--> Skip to main content

Pengertian Uang, Sejarah, Fungsi, Syarat, Jenis, dan Teorinya

Pengertian uang, sejarah, fungsi, syarat, jenis, dan teorinya. Dalam kegiatan ekonomi, uang memiliki peran yang sangat penting. Dengan adanya uang, kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lebih lancar. Uang digunakan oleh masyarakat untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Uang juga digunakan untuk menyelamatkan kekayaan dan membayar utang. Bahkan dengan uang, Anda dapat mengatakan bahwa buku Anda lebih mahal daripada pensil teman Anda, dan sebagainya. Apa yang dimaksud dengan uang? Setelah membaca deskripsi di atas, Anda dapat menyimpulkan bahwa uang adalah objek yang diterima secara umum untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran untuk pembelian barang dan jasa, dan pada saat yang sama bertindak sebagai penimbun kekayaan. 

Untuk mengetahui lebih lanjut, mari kita lihat di bawah ini, yang menjelaskan tentang, Sejarah uang, Latar belakang tentang penampilan uang, Jenis uang, Ketentuan uang yang diterima, Fungsi uang, Nilai Uang dan penjelasan

A. Pengertian Uang
Pengertian uang dibagi menjadi dua, yaitu: Pengertian uang dalam ilmu ekonomi tradisional dan modern.
  1. Pengertian uang dalam ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Uang seperti ini disebut Uang Barang.
  2. Sedangkan dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya bahkan untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran
Pengertian uang, Sejarah, Fungsi, Syarat, Jenis, dan Teorinya


B. Sejarah Uang


Sejarah Uang dan Latar Belakang Munculnya uang
Masyarakat yang masih primitif, hidupnya masih sangat sederhana. Ini telah dialami oleh nenek moyang kita. Mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan mengambil dan memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar rumah mereka. Perkembangan peradaban manusia juga menggeser tujuan kegiatan produksi masyarakat. Awalnya, masyarakat memproduksi barang hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka, kemudian berkembang menjadi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan orang lain (untuk dijual). Selanjutnya, terjadi perdagangan dengan menukar antara barang dan barang lain yang disebut barter (innatura exchange).

Pertukaran barang dengan barang bisa terjadi jika kondisinya dapat terpenuhi. Kondisi-kondisi ini adalah sebagai berikut.

a. Orang yang akan melakukan pertukaran harus memiliki barang untuk ditukar.
b. Orang yang akan melakukan pada saat bersamaan.
c. Barang yang akan ditukar harus memiliki nilai yang sama.

Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, pertukaran dengan cara barter menjadi semakin sulit. Bahkan, karena kebutuhan setiap orang semakin beragam, tidak mungkin lagi melalui barter untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Menghadapi kesulitan dalam melakukan pertukaran barter, manusia didorong untuk menemukan metode pertukaran yang lebih mudah. Manusia mulai menggunakan uang barang sebagai gantinya. Contoh uang barang adalah garam, senjata, dan kulit binatang.

Secara umum, benda-benda yang digunakan sebagai uang barang oleh masyarakat setempat memiliki karakteristik sebagai berikut.
Sebuah. Disukai oleh orang lokal.
b. Jumlahnya terbatas.
c. Memiliki nilai tinggi.

Namun pada kenyataannya uang item masih mengandung kelemahan juga. Kerugiannya adalah sebagai berikut.
Sebuah. Sulit bergerak.
b. Tidak tahan lama.
c. Sulit dipertahankan.
d. Nilai tidak tetap.
e. Sulit untuk dibagikan tanpa mengurangi nilainya.
f. Lokal.

Kesulitan bertukar menggunakan uang untuk barang mendorong orang untuk mengatur objek yang dapat digunakan sebagai perantara pertukaran. Objek yang dianggap cocok sebagai media pertukaran adalah logam. Di masa lalu, logam yang digunakan sebagai uang adalah emas atau perak.
Mengapa orang memilih emas atau perak sebagai perantara pertukaran? Alasannya adalah sebagai berikut.
  • Emas dan perak adalah barang yang dapat diterima oleh semua anggota komunitas karena memiliki nilai tinggi dan jumlahnya jarang.
  • Jika nilainya dipecah itu tetap (tidak dikurangi).
  • Tahan lama (tidak mudah rusak).
Namun, penggunaan emas dan perak juga masih mengandung kelemahan untuk memenuhi kebutuhan pertukaran kebutuhan masyarakat. Kerugiannya adalah sebagai berikut.

a. Jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak mudah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pertukaran.
b. Kandungan emas di masing-masing daerah tidak sama sehingga stok emas tidak sama.

C. Syarat-Syarat Uang

Perkembangan ekonomi yang semakin pesat mendorong kegiatan transaksi menjadi semakin sering dan bahkan semakin kompleks. Ini menciptakan kesulitan bagi manusia untuk membawa koin dalam jumlah besar (berat dan sulit). Untuk mengatasinya, pemilik emas dan perak cukup melakukan transaksi dengan menunjukkan bukti penyimpanan emas dan perak dalam bentuk bukti setoran. Surat bukti penyimpanan dikeluarkan oleh lembaga yang menerima deposit emas dan perak. Seiring berjalannya waktu, yang beredar di masyarakat adalah kertas sebagai bukti setoran emas dan perak. Di Indonesia, uang kertas dan koin kini beredar dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Kedua jenis uang memenuhi persyaratan berikut.

a. Dapat diterima oleh masyarakat umum
Uang yang beredar di Indonesia diterima oleh masyarakat umum karena masyarakat percaya bahwa uang itu dapat digunakan sebagai media pertukaran dan alat pembayaran.

b. Panci Disim mudah dan Nilai Tetap
Uang yang beredar di Indonesia mudah disimpan. Bentuknya kecil sehingga praktis untuk menyimpannya. Anda dapat menyimpan uang di saku atau dompet karena ukuran uangnya tidak besar. Rp. 10.000,00 yang Anda simpan di saku selama seminggu masih bernilai Rp 10.000,00.

c. Mudah Dibawa ke Mana-Mana
Uang kertas dan koin mudah dibawa-bawa karena kecil dan tidak berat. Namun, jika Anda memiliki cukup koin, itu agak berat untuk membawanya. Anda dapat menukarnya dengan uang kertas dengan nilai yang sama.

d. Mudah Dibagikan Tanpa Mengurangi Nilal
Jika Anda memiliki uang kertas ratusan ribu rupiah dan ingin menggunakannya untuk membeli buku seharga Rp. 20.000, Anda tidak mengalami kesulitan. Penjual buku akan memberikan pengembalian uang sebesar Rp80.000. Dengan demikian, uang seratus ribu rupiah dapat dibagi tanpa mengurangi nilainya. Sepuluh keping uang dalam puluhan ribu rupiah bernilai ratusan ribu dolar.

e. Jumlahnya terbatas untuk tetap berharga
Uang kertas dan koin dicetak dalam jumlah terbatas untuk mempertahankan nilainya. Uang juga dibuat dan bahan khusus dan karakteristik khusus sulit dipalsukan.

f. Ada jaminan
Uang yang beredar di Indonesia dijamin oleh pemerintah. Karena itu, setiap orang bersedia menerima uang sebagai alat tukar dan pembayaran yang sah. Uang kertas yang beredar adalah uang fidusia atau token. Ini disebut uang perwalian karena nilai materi untuk menghasilkan uang jauh lebih rendah daripada nilai yang dinyatakan (tertulis) dalam uang. Uang kertas juga merupakan uang tanda, karena orang bersedia menerima uang kertas dengan alasan bahwa ada tanda-tanda yang sah sebagai uang yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Hampir semua negara di dunia mengeluarkan uang kertas. Penggunaan uang kertas memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Keuntungannya adalah sebagai berikut.
a. Bahan murah dan biaya pembuatan.
b. Mudah dibawa.

Kelemahan dan penggunaan uang kertas adalah sebagai berikut.
a. Terkadang mudah dipalsukan.
b. Tidak tahan lama.

Perkembangan ekonomi yang cepat menuntut alat pembayaran yang lebih mudah dan lebih aman. Sekarang banyak uang giral dibuat, yaitu rekening atau tagihan di bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Contohnya adalah cek, giro, transfer telegraf, kartu kredit, dan cek perjalanan (cek perjalanan)

D. Jenis-Jenis Uang

a. Jenis-Jenis Uang Berdasarkan Bahan yang Digunakan untuk Menghasilkan Uang
1. logam, mis. Uang dibuat dan logam, misalnya Rp25,00, Rp50,00, Rp1,00. Uang dapat dibuat dan emas, perak, tembaga atau nikel dengan bentuk dan level tertentu dan dengan karakteristik tertentu untuk menghindari pemalsuan. Fitur-fitur ini diumumkan oleh pemerintah untuk diketahui publik.

2. uang kertas, yaitu uang yang dihasilkan dan kertas, misalnya Rp. 500,00, IDR 1.000,00, IDR 5.000,00 IDR 100.000,00, IDR 20.000,00 Rp50.000,00, Rp100.000,00. Uang itu dibuat dengan kertas khusus untuk membuatnya sulit dipalsukan.
.
b. Jenis-Jenis Uang Berdasarkan Institusi yang Mengeluarkannya
1. belanja kartal (kepercayaan) yang merupakan uang yang dikeluarkan oleh negara berdasarkan hukum dan berlaku sebagai instrumen pembayaran yang sah. Mata uang di negara kita terdiri dari koin dan uang kertas.
2. Permintaan uang (deposito di bank) yaitu dana yang disimpan di rekening giro di bank umum yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk melakukan pembayaran dengan cek perantara, meminta setoran atau pesanan untuk membayar. Giro diterbitkan oleh bank umum dan tidak berwujud karena hanya dalam bentuk tagihan di bank.

c. Jenis Uang Berdasarkan Nilai
1. Uang nilai penuh, yaitu uang yang nilainya material (nilai intrinsik) sama dengan nilai nominalnya. Secara umum, uang yang penuh dengan nilai terbuat dari logam
2. Uang bukan nilai penuh, yaitu uang yang nilai materialnya (nilai intrinsik) lebih rendah dari nilai nominalnya. Secara umum, uang yang tidak bernilai penuh dibuat dan kertas.

Ketentuan
Cek adalah waran dan seseorang yang memiliki rekening giro di bank, sehingga bank membayar sejumlah uang kepada seseorang yang namanya tercantum dalam cek.
Rekening koran adalah pesanan dan seseorang yang memiliki rekening giro di bank, sehingga bank melakukan pembayaran dengan mentransfer sebagian atau seluruh nilai rekening giro ke rekening giro pihak lain
Perintah pembayaran adalah perintah dan orang tersebut memiliki akun, langsung ke bank untuk membayar seseorang dengan uang tunai.

E. Fungsi Uang
Selain sebagai alat tukar, uang juga memiliki fungsi lain. Secara garis besar, fungsi uang dibagi menjadi dua, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.

a. Fungsi Asli Uang
Fungsi asli uang sebagai berikut. 
1. Uang sebagai alat tukar umum
Uang berfungsi sebagai alat tukar umum apabila uang dipergunakan untuk membeli atau mendapatkan barang dan atau jasa. Contoh: kamu membeli buku dengan uang (uang ditukar dengan buku).
2. Uang sebagai satuan hitung 
Uang merupakan satuan ukuran yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai atau harga suatu barang dan jasa. Dengan adanya uang, kamu mudah menentukan nilai suatu barang. Contoh: harga sebuah kalkulator Rp150.000,00, harga sebuah buku Rp20.000,00, dan sebagainya.

b. Fungsi Turunan Uang
Fungsi turunan uang sebagai berikut.
1. Uang sebagai alat pembayaran
Sebagai alat pembayaran, apabila uang digunakan untuk melunasi kewajiban. Contoh: penggunaan uang untuk membayar utang, membayar rekening listrik, membayar pajak, dan membayar uang sekolah.

2. Uang sebagai alat untuk menabung
Keadaan keuangan seseorang kadang tidak tetap. Suatu hari mempunyai kelebihan uang, dan di waktu yang lain kekurangan uang untuk pembayaran tertentu. Di waktu ada kelebihan uang, kalian dapat menggunakan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, dan sebelum digunakan dapat kalian tabung terlebih dahulu.

3. Uang sebagai pemindah kekayaan 
Jika orang tua kalian mempunyai tanah di desa. padahal orang tua kalian tersebut tinggal di kota bekerja ; tanah yang didesa dapat dijual untuk membeli tanah dikota untuk tempat tinggal. Dengan begitu, orang tua kalian tidak perlu mengontrak 
rumah, melainkan tinggal di rumah sendiri. Dalam hal ini, uang berfungsi sebagai pemindah kekayaan bagi orang tua kalian, yaitu memindahkan kekayaan yang berupa tanah.

4. Uang sebagai pembentuk/penimbun kekayaan
Uang dapat digunakan untuk membentuk kekayaan. Kalian dapat menabung sedikit demi sedikit untuk persiapan melanjutkan kuliah nanti. Setiap ada kenaikan jumlah tabungan (hal-hal lain dianggap tetap), maka kekayaan kalian tersebut bertambah. Tambahan kekayaan tersebut pada dasarnya merupakan pembentuk/penimbun kekayaan.

5.Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Uang dapat merangsang seseorang untuk melakukan kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, uang berfungsi sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Benarkah demikian? Ya, karena demi uang banyak orang bekerja keras setiap harinya. Sebaliknya, orang lebih mudah melakukan kegiatan ekonomi jika ia mempunyai modal.

F. Nilai-Nilai Uang

Apakah nilai uang itu? Nilai uang adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan sejumlah barang tertentu. Nilai uang tersebut dapat dibedakan menjadi tiga macam.
a. Nilal Nominal
Nilai nominal uang adalah nilai yang tertera/tertulis pada setiap mata uang yang bersangkutan. Contoh: pada uang Rp50.000, tertera angka lima puluh ribu rupiah, maka nilai nominal uang money yaitu tersebut adalah lima puluh ribu rupiah. 

Istilah-istilah
Ful Bodied money yaitu uang yang memiliki nilai nominal sama dengan nilai intriksiknya Contohnya semua jenis uang logam

Fiducier Money yaitu Uang yang memiliki nilai besar dari pada nilai intriksinya Contohnya Semua yang kertas

b. Nilal Intrinsik
Nilai intrinsik uang adalah nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang. Contoh untuk membuat uang kertas Rp50 000,00 diperlukan kertas dan bahan lainnya yang harganya Rp3.000,00, maka nilai intrinsik uang tersebut adalah

c. Nilal Riil
Nilai riil uang adalah nilai yang dapat diukur dengan jumlah barang dan jasa yang dapat ditukar dengan uang itu. Jika uang Rpl.000,00 dapat ditukar dengan satu gelas minuman teh, maka dapat dikatakan bahwa nilai riil uang Rpl.000,00 adalah segelas minuman teh.
 
Nilai-Nilai Uang Dilihat Dari Kegunaannya - Dilihat dan penggunaannya, nilai uang dibedakan menjadi nilai internal uang dan nilai eksternal uang.

1. Nilai internal uang
Nilai internal uang adalah daya beli uang terhadap barang dan jasa. Contoh: dengan uang Rp5.000,00 kalian dapat membeli sebuah buku tulis, maka nilai internal uang Rp5.000,00 tersebut adalah sebuah buku tulis.

2. Nilai eksternal uang
Nilai eksternal uang adalah nilai uang dalam negeri, jika dibandingkan dengan mata uang asing, yang lebih dikenal dengan KURS. Kurs ada dua macam yaitu kurs jual dan kurs beli. Kurs jual adalah kurs yang berlaku apabila bank menjual valuta asing. Sedangkan kurs beli adalah kurs yang berlaku apabila bank membeli valuta asing. Contoh: kalian dapat menukarkan uang Rp9.000,00 déngan satu dollar Amerika Serikat di bank yang melayani penukaran valuta asing. Dalam hal ini nilai kurs Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (US $1 = Rp9.000,00).

Istilah-Istilah 
  • Valuta asing adalah alat-alat pembayaran luar negeri.
  • Inflasi yaitu kenaikan harga barang-barang secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
  • Deflasi yaitu penurunan harga barang-barang secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
  • Devaluasi yaitu penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.
  • Revaluasi yaitu kenaikan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.

G. Teori-Teori Uang
Teori Nilai Uang dibagi menjadi dua, yaitu: Teori Uang Statis dan Teori Uang Dinamis.
a. Teori Uang Statis
Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai uang yang diakibatkan perkembangan ekonomi. Teori ini dibuat dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan seperti:
apakah sebenarnya uang?
Mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar?
Teori ini meliputi: 
  • Teori Metalisme, teori yang hampir sama dengan pengertian nilai intrinsik.
  • Teori Konvensi, teori yang menyatakan uang bisa diterima secara umum di masyarakat karena atas dasar perjanjian/ mufakat.
  • Teori Nominalisme, teori ini menyatakan diterimanya uang berdasarkan nilai daya belinya.
  • Teori Negara, teori ini menyatakan bahwa uang adalah benda yang ditetapkan oleh negara yang berfungsi sebagai alat tukar dan alat bayar. Jadi nilainya pun ditetapkan oleh pemerintah yang diatur oleh undang-undang.

b. Teori Uang Dinamis
Kalau teori diatas tidak mempersoalkan perubahan nilai uang, maka Teori Uang Dinamis ini adalah sebaliknya.
Teori ini meliputi:
  • Teori Kuantitas, pada teori ini David Ricardo menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Kemudian Irving Fisher menyempurnakan teori diatas dengan menyatakan tidak hanya tergantung pada jumlah saja, tapi juga pada kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang.
  • Teori Persediaan Kas, pada teori ini menyatakan bahwa perubahan nilai uang tergantung dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
  • Teori Ongkos Produksi, pada teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.

Demikianlah informasi mengenai Pengertian Uang, Sejarah, Jenis, Fungsi, Nilai & Teori-Teorinya. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian uang, sejarah uang, jenis-jenis uang, fungsi uang, nilai uang dan teori-teori tentang uang. Sekia dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar