--> Skip to main content

500+ Kumpulan Contoh Peribahasa Lengkap beserta Artinya

Kumpulan Peribahasa Lengkap beserta Artinya. Peribahasa Indonesia adalah bahasa yang ringkas, kokoh dan biasanya berisi perbandingan antara perumpamaan, nasehat, prinsip hidup atau aturan perilaku. Nah, pada kesempatan ini admin ingin berbagi Kamus Amsal dengan makna. Bagus, segera Lihat ya.

Peribahasa adalah salah satu bentuk linguistik yang digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan sesuatu yang terlintas dalam pikiran. Dalam pengertian yang mengandung makna figuratif yang berisi perbandingan, prinsip kehidupan, perumpamaan, nasihat, aturan, perilaku dan sebagainya.

Arti yang terkandung dalam perilingual memiliki penyimpangan dari makna aslinya. Dengan demikian, Amsal, juga disebut sebagai literatur lisan, tidak dapat ditafsirkan secara langsung atau  "mentah ", tetapi harus melalui pemahaman yang tepat.

Peribahasa lahir dari budaya, setiap daerah seperti Sunda, Jawa, Minang, Batak, Bugis, Melayu, Papua dan lain-lain harus mempunyai perilingual tertentu yang lahir dari lingkungan, budaya dan juga budaya di daerah masing-masing.

Contoh Peribahasa Indonesia Dari A-Z Dengan Artinya Lengkap
Add caption

Pengertian Peribahasa


Peribahasa adalah kelompok frasa atau kelompok kata yang susunannya tetap sehingga kelompok tersebut membentuk pengertian tertentu, pepatah, bidal, perbandingan, perumpamaan, prinsip hidup, nasihat maupun aturan sikap yang maknanya yang luas, sedap didengar, mengandung kebenaran, bijak perkataannya.

Jenis- Jenis Peribahasa


Peribahasa digolongkan menjadi beberapa jenis, Menurut Rumadi, peribahasa digolongkan menjadi 3 , yakni:

  • Pepatah

Jenis peribahasa yang mengandung ajaran atau nasihat yang berasal dari orang tua.
  • Perumpamaan

Perumpamaan adalah peribahasa yang berupa perbandingan.
  • Ungkapan

Suatu kata khusus yang manyatakan maksud dalam bentuk kiasan. 
Nah, dari ketiga jenis peribahasa tersebut beberapa ungkapannya pasti sering kita dengar baik itu dalam kehidupan sehari hari ataupun anda mengenal istilah tersebut di media cetak seperti koran ataupun media televisi.

Contoh-Contoh Peribahasa

Berikut peribahasa beserta artinya yang penulis himpun dari KBBI yang disortir menurut abjad :


A

  • Anak orang, anak orang juga (artinya seseorang yang asing bagi kita akan tetap asing juga; anak sendiri Disayangi, anak tiri dibengkengi (artinya bagaimanapun adilnya seseorang, kepentingan sendiri juga yg diutamakan)
  • Angan  lalu paham bertumbuk (artinya menurut pikiran (dugaan dsb) mungkin untuk dikerjakan, tetapi sukar pelaksanaannya)
  • Angan-angan menerawang langit (artinya mencita-citakan segala sesuatu yg tinggi-tinggi)
  • Angan mengikut tubuh (artinya bersusah hati karena memikirkan yang bukan-bukan)
  • Angguk bukan, geleng ia (artinya lain di mulut lain di hati)
  • Air besar batu bersibak (artinya persaudaraan keluarga menjadi cerai berai apabila terjadi perselisihan)
  • Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam (artinya tidak enak makan dan minum karena terlalu sedih)
  • Air tenang (biasa) menghanyutkan (artinya orang yang diam biasanya banyak pengetahuannya)
  • Akal tak sekali tiba (artinya tak ada suatu usaha yang sekali terus jadi dan sempurna;
  • Akik disangka batu (artinya menghina)
  • Akal pulas tak patah (artinya orang yang pandai tak mudah kalah dalam perbantahan)
  • Alur bertempuh, jalan berturut (artinya dilakukan menurut adat (kebiasaan) yang lazim)
  • Ampang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit (artinya persahabatan yang sudah putus
  • dan tidak akan berbaik lagi)
  • Ada uang ada barang (artinya jika mau membayar banyak akan mendapat barang lebih baik)
  • Adat bersendi syarak, syarak bersendi adat ( pekerjaan / perbuatan hendaklah selalu mengingat aturan adat dan agama, jangan bertentangan satu dengan yang lain);
  • Adat diisi, lembaga dituang (adalah melakukan sesuatu menurut adat kebiasaan)
  • Adat periuk berkerak, Adat lesung berdekak (adalah jika ingin beroleh keuntungan hendaklah bisa
  • menanggung kesusahan dalam satu pekerjaan)
  • Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung (artinya segala sesuatu ada tata caranya)
  • Air beriak tanda tak dalam (artinya orang yang banyak cakap atau sombong biasanya
  • kurang ilmunya)
  • Amra disangka kedondong (artinya sesuatu yang baik disangka buruk)
  • Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusukan (disusui) (artinya selalu membereskan  memikirkan) urusan orang lain tanpa memedulikan urusan sendiri)


B

  • Belum beranak sudah ditimang (artinya bersenang-senang sebelum maksudnya tercapai)
  • Babi merasa gulai (artinya menyama-nyamai orang besar kaya)
  • Badak makan anak (artinya ayah membuang anaknya krn takut akan binasa kebesarannya
  • (pada raja-raja zaman dahulu))
  • Besar kayu besar bahannya, kecil kayu kecil bahannya (artinya jika penghasilan besar pengeluaran pun besar pula)
  • Bahasa  menunjukkan bangsa (artinya budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang)
  • Bagai anak ayam kehilangan induk (artinya  ribut dan bercerai berai karena kehilangan tumpuan)
  • Berdiang di abu dingin (artinya tidak mendapatkan apa-apa dari tuan, saudara, rumah, dsb)
  • Berkepanjangan bagai agam (artinya perbuatan atau perkataan yang berlarut-larut, beragam
  • berlarut-larut, tidak berkesudahan)
  • Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi (artinya ilmu yg dituntut secara tidak sempurna, tidak akan berfaedah)
  • Berbilang dari esa, mengaji dari alif(artinya mengerjakan sesuatu hendaknya dr permulaan, menurut aturan)
  • Bagai alu pencungkil duri (artinya melakukan sesuatu yg tidak mungkin berhasil)
  • Bagai dientak  alu luncung (artinya dialahkan oleh orang lemah, bodoh)
  • Bagai guna-guna alu sesudah menumbuk dicampakkan (artinya dihargai sewaktu diperlukan, setelah tidak berguna lagi dibuang)
  • Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau (artinya segala usaha hendaknya sampai kepada maksudnya
  • Batu hitam tak bersanding (artinya tampaknya lemah lembut, tetapi keras hatinya)
  • Bagai pinang dibelah dua (artinya sama benar, serupa benar)
  • Buruk muka cermin  dibelah (artinya karena aibnya/kesalahannya orang lain dipersalahkan)


C – D


  • Cencang  putus tiang tumbuk (artinya putusan yang mengikat)
  • Cekur jerangau, ada lagi di umbun-umbun (artinya masih sangat muda, belum berpengalaman)
  • Ditimbun anai-anai (artinya yang biasa bersalah juga yang dituduh orang dalam suatu kejahatan)
  • Di alas bagai memengat (artinya kalau berkata hendaknya jangan asal berkata saja)
  • Cacing hendak menjadi naga (artinya orang hina hendak menyamai orang besar
  • Condong  yg akan menimpa (artinya perbuatan yg mendatangkan celaka)
  • Coreng arang di muka (dahi) (artinya mendapat malu besar)
  • Cencaru makan petang (artinya pekerjaan yang lambat tetapi hasilnya baik)
  • Cencang dua segeragai (artinya sekali jalan, dua pekerjaan selesai)
  • Dalam laut boleh ajuk, dalam hati siapa tahu (artinya apa yg tersembunyi dl hati seseorang tidak dapat kita ketahui)
  • Dangkal telah keseberangan, dalam telah ajuk (artinya telah diketahui benar bagaiman isi
  • hatinya perangainya)
  • Dari semak ke belukar (artinya meninggalkan sesuatu yang buruk, mendapat yg buruk pula)


E – G

  • Endap di balik lalang sehelai (artinya menyembunyikan sesuatu atau bersembunyi di tempat yang mudah diketahui orang)
  • Enggan seribu daya, mau sepatah kata (artinya kalau tak suka (tak mau) biasanya banyak jawab dan alasannya)
  • Empang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit (artinya sudah tidak dapat didamaikan lagi)
  • Enau mencari (memanjat) sigai (artinya perempuan mencari laki-laki)
  • Esa hilang dua terbilang (artinya berusaha terus dengan keras hati hingga maksud tercapai)
  • Gelegar buluh (artinya besar cakap, tak berisi)
  • Geleng spt si patung kenyang (artinya berjalan dengan sombong, congkak)
  • Gemuk membuang lemak, cerdik membuang kawan (artinya tidak mau menolong atau bergaul dengan keluarga sesudah keadaannya bertambah baik, kaya, dsb)
  • Gengam erat membuhul mati (artinya memegang perjanjian)
  • Gila di abun – abun (artinya mengharapkan sesuatu yang mustahil)
  • Gajah mati meninggalkan gading, orang mati meninggalkan nama (artinya orang baik akan selalu meninggalkan nama baik, sedangkan orang jahat akan meninggalkan nama buruk)
  • Galas terdorong kepada Cina (artinya sesuatu yg sudah terlanjur, tak dapat dicabut kembali)
  • Gamak-gamak seperti menyambal (artinya hanya dengan coba – coba atau kira – kira saja)
  • Gayung bersambut, kata berjawab (artinya menangkis serangan orang, menjawab (melayani) perkataan orang)


H – I

  • Hakim kepada beruk (artinya minta pengadilan kepada orang yang tamak niscaya akan rugi)
  • Hangat-hangat tahi ayam (artinya kemauan yang tidak tetap atau tidak kuat)
  • Harimau mati karena belangnya (artinya mendapat kecelakaan karena memperlihatkan keunggulannya)
  • Hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai (artinya orang yg hidup hemat akan menjadi kaya, orang yang rajin belajar akan menjadi pandai)
  • Hidung dicium pipi digigit (artinya kasih sayang yang semu, pura-pura saja)
  • Hitam di atas putih (artinya dengan tulisan, tidak hanya dengan perkataan saja berkaitan dengan perjanjian)
  • Habis beralur maka beralu-alu (artinya jika dengan jalan musyawarah tidak dicapai kata sepakat, barulah dengan jalan kekerasan)
  • Habis pati ampas dibuang (artinya sesudah tidak berguna lagi lalu dibuang, tidak dipedulikan lagi)
  • Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua (artinya  budi bahasa yg baik tak akan dilupakan orang)
  • Ikut hati mati,ikut mata buta (artinya jika selalu menuruti nafsu akhirnya akan mendapat celaka)
  • Ilmu padi, makin berisi makin runduk (artinya makin banyak pengetahuan makin merendahkan diri)
  • Indah kabar dari rupa (artinya biasanya kabar selalu melebihi keadaan sebenarnya)
  • Isi lemak dapat ke orang, tulang bulu pulang ke kita (artinya orang lain dapat senangnya, kita dapat susahnya saja)
  • Ingat sebelum kena, ingat  sebelum habis (artinya ikhtiar harus dijalankan sebelum terlambat)
  • Ijuk tak bersagar (artinya seseorang yang tidak punya sanak saudara yang disegani orang)
  • Ikan di laut, asam di gunung, bertemu dalam belanga (artinya biarpun tinggal berjauhan, kalau jodoh, akan menjadi laki istri juga)


J – K

  • Jadi abu arang (artinya sudah usang atau basi)
  • Jadi alas cakap (artinya dengan imbalan jasa yang telah dibuat)
  • Jika pisau tiada baja, makin dikikir bertambah tumpul (artinya anak yang dungu, makin diajar semakin bodoh)
  • Kaki naik kepala turun (artinya selalu sibuk bekerja)
  • Kapal satu nakhoda dua (artinya satu pekerjaan yang dikepalai dua orang)
  • Kasihan anak tangan-tangankan, kasihan biji tinggal-tinggalkan (sayang di anak dibenci, sayang di negeri ditinggalkan) (artinya yang disayangi itu hendaknya jangan terlalu dimanjakan)
  • Kecil-kecil anak kalau sudah besar onak (artinya anak itu selagi kecil menyenangkan hati, tetapi kalau sudah besar menyusahkan hati (krn kelakuannya dsb)
  • Kalah jadi abu, menang jadi arang (artinya pertengkaran tidak akan menguntungkan pihak mana pun)
  • Kalah limau oleh benalu (artinya orang yg lama terdesak oleh orang yg baru)
  • Kalah sabung menang sorak (artinya biarpun kalah, tetapi masih tinggi juga cakapnya)
  • Karena nila setitik, rusak susu sebelanga (artinya karena kejahatan atau kesalahan yang kecil, hilang segala kebaikan yg telah diperbuat)
  • Kain lama dicampak buang, kain baru pula di cari (artinya menceraikan istri tua dan mencari istri muda)


L – M

  • Langkas buah pepaya (artinya hal yang tidak mungkin, mustahil)
  • Laut mana yang tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan (artinya bagaimana pun manusia tidak akan luput dari kekhilafan atau kesalahan)
  • Layar menimpa tiang (artinya kawan menjadi lawan)
  • lain yang diagak lain yang kena (artinya yang dimaksudkan berlainan dengan yang didapat)
  • lempar batu sembunyi tangan (artinya melakukan sesuatu kegiatan dsb, tetapi kemudian berdiam diri seolah – olah tiada tahu  menahu)
  • Ladang yg berpunya (artinya perempuan yg sudah kawin)
  • Laki  pulang kelaparan, dagang lalu ditanakkan (artinya lebih banyak mengindahkan urusan orang lain daripada urusan sendiri)
  • Memikul di bahu, menjunjung di kepala (artinya mengerjakan sesuatu menurut aturan)
  • Tangan mencencang (memetik, menetak) bahu memikul (artinya siapa yang salah harus menanggung hukuman)
  • Mencabik baju di dada (artinya menceritakan aib sendiri kepada orang lain)
  • Menegakkan benang basah (artinya melakukan pekerjaan yang mustahil dapat dilaksanakan)
  • Menggantang anak ayam (artinya mengerjakan pekerjaan yang tidak mungkin atau sia-sia untuk dikerjakan)
  • Mengairi sawah orang (artinya menguntung orang lain)
  • Mengalang-alang leher, minta disembelih (artinya mengharapkan kesusahan atau kecelakaan)
  • Membeli menang memakai kalah (artinya barang yang baik memang mahal harganya, tetapi dapat lama dipakai)


O – P

Orang yang kaya juga yang bertambah kekayaannya anak baik menantu molek (artinya mendapat keuntungan yang berlipat ganda)
Orang mengantuk disorongkan bantal  (artinya memperoleh apa yang diinginkannya)
Ombak yang kecil jangan diabaikan (artinya  perkara kecil yang mungkin mendatangkan bahaya perlu diperhatikan juga)
Pelanduk di dalam cerang rimba (artinya kehilangan akal atau gelisah sekali)
Pecah anak buyung, tempayan ada (artinya tidak akan kekurangan perempuan untuk dijadikan istri)

R – S

  • Rusak bangsa oleh laku (artinya biarpun orang berbangsa tinggi, tetapi kalau berkelakuan buruk)
  • Rusak anak oleh menantu (artinya orang yang kita kasihi merusakkan harta yang kita berikan kepadanya)
  • Seperti cacing kepanasan (artinya tidak tenang, selalu gelisah karena susah, malu)
  • Setinggi-tinggi bangau terbang, surutnya ke kubangan (artinya sejauh-jauh orang merantau, akhimya kembali ke tempat asalnya atau kampung halamannya juga)
  • Sepala-pala mandi biarlah basah (artinya mengerjakan sesuatu janganlah tanggung-tanggung)
  • Segenggam digunungkan, setitik dilautkan (artinya sangat dihargai)
  • Selama hayat dikandung badan (artinya selama masih hidup)
  • sebagai anai-anai bubus (artinya berduyun-duyun atau berkerumun banyak sekali)
  • Seperti abu di atas tanggul (artinya tidak tetap kedudukannya sewaktu-waktu dapat dipecat)
  • Sungguhpun kawat yang dibentuk, ikan di laut yang diadang (artinya sungguhpun nampaknya tak ada suatu maksud, tetapi ada juga yg dituju)
  • Sebelum ajal berpantangan mati (artinya tidak akan mati sebelum sampai waktunya)
  • Subur karena dipupuk, besar karena ambak / besar ambak, tinggi dianjung (artinya orang besar atau tinggi kedudukannya karena dimuliakan oleh anak buahnya atau pengikutnya)
  • Sedangkan bah kapal tak hanyut, ini pula kemarau panjang (artinya sedangkan waktu berpencaharian tiada tercapai maksudnya, apalagi waktu menganggur)


T – U – Z

  • Usul menunjukkan asal, (artinya dari kelakuan (tabiat) dapat kita ketahui asalnya
  • Utang emas boleh dibayar, Utang budi dibawa mati (artinya  budi baik orang hanya dapat dibalas dengan kebaikan pula)
  • Utang tiap helai bulu (artinya  utangnya banyak sekali)
  • Terpegang di abu hangat (artinya mendapat atau mencampuri hal yang menyusahkan)
  • Tercincang puar bergerak andilau (artinya jika seseorang dihina, tentu keluarga atau kaumnya
  • akan turut tersinggung juga)
  • Terajar pd banteng pincang (artinya tak ada gunanya mengajar orang yang keras kepala
  • Terpijak bara hangat (artinya sangat gelisah, tidak dapat tenang)
  • Tak ada gading yang tak retak (artinya tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatnya)
  • Zaman beralih musim bertukar (artinya segala sesuatu hendaknya disesuaikan dengan keadaan Zaman)


Seperti koleksi peribahasa Indonesia yang bisa penulis layani, semoga bermanfaat dan memperkaya wawasan kita semua. Mari kita menjadi orang yang dirujuk dalam frase  "lubuk akal-The Edge of Science " itu adalah salah satu yang memiliki banyak pengetahuan dan berpengetahuan.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar