--> Skip to main content

Pengertian 12 Jenis-Jenis Esai – Ciri-Ciri, Struktur dan Contohnya

Jenis-Jenis Esai, Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur dan Contohnya – Di dunia penulisan, menulis esai tentu tidak asing bagi kita semua. Menulis ada karya fiksi ada juga karya non-fiksi. Salah satu tulisan non-fiksi yang tidak akrab bagi sivitas akademika, salah satunya adalah esai. Mungkin hampir semua orang, entah secara sadar atau tidak pasti pernah membaca esai. Dalam membuat esai ada beberapa aturan yang harus dipatuhi. Selain itu, esai juga memiliki berbagai jenis, tergantung pada tujuan esai ditulis. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang jenis jenis esai - arti, karakteristik, struktur, dan contoh.

Pengertian Esai

Mengacu pada definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah 'esai' didefinisikan sebagai esai atau karya yang termasuk dalam prosa yang membahas masalah (ulasan) sekilas dari sudut pandang pribadi penulis. Hal yang sama juga disampaikan oleh ahli, Soetomo, yang mendefinisikan esai sebagai esai singkat berdasarkan perspektif seseorang dalam mengatasi masalah. Berdasarkan dua definisi yang dijelaskan sebelumnya, kita dapat menyimpulkan jika esai sangat dipengaruhi oleh perspektif penulis dalam menilai suatu masalah, sehingga penulisan esai harus memiliki pendapat yang subjektif dan argumentatif. Meskipun subjektif, argumen yang disampaikan dalam esai harus tetap logis, dapat dimengerti, dan didasarkan pada teori atau data dan fakta di lapangan. Dengan begitu, esai bukan hanya tulisan atau imajinasi fiktif dari penulis saja. Secara umum, esai memiliki kesamaan dengan editorial di surat kabar, yang memiliki tujuan untuk meyakinkan publik terhadap perspektif penulis tentang suatu masalah, atau dengan kata lain mengarah pada opini publik. Bedanya, editorial hanya ditulis oleh seorang pemimpin redaksi, sementara esai dapat ditulis oleh siapa saja.

Ciri-Ciri Esai

Sama seperti halnya dengan semua karya tulis, untuk membedakannya dari karangan lainnya, esai memiliki beberapa ciri ciri, di antaranya :

1.Berupa karangan pendek.
Esai merupakan jenis prosa yang berbentuk tulisan. Esai ditulis dengan jumlah kalimat yang pendek. Hal ini karena esai terdiri atas sebuah kajian singkat yang padat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh khalayak umum.

2.Memiliki gaya bahasa yang khas.
Karena sangat dipengaruhi sudut pandang penulisnya, tentu gaya penulisan masing masing penulis esai akan berbeda dan membawa ciri khas mereka masing masing. Esai dapat ditulis oleh semua yang ingin menanggapi suatu permasalahan atau mengangkat isu isu tertentu untuk diperbincangkan, dengan demikian setiap esai akan berbeda gaya penulisannya satu individu dengan individu lain.

Struktur Esai

Agar esai yang ditulis nantinya baik dan mudah dipahami, ketika menulis kita perlu memperhatikan struktur-struktur pembentuk esai, sebagai berikut :

1.Pendahuluan
Pendahuluan adalah struktur awal dari pembuat kerangka esai. Pengenalan biasanya akan mengungkapkan sekilas topik atau tema yang akan diangkat di seluruh esai. Pada bagian ini juga, dijelaskan latar belakang yang mendasari penulisan esai, biasanya bisa berupa data atau fakta di lapangan. Selain itu, di bagian ini penulis juga mengungkapkan sedikit pendapat tentang tema yang akan dibahas lebih lanjut. Singkatnya, pendahuluan akan menjadi gambar pengantar atau pembaca untuk memahami topik yang esai akan disajikan, sehingga pembaca akan dengan mudah memahami isi esai yang akan disajikan di bagian berikutnya.

2. Isi atau Pembahasan
Bagian ini adalah bagian inti dari struktur pembangun esai. Di bagian ini, topik atau tema yang dipilih akan dibahas dan dijelaskan secara lebih detail dan detail. Dalam diskusi, tulisan akan menggambarkan pendapat dan argumennya secara kronologis atau berurutan sehingga esai yang ditulis akan menjadi koheren. Konten ini juga menjelaskan tentang pondasi dasar dari para penyusun argumen, seperti teori ahli yang dikombinasikan dengan data dan fakta di lapangan. Teori, data, dan fakta ini akan semakin meyakinkan pembaca untuk mempercayai pendapat para penulis yang disampaikan dalam esai.

3. Penutup atau Kesimpulan
Sesuai dengan namanya, bagian penutup adalah bagian terakhir dalam menyusun esai. Bagian ini berisi kesimpulan dalam bentuk kalimat yang merangkum poin-poin utama yang telah disampaikan sebelumnya dalam pendahuluan dan diskusi. Kesimpulannya harus singkat, padat, dan jelas, dan tidak boleh diperluas ke topik lain. Beberapa esai juga menambahkan saran penulis untuk pihak ketiga untuk mengatasi masalah yang dibahas di bagian penutup.

Selain mengikuti struktur penulisan esai seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, berikut ini ada pula beberapa langkah yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menulis esai, yakni

  • Mengembangkan ide pokok pada paragraf pembahasan disertai dengan pendapat penulis terhadap gagasan tersebut. Dalam penulisan pendapat harus didasarkan pada teori, pendapat ahli, data data, maupun fakta yang ada.
  • Menyimpulkan pokok atau inti dari gagasan yang telah disampaikan sebelumnya.
  • Menentukan tema atau isu yang akan diangkat.
  • Menbuat garis besar dari ide pokok yang akan dikembangkan dalam paragraf pembahasan.


Jenis-Jenis Esai

Esai dibedakan menjadi beberapa jenis. Di antaranya esai dibedakan menjadi berdasarkan tujuan penulisannya dan serta keragaman permasalahan yang diangkat.

(1-5) Jenis Esai Berdasarkan Tujuan Penulisan

Berikut ini pemaran jenis jenis esai berdasarkan tujuan penulisannya beserta masing masing penjelasannya,

-Esai Argumentatif
Esai jenis ini, bertujuan untuk meyakinkan pembaca untuk menerima ide, pandangan, sikap, maupun kepercayaan penulis terhadap suatu isu atau permasalahan. Esai argumentative akan berusaha mengungkapkan kebenaran dari suatu ide dengan motif agar nantinya pembaca pada akhirnya akan berpihak pada penulis dan berbuat sesuatu berdasarkan opini yang terdapat dalam esai tersebut.

-Esai Lukisan
Esai lukisan merupakan karangan yang isinya menggambarkan sesuatu dengan tujuan untuk membantu pembaca memahami hal yang ingin disampaikan.

-Esai Ajakan
Esai ajakan hampir mirip tujuannya dengan esai argumentatif, hanya saja esai jenis ini mempunyai tujuan lebih spesifik yakni mengajak pembaca untuk mengikuti penulis dalam melakukan suatu atau sebaliknya mengajak pembaca untuk menghentikan melakukan suatu hal.

-Esai Cerita
Esai cerita merupakan esai yang bertujuan untuk melukiskan, atau menghadirkan baik barang, seseorang, maupun sesuatu lainnya agar mampu dibayangkan oleh pembaca. Esai ini bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat bentuk, mendengar suara, mengecap rasa, maupun mencium bau dari suatu barang, atau seseorang, atau sesuatu lainnya yang dihadirkan dalam isi esai. Atau dengan kata lain, esai cerita bertujuan untuk memberikan kesan utama yang ingin disampaikan penulis terhadap suatu benda maupun seseorang atau sesuatu lain kepada pembaca.

-Esai Paparan
Esai ini bertujuan untuk menjelaskan atau memaparkan lebih rinci suatu hal kepada pembaca. Tujuan utama esai ini untuk mengedukasi maupun memberikan informasi kepada pembaca.


(6-12) Jenis Esai Berdasarkan Keragamaan Permasalahan yang Muncul

-Pribadi
Esai pribadi hampir mirip dengan esai cukilan watak. Hanya saja yang membedakan esai jenis ini dengan esai cukilan watak ialah watak atau sifat yang dihadirkan dalam esai merupakan sepenggal watak atau sifat dari penulis itu sendiri. Pada esai pribadi, penulis secara frontal mengungkapkan pendapatnya terhadap isu yang diangkat dalam esai.

-Reflektif
Esai ini merupakan esai yang ditulis untuk merenungkan suatu isu politik, kebijakan pemerintah, dan lainnya yang biasanya ditulis oleh seorang pakar/ahlinya guna menanggapi isu isu tersebut.

-Kritik
Esai kritik merupakan esai yang menilai baik atau buruk, bermanfaat atau tidaknya, kelebihan atau kekurangan suatu hal, baik berupa karya seni maupun karya sastra. Kritik akan membicarakan dan menilai berbagai unsut yang membentuk karya tersebut dan dikemas dalam sebuah esai.

-Deskriptif
Esai deskriptif merupakan esai yang mendeskripsikan seseorang atau benda. Permasalahan atau hal yang diangkat pada esai ini adalah sebuah benda, seperti rumah, alat elektronik, hewan, maupun sesorang.

-Tajuk
Tajuk, merupakan jenis esai yang dimuat di dalam surat kabar yang menjadi tempat untuk menyalurkan pendapat masyarakat guna menyatakan pandangannya terhadap suatu peristiwa yang sedang berkembang di lingkungan masyarakat tersebut. Esai jenis ini mengangkat isu isu yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat seperti gejolak politik, keadaan perekonomian saat ini dan lain sebagainya. Tajuk tidak hanya memuat isu isu berat, namun apa saja yang sedang menjadi tren saat ini di masyarakat juga dapat menjadi pokok bahasan dalam tajuk, misal model fashion terkini, bahkan hingga fenomena “Om Telolet, Om” yang marak diperbincangkan akhir akhir ini.

-Cukilan Watak
Esai jenis ini, memungkinkan seorang penulis untuk menyisipkan cukilan (cuplikan) dari watak seseorang terhadap isu terkait kepada pembaca. Esai ini tidak menjabarkan secara lengkap biografi seorang tokoh, melainkan hanya mengungkapkan sepenggal watak atau sifat yang dimiliki seorang tokoh yang terkait dalam isu atau cerita yang diangkat dalam esai tersebut.

-Artikel Penelitian
Artikel penelitian merupakan jenis esai yang berisi tentang hasil hasil yang diperoleh dari sebuah penelitian. Artikel jenis ini umumnya akan menambah pengetahuan baru di bidangnya atau mencek ulang penelitian yang ada sebelumnya dengan kondisi riil saat ini.

Contoh Esai dan Pembahasannya

Penyebab Bahasa Lampung Terancam Punah

Dikutip dari situs BBC, UNESCO mengatakan bahwa lebih dari sepertiga bahasa di dunia berada dalam bahaya kepunahan dan di antaranya digunakan oleh kelompok-kelompok kecil pembicara. Dari sekitar 2.000 bahasa, menurut UNESCO, sekitar 200 digunakan oleh sekelompok kecil pembicara. Bahasa Lampung yang merupakan bahasa lokal Provinsi Lampung adalah salah satunya. Bahasa Lampung memiliki banyak dialek dan juga memiliki surat-surat sendiri.

Di era globalisasi ketika orang memprioritaskan bahasa nasional dan bahasa asing karena kebutuhan komunikasi dalam bisnis dan urusan lainnya, penggunaan bahasa daerah seperti bahasa Lampung di provinsi Lampung mulai menurun. Dikhawatirkan bahasa Lampung akan lebih sedikit jumlah penuturnya.

Ada beberapa kemungkinan penyebab yang membuat penutur asli bahasa Lampung lebih sedikit; hal-hal yang menurut saya bisa menjadi penyebab berkurangnya penutur asli Lampung. Yang pertama adalah banyaknya variasi dialek yang membuat ketidakbiasaan sesama pembicara yang mengadopsi dialek berbeda yang timbul keengganan dalam menggunakan bahasa Lampung. Pada akhirnya mereka lebih suka menggunakan bahasa nasional untuk menjembatani kesulitan.

Komunitas heterogen di mana banyak orang di luar suku Lampung yang tinggal di Lampung serta perkawinan antaretnik juga termasuk penyebab mengapa orang lebih mungkin menggunakan bahasa nasional. Adanya budaya suku antarkelompok melahirkan anak-anak yang tidak diajarkan bahasa Lampung karena orang tua tidak membiasakan atau mengajarkan mereka bahasa Lampung di rumah. Komunikasi rumah didominasi oleh bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bukan hanya anak-anak dari perkawinan antaretnis, tetapi anak-anak yang lahir dari orang tua suku asli Lampung sudah mulai banyak yang tidak belajar bahasa Lampung atau berkomunikasi dengan bahasa Lampung di rumah.

Dominasi penggunaan bahasa Indonesia sehingga perpindahan penggunaan bahasa lokal dari daerah yang menurut saya tidak hanya terjadi di Lampung. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan dan kepraktisan dalam berkomunikasi di bidang bisnis, pendidikan, dan sektor lainnya.

Pelestarian bahasa sebagai salah satu elemen budaya tentu bukan hal yang mudah terutama ketika datang ke banyak orang dengan berbagai jenis komunikasi. Penyebab ancaman bahasa lokal, baik bahasa Lampung maupun bahasa lainnya tidak luput dari peran semua pihak. Karena itu, dibutuhkan peran dan partisipasi dari banyak pihak untuk melestarikannya.

Pembahasannya:

Dilihat dari masalah yang diangkat, esai ini adalah esai eksposur. Esai ini menjelaskan penyebab penyebab bahasa Lampung dapat terancam punah. Pada paragraf pertama dan kedua disajikan pengantar data tentang fenomena kepunahan bahasa daerah yang dikutip dari pernyataan UNESCO. Paragraf satu dan dua dari struktur ini adalah bagian pembuka yang menjadi pengantar pembahasan berikutnya secara lebih rinci yaitu tentang penyebab hampir punahnya bahasa lokal Lampung,

Dilihat dari strukturnya, paragraf keempat dan kelima adalah isi atau diskusi esai. Di bagian yang disebut secara kronologis hal-hal apa saja yang bisa membuat kepunahan bahasa Lampung. Dalam isi esai, penulis berpendapat bahwa penyebab penutur asli bahasa Lampung lebih sedikit antara lain: 1) banyaknya variasi dialek yang menyebabkan keengganan menggunakan bahasa Lampung, 2) masyarakat heterogen yang tinggal di Lampung dan antar salib -etnis, 3) penggunaan bahasa Indonesia yang tidak hanya menggeser penggunaan bahasa Lampung, tetapi juga menggeser penggunaan bahasa daerah lainnya karena alasan kepraktisan dan kebutuhan untuk berkomunikasi dalam bidang bisnis, pendidikan, dan sektor profesional lainnya.

Di bagian terakhir dari paragraf yang merupakan bagian dari sampul esai, penulis menyimpulkan jika penyebab terancam punahnya bahasa daerah adalah hasil dari saham yang dimiliki oleh semua pihak. Karena itu, dalam mengatasi kepunahan terancam suatu bahasa juga diperlukan peran semua pihak untuk melestarikannya.

Sekian artikel yang mengupas tentang jenis jenis esai dan penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat 
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar