--> Skip to main content

Pengertian Paragraf Klasifikasi , Ciri ciri, dan Contohnya

Paragraf Klasifikasi, Pengertian, Ciri, dan Contohnya. Seorang penulis yang dapat mengembangkan ide-ide kunci atau ide-ide utama menjadi paragraf yang saling terkait. Paragraf ini dibuat dengan mengembangkan ide utama dengan kalimat penjelas. Tentu saja perkembangan ini tergantung pada konten dan bagaimana menjelaskannya. Berdasarkan konten, jenis paragraf dibagi menjadi paragraf narasi, paragraf argumentasi, paragraf ekspositori, paragraf persuasif dan paragraf deskriptif. Dalam diskusi ini klasifikasi paragraf akan dijelaskan, yang merupakan pengembangan dari paragraf ekspositori.


Pengertian Paragraf Klasifikasi


Paragraf ekspositori merupakan paragraf yang isinya menjelaskan atau memaparkan informasi yang jelas pada pembaca. Metode penyampaian informasi ini dapat dilakukan dengan cara menggolongkan, mengelompokkan, atau membagi suatu hal yang menjadi inti informasi. Dalam KBBI dijelaskan bahwa pengertian paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan yang biasanya memiliki satu gagasan utama dan dimulai dengan alinea baru. Telah dibahas sebelumnya bahwa paragraf dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kontennya. Salah satunya adalah paragraf ekspositori. Paragraf yang terbentuk dengan metode inilah yang disebut dengan paragraf klasifikasi. Jadi, dapat disimpulkan paragraf klasifikasi adalah paragraf yang berfungsi menjelaskan suatu informasi kepada pembaca dengan cara mengelompokkannya berdasarkan ciri ciri yang dimiliki.

Ciri Ciri Paragraf Klasifikasi


Paragraf klasifikasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Paragraf klasifikasi bersifat informatif. Karena bersifat informatif, kalimat dalam paragraf klasifikasi berupa kalimat fakta. (Baca penjelasan lebih lengkap pada artikel ciri ciri kalimat fakta dan opini).
  • Secara keseluruhan berisi penggolongan suatu hal berdasarkan acuan atau ciri ciri tertentu.
  • Ada kata seperti “digolongkan”, “dibagi”, “dibedakan”, “dikelompokkan”, dan kata lain yang sejenis. Biasanya kata ini dapat ditemukan pada awal atau menjadi gagasan utama paragraf.

Contoh Paragraf Klasifikasi


Contoh 1 :

Sampah atau limbah rumah tangga yang setiap hari kita hasilkan ternyata dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan jenisnya, sampah dibedakan menjadi sampah organik, sampah anorganik, dan sampah kimiawi. Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai atau mengalami proses pembusukan dengan cepat. Sampah organik dalam limbah rumah tangga biasanya berupa sisa makanan. Contoh sampah organik adalah potongan sayur, sayur, lauk, daging, bumbu dapur, dan lain sebagainya. Ciri ciri yang dimiliki oleh sampah organik adalah mudah busuk, mengeluarkan aroma tidak sedap yang menyengat, dan rentan menjadi tempat berkembangbiak mikroorganisme. Namun sampah organik ini bis dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk organik. Sampah anorganik adalah barang barang bukan organik yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat terurai di alam. Sehingga jika dibiarkan begitu saja, sampah anorganik akan memenuhi tempat pembuangan sampah. Sampah anorganik dalam limbah rumah tangga yang sering dijumpai adalah plastik dan sterofoam. Sama halnya dengan sampah organik, sampah anorganik juga dapat dimanfaatkan. sampah anorganik dapat digunakan kembali atau didaur ulang menjadi barng baru yang bernilai seni. Contohnya seperti membuat kerajinan dari plastik dan sterofoam. Sedangkan sampah kimiawi adalah sampah yang paling berbahaya. Sampah kimiawi memiliki ciri ciri biasanya berupa benda cair atau terlarut dan menimbulkan efek negatif dalam kadar tinggi. Sampah kimiawi dalam limbah rumah tangga berasal dari barang barang yang dipakai setiap hari. Misalnya shampoo, sabun, deterjen, dan cairan kimiawi lainnya.

Penjelasan Contoh 1 :
Pada contoh ketiga, ditemukan kata yang bersifat menggolongkan yaitu “dibedakan”. Semua kalimat selanjutnya menjelaskan tentang pengelompokan sampah berdasarkan jenisnya. Sehingga jelas bahwa isi paragraf ini membahas pengelompokan sampah dengan jenis sampah sebagai acuannya. Oleh karena itu paragraf ini disebut paragraf klasifikasi.



Contoh 2 :

Hewan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan jenis makanannya. Penggolongan itu adalah hewan herbivora, karnivora, dan omnivora. Hewan herbivora adalah sebutan bagi hewan yang memiliki jenis makanan berupa tumbuhan. Posisi hewan herbivora adalah sebagai konsumen tingkat pertama dalam rantai makanan. Jenis hewan yang termasuk dalam jenis hewan herbivora adalah sapi, belalang, kuda, kambing dan keledai. Hewan karnivora adalah sebutan bagi hewan yang memangsa hewan jenis lain. Hewan karnivora dikenal juga sebagai predator bagi hewan herbivora. Jenis hewan yang termasuk dalam hewan karnivora adalah macan, harimau, musang, dan serigala. Sedangkan hewan omnivora adalah hewan yang memakan baik tumbuhan dan hewan lain. Jenis hewan yang masuk dalam kelompok omnivora adalah ayam, bebek, beruang dan orang utan.

Penjelasan Contoh 2 :

Pada contoh kedua, ditemukan kata yang bersifat menggolongkan yaitu “digolongkan”. Semua kalimat selanjutnya menjelaskan tentang pengelompokan hewan berdasarkan jenis makanannya. Sehingga jelas bahwa isi paragraf ini membahas pengelompokan hewan dengan jenis makanan sebagai acuannya. Oleh karena itu paragraf ini disebut paragraf klasifikasi.

Contoh 3 :

Berdasarkan jenis bijinya, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Tumbuhan dikotil dikenal juga sebagai kelompok tumbuhan berkeping dua. Ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan dikotil adalah tumbuhan dikotil memiliki akar tunggang. Daun tumbuhan dikotil memiliki banyak variasi. Ada yang menjari, ada yang bulat memanjang dan lain sebagainya. Tumbuhan dikotil juga memiliki kambium sehingga cenderung tumbuh besar dan lebar. Contoh jenis tumbuhan yang masuk dalam kelompok tumbuhan dikotil diantaranya tanaman jeruk, mangga, dan jambu. Tumbuhan monokotil berbeda dengan tumbuhan dikotil. Tumbuhan monokotil dikenal juga sebagai tumbuhan berkeping satu. Ciri-ciri tumbuhan monokotil adalah akarnya berjenis serabut, bentuk daunnya memanjang, dan batangnya memiliki ruas ruas. Jenis tumbuhan yang termasuk dalam kelompok tumbuhan monokotil adalah tebu, pisang, dan kelapa.

Penjelasan Contoh 3 :

Pada contoh pertama, kalimat pertama memiliki ciri ciri kalimat pasif. Jenis jenis kata kerja yang ditemukan bersifat menggolongkan yaitu “dikelompokkan”. Semua kalimat selanjutnya menjelaskan tentang pengelompokan tumbuhan berdasarkan jenis bijinya. Sehingga jelas bahwa isi paragraf ini membahas pengelompokan tumbuhan dengan jenis biji sebagai acuannya. Oleh karena itu paragraf ini disebut paragraf klasifikasi.

Demikian penjelasan paragraf klasifikasi dan contohnya. Semoga bermanfaat.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar