul saja, daripada menjadi sampah di gudang rumah.
  • Daripada sepanjang hari kau menggerutu, lebih baik kau membantu orang tuamu di sawah.


3. Penulisan kata “di”  sebagai imbuhan ditulis serangkai dengan  kata yang mengikutinya dan dirangkaikan dengan tanda hubung “-”. Penyambungan ini dilakukan ketika dihubungkan dengan singkatan atau singkatan kata yang bukan dari bahasa Indonesia.

Contoh :

  • Anton terlihat lesu akhir-akhir ini, ia lebih sering duduk melamun di warung dekat pos ronda, ternyata dia baru di-PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja.
  • Untuk memberikan hasil yang maksimal dalam mengerjakan tulisan ini, sebaiknya sistem pada komputermu di-upgrade dengan versi terbaru.
  • Karena beberapa kali tersangkut dalam perkelahian antar pelajar dan sering kali membolos, akhirnya anak itu di-DO dari sekolah.
  • Berkali-kali aku meneleponnya, namun panggilanku selalu di-reject olehnya.


4. Penulisan kata depan “di” apabila menerangkan suatu kalimat pasif, maka penulisannya digabungkan dengan kata kerjanya.

Contoh :

  • Semua makanan di atas meja itu habis dimakan kucing.
  • Pekarangan rumah sudah bersih disapu oleh Ibu.
  • Pakaian-pakaian itu sudah rapi disetrika oleh kakak.
  • Mobil Ayah yang rusak itu sedang diperbaiki oleh montir.
  • Anak-anak itu lari tunggang langgang dikejar anjing liar.




  • Demikianlah ulasan mengenai kaidah penulisan kata depan dan kata ganti sesuai EYD yang dapat memperkaya pem


Demikianlah ulasan mengenai kaidah penulisan kata depan dan kata ganti sesuai EYD yang dapat memperkaya pemahaman pembaca dalam Bahasa Indonesia, semoga bermanfaat, terimakasih!
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar