--> Skip to main content

Pengertian Karangan Eksposisi, Ciri Ciri, dan Contoh Karangan Eksposisi Lengkap

Karangan Eksposisi dalam Bahasa Indonesia – Pengertian dan Contohnya – Sebelumnya, kami telah sepenuhnya menghapus empat jenis esai, yaitu esai naratif, esai deskripsi, argumen, dan esai persuasi, jadi dalam artikel ini kami akan menambahkan jenis esai berikutnya, yaitu esai eksposisi. Seperti jenis esai sebelumnya, kami juga akan menjelaskan esai eksposisi secara penuh. Selamat mendengarkan!



Pengertian Karangan Eksposisi

Karangan eksposisi adalah salah satu jenis karangan yang berisi informasi tentang suatu hal dan disampaikan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca. Tujuan penulisan karangan eksposisi adalah untuk menyampaikan informasi atau wawasan baru kepada pembaca. Nama lain karangan eksposisi adalah karangan faktual. Hal ini beralasan karena dalam karangan ini dibahas mengenai sesuatu yang konkret berdasarkan penelitian. Fakta yang dipaparkan dalam karangan eksposisi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.




Langkah Langkah Penulisan Karangan Eksposisi

Dalam menulis karangan eksposisi, sebaiknya perlu memperhatikan langkah-langkah berikut:

Menentukan Tema dan Topik
Tidak berbeda dengan jenis karangan yang lain, dalam karangan eksposisi kedudukan tema dan topik juga penting. Penentuan tema dan topik adalah hal yang pertama dilakukan dalam menulis karangan eksposisi. Kunci pembahasan dalam karangan eksposisi juga terletak pada tema karangan. Topik karangan akan membantu penulis untuk tidak melenceng ke pembahasan yang lain.

Mengumpulkan Informasi
Kata kunci dalam karangan eksposisi adalah penyampaian informasi. Oleh karena itu, kevalidan informasi sangat penting dan diperhatikan dalam jenis karangan ini. Pengumpulan informasi harus memperhatikan sumber rujukan. Sebaiknya digunakan sumber rujukan yang jelas, terpercaya, dan bukan hanya sekedar opini. Data dan fakta juga perlu ditambahkan dalam penulisan karangan eksposisi.

Menyusun Kerangka Karangan

Kerangka karangan menjadi bagian yang penting dalam penulisan sebuah karangan, tidak terkecuali karangan eksposisi. Kerangka karangan ini ditujukan agar alur penulisan dan alur pembahasan dalam karangan bersifat sistematis dan logis. Adanya kerangka karangan ini juga mempermudah penulis dalam membuat karangan.

Mengembangkan Kerangka Karangan
Langkah selanjutnya dalam menulis karangan eksposisi adalah mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan yang utuh. Pengembangan kerangka karangan dilakukan dengan tetap memperhatikan sistematika alur pembahasan. Informasi berupa data dan fakta yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya juga tidak lupa untuk dikemukakan pada tahap ini.

Menyunting Karangan
Bagian akhir proses penulisan karangan adalah penyuntingan. Proses ini tidak hanya untuk jenis karangan eksposisi saja, akan tetapi untuk jenis karangan yang lain. Proses penyuntingan ini dilakukan dengan cara membaca kembali karangan yang telah dibuat. Proses penyuntingan memuat pemeriksaan ejaan, kata yang digunakan, alur pembahasan, sistematika dan kelogisan penyampaian informasi.

Contoh Karangan Eksposisi

1. Awasi Demam Pada Anak

Demam adalah kondisi tubuh yang sering dialami oleh sebagian besar orang, tidak terkecuali pada anak. Kondisi demam pada anak mengindikasikan bahwa tubuh anak sedang melakukan perlawanan terhadap kuman yang menginfeksi dalam tubuh. Gangguan kesehatan ini seringkali diabaikan karena berpikiran bahwa nantinya akan turun dengan sendirinya. Hal ini yang seringkali menyebabkan anak mengalami kejang karena tidak adanya penanganan yang tepat.

Demam pada anak dapat terjadi karena beragam hal. Faktor pertama adalah adanya infeksi kuman dalam tubuh. Alergi makanan atau penggunaan obat tertentu juga dapat memicu kondisi demam pada anak. Penyebab demam pada anak harus diperhatikan oleh orang tua. Hal ini sangat penting karena dengan mengetahui penyebab demam maka Anda dapat meminimalisir risiko demam terhadap tubuh anak.

Selain penyebab, kenali juga gejala yang terjadi ketika anak Anda mengalami demam. Seorang anak dikatakan demam jika suhu tubuh di atas 37,8°C. Gejala yang sering terlihat ketika anak mengalami demam adalah rewel. Kondisi demam akan menyebabkan si anak lebih rewel dari biasanya dan menjadi tidak mau makan. Dengan mengetahui gejala ini lebih awal maka Anda dapat memberikan penanganan lebih awal pula.

Penanganan demam pada anak tidak harus langsung membawanya ke dokter. Beberapa langkah penanganan pertama yang dapat Anda lakukan ketika mengetahui gejala demam pada anak antara lain:

  • Kenakan anak Anda pakaian yang nyaman, pilih pakaian yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis.
  • Kompres dahi anak Anda dengan air hangat, jangan pernah mengompres menggunakan air dingin.
  • Pastikan anak Anda diberikan asupan cairan yang cukup, hal ini untuk menghindari risiko dehidrasi pada anak.
  • Selalu pantau suhu tubuh anak.

Jika dirasa perlu memberinya obat penurun demam, maka konsultasikanlah terlebih dahulu ke dokter.
Sistem kekebalan tubuh anak masih dalam perkembangan, hal ini mengakibatkan demam pada anak lebih sering terjadi. Hal yang terpenting dalam penanganan demam pada anak adalah pastikan Anda tetap tenang dan tidak panik. Kondisi ini akan membantu Anda untuk dapat berpikir jernih dalam memberikan penanganan demam. Hal penting lainnya adalah biasakan untuk hidup bersih pada anak.

2. Jenis Jenis Kehamilan Yang Perlu Diketahui

Kehamilan adalah hal luar biasa yang paling dinanti oleh seorang wanita. Ketika kabar kehamilan datang maka perasaan bahagia dan keinginan menjaga kehamilan dengan sempurna pasti akan dirasakan. Akan tetapi, ada baiknya bagi perempuan untuk mengenali jenis jenis kehamilan yang mungkin terjadi. Tentu bukan untuk menimbulkan rasa takut, akan tetapi ini menjadi bentuk kewaspadaan terhadap diri sendiri. Pengetahuan tentang jenis-jenis kehamilan ini dapat membuat Anda lebih memperhatikan kondisi kehamilan dengan seksama.

Kehamilan normal merupakan kehamilan yang didambakan. Kondisi janin dan kondisi ibu yang sehat sangat diinginkan. Akan tetapi berdasarkan beberapa kejadian tentang kehamilan, ada beberapa jenis kehamilan yang perlu diwaspadai. Jenis-jenis kehamilan tersebut antara lain:


  • Kehamilan ektopik, merupakan kehamilan diluar kandungan. Kondisi ini terjadi karena telur dibuahi dan tertanam di luar rahim. Kondisi ini berpeluang besar untuk mengalami keguguran.
  • Kehamilan intra-abdomen, terjadi karena sambungan bekas luka caesar sebelumnya belum kuat. Kehamilan ini memungkinkan luka terbuka kembali dan janin keluar dari rahim.
  • Kehamilan molar atau hamil anggur, plasenta yang terbentuk tidak normal karena ketidaksempurnaan genetik pada saat pembuahan. Kehamilan ini biasanya membuat embrio tidak berkembang.
  • Kehamilan kista, muncul dalam indung telur dengan ukuran yang hampir sama dengan janin. Kehamilan ini terjadi bersamaan dengan kehamilan normal.
  • Mengetahui beberapa jenis kehamilan yang tidak normal bukanlah untuk menakut-nakuti diri sendiri. Dengan mengetahui informasi ini, diharapkan ibu hamil dapat lebih perhatian dengan kondisi kehamilannya.

Ciri Ciri Karangan Eksposisi

Karangan eksposisi dapat dibedakan dari jenis karangan yang lain berdasarkan ciri-ciri berikut:

  • Informasi yang disampaikan bersifat faktual
  • Informasi dalam karangan didukung fakta yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
  • Tidak ada unsur mempengaruhi pembaca
  • Penyampaian informasi dilakukan dengan sejelas-jelasnya atau bersifat menguraikan
  • Karangan eksposisi menyatakan sebuah peristiwa atau suatu proses kerja tentang sesuatu
  • Penjelasan yang disampaikan dapat menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana


Jenis Jenis Karangan Eksposisi

Terdapat beberapa jenis karangan eksposisi, yaitu:

  • Eksposisi berita, berisi tentang pemberitaan atas suatu kejadian dan biasanya ditemukan di koran atau surat kabar.
  • Eksposisi proses, berisi tentang penjelasan suatu proses, petunjuk penggunaan, atau cara pembuatan barang-barang tertentu.
  • Eksposisi ilustrasi, berisi tentang penjelasan suatu ide dan biasanya menggunakan kata penghubung seperti ilustrasi berikut ini, dapat diilustrasikan sebagai berikut.
  • Eksposisi definisi, berisi pengertian tentang suatu objek atau topik.
  • Eksposisi perbandingan, berisi tentang suatu ide yang dibandingkan dengan objek lain.
  • Eksposisi pertentangan, berisi tentang pertentangan antara beberapa objek.
  • Eksposisi klasifikasi, berisi tentang pengelompokkan suatu objek dalam beberapa kategori.


Sekian pembahasan mengenai karangan eksposisi dalam bahasa Indonesia – pengertian dan contohnya. Semoga pembahasan mengenai karangan eksposisi ini mudah dipahami dan juga dapat menambah wawasan Anda. Nantikan artikel bahasa Indonesia dengan materi pembahasan lainnya. Terima kasih.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar