--> Skip to main content

Metode Cara Pemisahan Campuran dalam Kimia beserta Dasar-dasar Pemisahan Campuran

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).

Berikut ini adalah pembahasan tentang metode pemisahan campuran yang meliputi Dasar-Dasar Metode Pemisahan Campuran, cara pemisahan campuran, metode pemisahan campuran, teknik pemisahan campuran, proses pemisahan campuran, pemisahan campuran dalam kimia, proses pemisahan minyak bumi, pemisahan campuran kromatografi, pemisahan campuran filtrasi, dasar pemisahan campuran, pemisahan campuran sublimasi.

Dasar-Dasar Metode Pemisahan Campuran

Suatu campuran disusun oleh materi-materi yang memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang berbeda. Berdasarkan perbedaan sifat-sifat materi yang menyusunnya, maka suatu campuran dapat dipisahkan dengan cara-cara tertentu.

Beberapa hal yang menjadi dasar metode pemisahan campuran adalah ukuran partikel, titik didih, kelarutan, dan adsorbsi.

1. Ukuran Partikel

Jika ukuran partikel zat yang akan dipisahkan berbeda ukuran dengan partikel zat pencampurnya, maka campuran tersebut dapat dipisahkan dengan cara filtrasi (penyaringan).

2. Titik Didih

Jika zat yang akan dipisahkan memiliki perbedaan titik didih dengan zat pencampurnya, maka campuran tersebut dapat dipisahkan dengan metode distilasi.

Pemisahan campuran dengan dasar perbedaan titik didih harus dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat supaya tidak melewati titik didih zat yang akan dipisahkan.

3. Kelarutan

Secara umum, pelarut dibedakan menjadi pelarut polar (air) dan pelarut nonpolar (alkohol, aseton, kloroform, eter). Berdasarkan perbedaan kelarutan zat-zat penyusun suatu campuran pada jenis pelarut tersebut, maka campuran dapat dipisahkan dengan cara ekstraksi.

4. Adsorbsi

Adsorbsi adalah penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Berdasarkan perbedaan daya adsorbsi, maka pemisahan campuran dapat dilakukan dengan cara adsorbsi.

6 Macam Metode Pemisahan Campuran

Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan cara penyaringan, penyulingan, pengkristalan, kromatografi, sublimasi, dan ekstraksi.

1. Penyaringan (Filtrasi)

Proses pemisahan campuran dengan cara penyaringan biasanya digunakan untuk memisahkan campuran yang disusun oleh zat padat yang tidak larut dalam air dengan zat cair (campuran air dengan tanah), campuran beberapa zat padat yang memiliki ukuran partikel yang berbeda (campuran pasir dengan batu), dan campuran zat padat yang memiliki perbedaan sifat kelarutan (campuran gula dengan tanah). Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu. (ampas).

Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.

2. Penyulingan (Distilasi)

Penyulingan atau distilasi digunakan untuk memisahkan campuran yang disusun oleh materi yang dapat menguap dan memiliki perbedaan titik didih atau titik uap. Pemisahan dengan metode distilasi dilakukan dengan cara memanaskan campuran sampai menguap.

Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.

Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu. Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.

Contoh campuran yang dapat dipisahkan dengan cara distilasi adalah campuran air dengan alkohol, campuran materi-materi dalam minyak bumi, air teh, dan air susu. Air dan alkohol memiliki perbedaan titik didih. Titik didih alkohol adalah 65º C sedangkan titik didih air adalah 100º C.

Jika didistilasi, maka alkohol akan menguap lebih dahulu dan keluar ke labu penampungan lebih awal daripada air. Sehingga, alkohol akan terpisah dari air.

3. Pengkristalan (Kristalisasi)

Kristalisasi dilakukan untuk memisahkan campuran yang disusun oleh materi yang berbentuk cair dengan materi yang berbentuk padat dan memiliki sifat larut dalam air.

Contoh campuran yang dapat dipisahkan oleh proses kristalisasi adalah larutan gula dan larutan garam. Jika larutan gula dipanaskan dalam suatu wadah, maka airnya akan menguap dan akan tersisa kristal gula pada wadah tersebut.

Cara seperti itu dinamakan kristalisasi. Cobalah kamu lakukan kristalisasi pada air laut untuk mendapatkan kristal garam!

4. Kromatografi

Kromatografi dilakukan untuk memisahkan campuran warna pada tinta warna. Teknik yang digunakan adalah teknik kromatografi kertas. Dengan cara kromatografi, warna-warna penyusun tinta warna dapat dipisahkan.

Contohnya adalah pemisahan warna penyusun tinta hijau. Warna hijau adalah warna campuran dari warna biru dan warna kuning.

Jika tinta hijau kita goreskan pada kertas, kemudian ujung kertas dicelupkan ke dalam air, maka warna hijau tersebut akan terurai menjadi warna kuning dan biru. Cara seperti itu adalah teknik kromatografi kertas.

5. Sublimasi

Teknik sublimasi dilakukan untuk memisahkan campuran zat yang mudah menyublim dengan pengotornya, seperti kamfer dan iodium. Iodium yang tercampur dengan pengotor dapat dimurnikan kembali dengan teknik sublimasi.
Teknik sublimasi untuk memurnikan iodium
Gambar: Teknik sublimasi untuk memurnikan iodium

Kristal yang mengandung iodium dan pengotornya disimpan dalam gelas tertutup dan di atas tutupnya disimpan es batu sebagai pendingin.

Kemudian dipanaskan sehingga menyublim. Uap iodium yang tidak mengandung kotoran akan membeku kembali pada bagian tutup dan pengotornya tetap berada di bagian dasar gelas.

6. Ekstraksi

Ekstrasi merupakan metode pemisahan campuran dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah perbedaan kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.

Contoh pemisahan campuran secara ekstraksi adalah pemi-sahan sari kelapa dari ampasnya dengan menggunakan pelarut air. Sari kelapa yang akan diambil dari ampasnya dilarutkan terlebih dahulu dalam air.

Pada proses pelarutan, ampas kelapa tidak ikut larut dalam air. Sehingga setelah pelarutan sari kelapa terpisah dari ampasnya.

Zat-zat yang menyusun suatu campuran dapat dipisahkan satu sama lainnya dengan metode tertentu. Pemilihan metode pemisahan campuran yang akan digunakan didasarkan kepada sifat-sifat zat yang menyusunnya.

Demikian Metode Cara Pemisahan Campuran dalam Kimia beserta Dasar-dasar Pemisahan Campuran semoga bermanfaat.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar