--> Skip to main content

Perbedaan Kalimat Kompleks dan Simpleks berikut Contohnya dalam Bahasa Indonesia

Kalimat Simpleks dan kompleks adalah dua jenis kalimat yang ada, di samping kalimat inti, kalimat deklaratif, kalimat imperatif, kalimat interogatif, kalimat aktif transitif, dan kalimat aktif intransitif. Seperti kebanyakan kalimat, kedua kalimat itu juga memiliki sejumlah ciri khas yang membuatnya berbeda. Dalam artikel ini, kita akan tahu perbedaan antara dua kalimat. Diskusi tentang perbedaan kalimat simpleks dan kompleks dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut!

Kalimat Simplex

Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya memiliki satu predikat dan hanya menggambarkan satu peristiwa. Kalimat ini memiliki sejumlah pola kalimat dasar bersama dengan contoh-contoh khas, di mana pola terdiri dari S-P, S-P-O, dan S-P-O-K.

Kalimat simpleks memiliki sejumlah fitur, di mana karakteristiknya adalah:

  1. Hanya memiliki satu predikat.
  2. Cukup jelaskan satu peristiwa saja.
  3. Biasanya memiliki pola S-P, S-P-O, atau S-P-O-K.

Untuk memahami seperti apa kalimat ini, berikut beberapa contoh frasa simpel yang ditunjukkan di bawah ini!


  • Ibu memasak.
  • Pola Kalimat: S-P, di mana S = ibu, dan P = memasak.


  • Ayah membaca koran.
  • Pola Kalimat: S-P-O, di mana S = ayah, P = membaca, O = surat kabar.


  • Bibi membeli sayuran di pasar.
  • Pola Kalimat: S-P-O-K, di mana S = tante, P = beli, O = sayuran, K = di pasar.


Kalimat Kompleks

Berbeda dengan kalimat simpleks, kalimat kompleks adalah kalimat yang mengandung dua predikat dan berisi dua penjelasan peristiwa di dalamnya. Secara sederhana, kalimat kompleks direpresentasikan sebagai gabungan dari dua kalimat simpleks. Kalimat kompleks sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu:


  • Kalimat Kompleks Parataktik: merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas dua kalimat simpleks atau dua klausa yang digabungkan oleh konjungsi koordinatif.
  • Kalimat Kompleks Hipotaktik: merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas dua kalimat simpleks atau dua klausa yang digabungkan oleh konjungsi subordinatif..

Kalimat kompleks memiliki sejumlah karakteristik umum, di mana fitur-fitur berikut adalah:

  • Mempunyai dua predikat.
  • Menceritakan dua buah peristiwa di dalamnya.
  • Mengandung konjungsi tertentu di dalamnya.

Untuk mengetahui seperti apa kalimat ini, berikut beberapa contoh untuk ditampilkan.

1. Kalimat Kompleks Parataktik

Ardi merupakan anak yang cerdas, tetapi sifat angkuhnya membuat dia dibenci banyak orang.
Predikat: merupakan dan membuat.

  • Konjungsi koordinatif: tetapi. 
  • Peristiwa yang diceritakan: Ardi merupaja anak yang cerdas, serta sifat angkuhnya membuat dia dibenci banyak orang.


2. Kalimat Kompleks Hipotaktik

Ayah akan menghadiahi adik sepeda jika adik belajar dengan sungguh-sungguh.

  • Predikat: akan menghadiahi dan belajar.
  • Konjungsi subordinatif: jika.
  • Peristiwa yang diceritakan: ayah akan menghadiahi adik sepeda, dan adi belajar dengan sungguh-sungguh..


Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa perbedaan antara simpleks dan kalimiat kompleks adalah:

  • Kalimat simpleks hanya memiliki satu predikat, sedangkan kalimat kompleks mempunyai dua predikat.
  • Kalimat simpleks hanya menceritakan satu peristiwa, sedangkan kalimat kompleks menceritakan dua peristiwa.
  • Kalimat simpleks tidak menggunakan konjungsi di dalamnya, sedangkan kalimat kompleks menggunakan konjungsi di dalamnya, yang mana konjungsi yang digunakan kalimat kompleks adalah konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Konjungsi koordinatif digunakan untuk kalimat kompleks parataktik, sedangkan konjungsi subordinatif dipakai untuk kalimat kompleks hipotaktik.


Demikian pembahasan tentang perbedaan kalimat simpleks dan kompleks dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca juga.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar