--> Skip to main content

Karangan Eksposisi – Pengertian, Ciri Ciri, Jenis Jenis Karangan Eksposisi dan Contohnya

Karangan eksposisi dalam Bahasa Indonesia - Pemahaman dan Contoh - Sebelumnya empat jenis Karangan yang telah kita kupas secara menyeluruh, yaitu Karangan narasi, uraian , argumentasi , dan Karangan persuasi, maka dalam artikel ini kita akan menambahkan esai jenis berikutnya, eksposisi esai. Seperti jenis esai sebelumnya, kami juga akan menjelaskan eksposisi lengkap. Selamat!

Pengertian Karangan Eksposisi

Eksposisi adalah salah satu jenis Karangan yang berisi informasi tentang suatu hal dan disajikan dengan jelas kepada pembaca. Tujuan penulisan eksposisi adalah untuk menyampaikan informasi atau wawasan baru kepada pembaca. Nama lain dari eksposisi adalah Karangan faktual. Hal ini wajar karena dalam Karangan ini dibahas tentang sesuatu yang konkrit berdasarkan penelitian. Fakta-fakta yang diungkapkan dalam eksposisi dapat dibenarkan kebenarannya.

Ciri Ciri Karangan Eksposisi

Karangan eksposisi dapat dibedakan dari jenis karangan yang lain berdasarkan ciri-ciri berikut:

  1. Penyampaian informasi dilakukan dengan sejelas-jelasnya atau bersifat menguraikan
  2. Karangan eksposisi menyatakan sebuah peristiwa atau suatu proses kerja tentang sesuatu
  3. Penjelasan yang disampaikan dapat menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana
  4. Informasi yang disampaikan bersifat faktual
  5. Informasi dalam karangan didukung fakta yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
  6. Tidak ada unsur mempengaruhi pembaca


Jenis Jenis Karangan Eksposisi

Terdapat beberapa jenis karangan eksposisi, yaitu:

  1. Eksposisi definisi, berisi pengertian tentang suatu objek atau topik.
  2. Eksposisi perbandingan, berisi tentang suatu ide yang dibandingkan dengan objek lain.
  3. Eksposisi pertentangan, berisi tentang pertentangan antara beberapa objek.
  4. Eksposisi klasifikasi, berisi tentang pengelompokkan suatu objek dalam beberapa kategori.
  5. Eksposisi berita, berisi tentang pemberitaan atas suatu kejadian dan biasanya ditemukan di koran atau surat kabar.
  6. Eksposisi proses, berisi tentang penjelasan suatu proses, petunjuk penggunaan, atau cara pembuatan barang-barang tertentu.
  7. Eksposisi ilustrasi, berisi tentang penjelasan suatu ide dan biasanya menggunakan kata penghubung 


Langkah Langkah Penulisan Karangan Eksposisi

Dalam menulis karangan eksposisi, sebaiknya perlu memperhatikan langkah-langkah berikut:

Menentukan Tema dan Topik
Tidak berbeda dengan esai jenis lain, dalam pemaparan tema dan tema topik juga penting. Penentuan tema dan topik adalah hal pertama yang dilakukan dalam menulis sebuah eksposisi. Kunci untuk diskusi dalam eksposisi juga terletak pada tema esai. Topik akan membantu penulis untuk tidak menyimpang ke diskusi lain.

Mengumpulkan Informasi
Kata kunci dalam eksposisi adalah penyampaian informasi. Oleh karena itu, validitas informasi penting dan diperhatikan dalam jenis esai ini. Pengumpulan informasi harus memperhatikan sumber rujukan. Kami merekomendasikan penggunaan sumber rujukan yang jelas dan tepercaya, bukan hanya opini. Data dan fakta juga perlu ditambahkan dalam penulisan eksposisi.

Menyusun Kerangka Karangan

Kerangka esai menjadi bagian penting dalam menulis esai, bukan eksposisi yang luar biasa. Kerangka ini dimaksudkan untuk alur penulisan dan alur pembahasan dalam esai bersifat sistematis dan logis. Keberadaan kerangka ini juga memudahkan penulis dalam membuat esai.

Mengembangkan Kerangka Karangan
Langkah selanjutnya dalam menulis eksposisi adalah mengembangkan kerangka esai menjadi bagian yang lengkap. Pengembangan kerangka kerja dilakukan dengan mengingat alur sistematis diskusi. Informasi berupa data dan fakta yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya juga tidak lupa disajikan pada tahap ini.

Menyunting Karangan
Bagian terakhir dari proses penulisan adalah editing. Proses ini tidak hanya untuk jenis eksposisi saja, tetapi untuk jenis esai lainnya. Proses pengeditan ini dilakukan dengan membaca kembali esai yang telah dibuat. Proses pengeditan berisi pemeriksaan ejaan, kata-kata yang digunakan, alur diskusi, pengiriman informasi yang sistematis dan logis.

Contoh Karangan Eksposisi

1. Jenis Jenis Kehamilan Yang Perlu Diketahui

Kehamilan adalah hal terindah yang pernah ditunggu oleh kebanyakan wanita. Ketika berita kehamilan muncul perasaan bahagia dan keinginan untuk mempertahankan kehamilan yang sempurna pasti akan terasa. Namun, sangat membantu bagi wanita untuk mengenali jenis kehamilan yang mungkin terjadi. Tentunya bukan untuk menimbulkan rasa takut, tetapi ini menjadi bentuk kesadaran diri. Mengetahui tentang jenis kehamilan ini dapat membuat Anda lebih memperhatikan kondisi kehamilan dengan hati-hati.

Kehamilan yang normal adalah kehamilan yang didambakan. Kondisi janin dan kondisi ibu sehat diinginkan. Namun, berdasarkan beberapa insiden tentang kehamilan, ada beberapa jenis kehamilan yang perlu ditonton. Jenis-jenis kehamilan meliputi:

  • Kehamilan ektopik, merupakan kehamilan diluar kandungan. Kondisi ini terjadi karena telur dibuahi dan tertanam di luar rahim. Kondisi ini berpeluang besar untuk mengalami keguguran.
  • Kehamilan intra-abdomen, terjadi karena sambungan bekas luka caesar sebelumnya belum kuat. Kehamilan ini memungkinkan luka terbuka kembali dan janin keluar dari rahim.
  • Kehamilan molar atau hamil anggur, plasenta yang terbentuk tidak normal karena ketidaksempurnaan genetik pada saat pembuahan. Kehamilan ini biasanya membuat embrio tidak berkembang.
  • Kehamilan kista, muncul dalam indung telur dengan ukuran yang hampir sama dengan janin. Kehamilan ini terjadi bersamaan dengan kehamilan normal.


Mengetahui beberapa jenis kehamilan yang tidak normal bukanlah untuk menakut-nakuti diri sendiri. Dengan mengetahui informasi ini, diharapkan ibu hamil dapat lebih perhatian dengan kondisi kehamilannya.

2. Awasi Demam Pada Anak

Demam adalah kondisi tubuh yang sering dialami oleh kebanyakan orang, tidak terkecuali pada anak-anak. Kondisi demam pada anak-anak menunjukkan bahwa tubuh anak sedang melawan kuman yang menginfeksi dalam tubuh. Gangguan kesehatan ini sering diabaikan karena berpikir bahwa itu akan turun dengan sendirinya. Ini sering menyebabkan anak mengalami kejang karena tidak ada perawatan yang tepat.

Demam pada anak bisa terjadi karena berbagai hal. Faktor pertama adalah adanya infeksi kuman di dalam tubuh. Alergi makanan atau penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat memicu kondisi demam pada anak-anak. Penyebab demam pada anak-anak harus dipertimbangkan oleh orang tua. Ini sangat penting karena dengan mengetahui penyebab demam maka Anda dapat meminimalkan risiko demam terhadap tubuh anak.

Selain penyebabnya, kenali gejala-gejala yang terjadi ketika anak Anda mengalami demam. Seorang anak dikatakan mengalami demam jika suhu tubuhnya di atas 37,8 ° C. Gejala yang sering terlihat ketika seorang anak mengalami demam adalah rewel. Kondisi demam akan menyebabkan anak lebih rewel daripada biasanya dan tidak mau makan. Dengan mengetahui gejala-gejala ini sejak dini maka Anda dapat memberikan perawatan dini juga.

Penanganan demam pada anak sebaiknya tidak segera membawanya ke dokter. Beberapa langkah penanganan pertama yang dapat Anda lakukan ketika mengetahui gejala demam pada anak meliputi:

Kenakan anak Anda pakaian yang nyaman, pilih pakaian yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis.
Kompres dahi anak Anda dengan air hangat, jangan pernah mengompres menggunakan air dingin.
Pastikan anak Anda diberikan asupan cairan yang cukup, hal ini untuk menghindari risiko dehidrasi pada anak.
Selalu pantau suhu tubuh anak.
Jika dirasa perlu memberinya obat penurun demam, maka konsultasikanlah terlebih dahulu ke dokter.

Sistem kekebalan tubuh anak masih dalam perkembangan, hal ini mengakibatkan demam pada anak lebih sering terjadi. Hal yang terpenting dalam penanganan demam pada anak adalah pastikan Anda tetap tenang dan tidak panik. Kondisi ini akan membantu Anda untuk dapat berpikir jernih dalam memberikan penanganan demam. Hal penting lainnya adalah biasakan untuk hidup bersih pada anak.


Sekian pembahasan mengenai karangan eksposisi dalam bahasa Indonesia – pengertian dan contohnya. Semoga pembahasan mengenai karangan eksposisi ini mudah dipahami dan juga dapat menambah wawasan Anda. Nantikan artikel bahasa Indonesia dengan materi pembahasan lainnya. Terima kasih.

Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar