--> Skip to main content

Komponen Penyusun Ekosistem Dan contohnya

Ekosistem adalah suatu susunan atau sistem ekologi yang terjadi karena adanya  hubungan timbal balik (interaksi) yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup dan lingkungan hidupnya. Berdasarkan pengertian ekosistem tersebut, kita bisa menyumpulkan bahwa ada 2 komponen yang harus ada dalam penyusunan sebuah ekosistem, yaitu komponen mahluk hidup (biotik) dan komponen lingkungan hidupnya (abiotik).

Berikut ini adalah pembahasan yang sangat singkat tentang komponen apa saja yang menyusun ekosistem?

Pernahkah kamu pergi ke sawah. Hewan dan tumbuhan apa yang kamu bisa temui di sana? Bagaimanakah hubungan hewan dan tumbuhan tersebut?

Sawah yang kamu datangi merupakan sebuah ekosistem. Di dalam ekosistem ini terdapat berbagai makhluk hidup yang saling berinteraksi.

Untuk lebih memahami tentang hubungan antara komponen ekosistem dan mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem, coba kamu cermati uraian berikut ini.

Ekosistem merupakan interaksi bolak-balik antarmakhluk hidup (biotik) dengan lingkungannya (abiotik). Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem disebut ekologi.
Komponen penyusun ekosistem dibagi menjadi dua macam, yaitu komponen abiotik dan komponen biotik. 
Komponen Penyusun Ekosistem
Bagan: Komponen Penyusun Ekosistem

1. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari seluruh mahluk hidup (organisme) yang ada di dalamnya. Komponen ini berdasarkan peran dan fungsinya terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai komponen heterotof (konsumen) dan komponen pengurai (dekomposer).

a. Komponen heterotof
Komponen heterotrof adalah komponen biotik yang memakan semua bahan organik yang dihasilkan oleh organisme lain. Komponen penyusun ekosistem satu ini disebut pula sebagai komsumen makro (fagotrof). Adapun yang termasuk ke dalam komponen heterotrof adalah manusia, hewan, jamur (fungi), dan mikrobia.

Home » Ekosistem » 2 Komponen Penyusun Ekosistem, Biotik dan Abiotik
2 Komponen Penyusun Ekosistem, Biotik dan Abiotik
Administrator 1 Comment Ekosistem Wednesday, June 3, 2015
Ekosistem adalah suatu susunan atau sistem ekologi yang terjadi karena adanya  hubungan timbal balik (interaksi) yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup dan lingkungan hidupnya. Berdasarkan pengertian ekosistem tersebut, kita bisa menyumpulkan bahwa ada 2 komponen yang harus ada dalam penyusunan sebuah ekosistem, yaitu komponen mahluk hidup (biotik) dan komponen lingkungan hidupnya (abiotik). Berikut ini eBiologi.com akan secara lebih detail membahas mengenai komponen penyusun ekosistem tersebut.

Komponen Penyusun Ekosistem
Komponen Penyusun Ekosistem
1. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari seluruh mahluk hidup (organisme) yang ada di dalamnya. Komponen ini berdasarkan peran dan fungsinya terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai komponen heterotof (konsumen) dan komponen pengurai (dekomposer).

a. Komponen heterotof
Komponen heterotrof adalah komponen biotik yang memakan semua bahan organik yang dihasilkan oleh organisme lain. Komponen penyusun ekosistem satu ini disebut pula sebagai komsumen makro (fagotrof). Adapun yang termasuk ke dalam komponen heterotrof adalah manusia, hewan, jamur (fungi), dan mikrobia.



b. Komponen pengurai
Komponen pengurai atau dekomposer adalah komponen biotik yang menguraikan bahan organik dari semua organisme mati sebagai sumber energinya. Komponen pengurai disebut pula dengan istilah konsumen makro (sapotrof). Adapun yang termasuk ke dalam komponen ini adalah bakteri, jamur, dan kutu kayu. Ketiganya melakukan kegiatan penguraian melalui 3 tipe dekomposisi yait aerobik (menggunakan oksigen), anaerobik (tidak menggunakan oksigen), dan fermentasi.

2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari faktor fisik dan kimia dari sebuah medium tempat berlangsungnya kehidupan bagi komponen biotik. Sebagian besar komponen ini sangat bervariasi dalam dimensi ruang dan waktunya. Adapun komponen abiotik ini bisa berupa bahan atau senyawa anorganik, serta faktor yang mempengaruhi distribusi mahluk hidup dalam ekosistem tersebut. Beberapa komponen abiotik penyusun ekosistem tersebut antara lain:

  • Suhu. Proses biologi dalam sebuah ekosistem sangat dipengaruhi suhu. Contohnya, mamalia dan unggas yang membutuhkan energi untuk meregulasikan suhu di dalam tubuhnya.
  • Air. Ketersediaan air mempengaruhi distribusi mahluk hidup. Contohnya,  mahluk hidup di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
  • Garam. Konsentrasi garam mempengaruhi keseimbangan asupan air dalam tubuh mahluk hidup melalui osmosis. Beberapa mahluk hidup terestrial beradaptasi dengan lingkungan yang memiliki kandungan garam tinggi.
  • Cahaya matahari. Intensitas cahaya matahari sangat mempengaruhi proses fotosintesis. Di gurun, intensitas cahaya yang sangat besar telah meningkatkan suhu dengan sangat drastis sehingga faktor biotik tertekan.
  • Tanah. Beberapa karakteristik tanah seperti struktur fisik, keasaman, dan komposisi mineral dapat membatasi penyebaran mahluk hidup berdasarkan pada kandungan unsur hara di dalam tanah.
  • Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca yang berlangsung dalam jangka waktu lama dalam suatu area yang luas. Iklim makro meliputi iklim global, regional, dan lokal, sedangkan iklim mikro meliputi iklim dari suatu daerah yang dihuni oleh komunitas tertentu.


Komponen abiotik adalah komponen yang berupa makhluk tak hidup. Sedangkan, komponen biotik adalah komponen yang berupa makhluk hidup. itulah pemaparan mengenai 2 komponen penyusun ekosistem. Jadi dapat disimpulkan bahwa ekosistem itu bisa tersusun dengan syarat ada komponen abiotik dan ada komponen biotik yang hidup di dalamnya sehingga keduanya saling melengkapi.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar