--> Skip to main content

Ayat Alkitab pengharapan Didalam Tuhan Tidak Mengecewakan

Di era yang semakin serba guna ini, banyak kepercayaan dikembangkan dan dianut oleh masyarakat, jika dipertimbangkan dengan hati-hati dalam suatu keyakinan dapat berbeda satu sama lain bahkan dalam keyakinan yang sama di mana ada beberapa jenis kepercayaan lain menurut versi masing-masing. Jika Anda memperhatikan dan mencermati, bukankah tujuan semua keyakinan sama pada akhirnya? Berbicara tentang kepercayaan tentu akan mengarah pada agama.

Agama adalah atribut nyata dari keyakinan seseorang, agama mungkin ada karena pengakuan keyakinan yang dipegang oleh sekelompok orang. Karena itu kita perlu berpegang teguh pada firman Tuhan, beberapa ayat Alkitab tentang kepercayaan berikut jika mereka dapat memperkuat iman dengan harapan Tuhan.

1. Yeremia 17 : 7-8
Yeremia 17 : 7-8 berkata “ diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air yang merambatkan akar-akarnya ketepi batang air, dan tidak akan mengalami datangnya terik matahari, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering dan tidak berhenti menghasilkan buah”. Ayat alkitab tentang kepercayaan satu ini menekankan dan memberikan gambaran bagimana hidup orang percaya yang diberkati oleh hayat Allah dalam hidupnya. Hidup orang percaya bukanlah hidup yang mengandalkan diri sendiri tetapi mengandalkan Tuhan dalam setiap perkara hidup yang di alami sehingga diri pribadi boleh lebih dekat dengan Tuhan setiap harinya.

2. Amsal 3 : 5-6
Ayat alkitab tentang kepercayaan selanjutnya tertuang dalam Amsal 3 : 5-6 “ percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Percaya tidak dilakukan dengan setengah hati atau dengan ragu-ragu melainkan dengan paham dan hati yang teguh.

Percaya kepada Tuhan sebagai juruselamat tidak hanya dapat diputuskan setelah kita manusia benar-benar memahami maksud dari semuanay itu, karena pemikiran dan jalan Tuhan sangatlah dalam dan tidak dapat terselami oleh pikiran dan akal manusia. Manusia terkadang terlalu congkak mengenai jalan mana dan keputusan apa yang hendak di jalankan, seharusnya melibatkan dan berserah kepada Tuhanlah merupakan jalan yang benar. Orang yang telah percaya dan di baptis tentunya akan dituntut untuk dibentuk dan diperbaharui dari sehari kesehari oleh hayat Tuhan sehingga ketika kita menjalankan kehidupan sehari-hari boleh mencerminkan diri Allah dalam diri kita sendiri, hal ini boleh menjadi kesaksian hidup kita kepada manusia lainnya yang belum percaya sehingga nama Allah boleh di muliakan atas diri kita.

3. Mazmur 13: 5
Dalam mazmur 13 : 5 berkata “ Tetapi aku, kepada kasih setiaMu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatanMu”, kasih seperti apa lagi yang manusia inginkan? Tiada yang lebih besar dan hebat daripada kasih yang Tuhan berikan kepada manusia.

Ayat alkitab tentang kepercayaan ini menguat teguhkan hati para orang percaya bahwa sekali-kali Tuhan tidak akan meninggalkan manusia akibat dosa, justru sebaliknya Tuhan mau dan rindu agar manusia berpaling dari dosanya dan mengikut Dia. Kasih Tuhan itu setia, setia bukan dalam ukuran manusia tetapi dalam ukuran Tuhan yakni kasih yang kekal dan tidak akan berubah.

4. Yosua 1:9
Ayat alkitab tentang kepercayaan dapat dilihat dalam yosua 1:19 “ Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu : kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu menyertai engkau kemanapun engkau pergi.” Kepercayaan akan hadirat Tuhan bagi orang percaya merupakan suatu mutlak untuk dilakukan.

Ada kalanya manusia mengandalkan dirinya sendiri tanpa mau melibatkan Tuhan di dalamnya. Padahal sesungguhnya Tuhan ingin dan rindu untuk ambil bagian dalam hidup kita sehari-hari. Ketika manusia dihadapkan pada percobaan yang di alaminya Tuhan tentunya telah memberikan izin terlebih dahulu untuk hal ini terjadi karena Tuhan tahu bagaimana batasan dan kemampuan manusia, Tuhan tentunya akan turut ambil bagian dalam pertolongan yang diberikannya.

Orang-orang seperti itu pasti akan menuntun pada harapan sejati, yaitu, harapan akan kehadiran Allah dalam hidup. Orang-orang percaya yang dekat dengan Tuhan digambarkan seperti pohon-pohon yang ditanam di saluran air di mana akarnya akan terus mengarah ke mata air sehingga mereka dapat tumbuh dan selalu dipenuhi setiap hari. Pohon ini menggambarkan kita orang-orang percaya yang menaruh harapan pada Tuhan sehingga kita akan terus menuntut keberadaan Tuhan dalam kehidupan, sehingga hidup kita akan selalu dijaga oleh-Nya. Semua cobaan dan rintangan akan bersama Tuhan dalam hidup sehingga kita dapat mengatasinya.

Dalam pandangan banyak orang, sering disalahpahami bahwa kepercayaan kita adalah agama yang diikuti. Jika kita melihat ke belakang ketika Tuhan Yesus datang ke dunia sebagai manusia, Tuhan Yesus tidak membawa agama baru atau kepercayaan baru. Semua itu berasal dari Tuhan dan oleh Tuhan itu sendiri, sebagaimana dijelaskan bahwa Tuhan adalah awal dan akhir. Lalu mengapa sampai sekarang ada banyak jenis kepercayaan yang menggunakan kata agama sebagai judul? Semua ini kembali kepada manusia lagi, jika Anda berpikir tentang logika manusia ini tidak akan ada habisnya. Tuhan tidak ingin agama yang sempurna dalam manusia untuk membebaskan Tuhan ingin bahwa ketika manusia percaya, manusia akan kembali ke Tuhan penciptanya. Agama tidak menjanjikan diri kita untuk memperoleh keselamatan karena keselamatan sejati berasal dari Tuhan sendiri.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar