--> Skip to main content

Pengertian Dinamika Penduduk, Pertumbuhan penduduk, Dampak dinamika penduduk

Dinamika Penduduk, Pertumbuhan penduduk, Dampak dinamika penduduk, Jumlah penduduk terutama di Indonesia selalu dan selalu bertambah ini berdampak pada kepadatan populasi yang terus meningkat. Apa pengaruhnya kepada daya dukung lingkungan? Daya dukung lingkungan yang terbatas menyebabkan terjadinya kelangkaan sumber daya alam, terjadinya pencemaran, dan timbul persaingan untuk mendapatkan sumber daya alam. Tidak hanya itu, pertambahan penduduk yang tinggi apabila tidak diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang seimbang akan berakibat kepada sumber daya manusia yang berkualitas rendah. Perlu adanya upaya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk agar permasalahan yang timbul dapat ditekan sekecil mungkin. 

Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu daerah dari waktu ke waktu. Sedangkan dinamika penduduk yang sering menunjukkan kecenderungan bertambah yang disebut pertumbuhan penduduk. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain:


1. Kelahiran.
Angka kelahiran di suatu daerah dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut.
Angka kelahiran = Jumlah bayi dalam 1 tahun x 1.000
Jumlah kelahiran

Ada kriteria atau penggolongan angka kelahiran, yaitu sebagai berikut:
  1. Jika angka kelahiran menunjukkan lebih dari 30, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong tinggi.
  2. Jika angka kelahiran menunjukkan angka 20 – 30, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong sedang.
  3. Jika angka kelahiran menunjukkan angka kurang dari 20, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong rendah.
Disini saya contohkan misalkan selama tahun 2009 di desa X terdapat kelahiran sebanyak 145 jiwa. Data jumlah penduduk pada akhir tahun 2008 berjumlah 2.500 jiwa. Maka kriteria angka kelahiran di desa X pada tahun 2009 dapat ditentukan sebagai berikut.

Jumlah kelahiran tahun 2009 adalah 145 jiwa.
Jumlah penduduk akhir tahun 2008 adalah 2.500 jiwa.
Angka kelahiran = 145 x 1000 = 58
2500

Dari perhitungan diatas, karena angka kelahiran di atas 30, maka angka kelahiran di desa X pada tahun 2009 tergolong tinggi.

2. Kematian / Mortalitas
Angka kematian atau mortalitas menunjukkan jumlah kematian per 1.000 penduduk di suatu daerah setiap tahun. Angka kematian di suatu tempat dapat dihitung berdasarkan rumus berikut.

Angka kematian = Jumlah penduduk meninggal dalam 1 tahun x 1.000
Jumlah penduduk

Sedangkan kriteria atau penggolongan angka kematian adalah:
  1. Jika angka kematian menunjukkan lebih dari 18, maka angka kematian di tempat tersebut tergolong tinggi.
  2. Jika angka kematian menunjukkan angka 14–18, maka angka kematian di tempat tersebut tergolong sedang.
  3. Jika angka kematian menunjukkan angka kurang dari 14, maka angka kematian di tempat tersebut tergolong rendah.

Saya contohkan lagi misalnya selama tahun 2010 di desa Y terdapat kematian sejumlah 45 jiwa. Data statistik menunjukkan bahwa jumlah penduduk desa Suka Rajin pada akhir tahun 2009 berjumlah 2.500 jiwa. Maka kriteria angka kematian di desa Y pada tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut.



Jumlah kematian tahun 2010 adalah 45 jiwa.
Jumlah penduduk akhir tahun 2009 adalah 2.500 jiwa.
Angka kematian = 45 x 1000 = 18
2500

Jadi, angka kematian di desa Y pada tahun 2010 termasuk golongan sedang. 

3. Perpindahan / Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
  1. Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari dalam negeri ke luar negeri untuk menetap.
  2. Imigrasi adalah perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap.
  3. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam suatu negara.
  4. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya suatu migrasi yaitu:
  1. Faktor keamanan.
  2. Faktor ekonomi, seperti kemudahan mencari lahan pekerjaan dan biaya hidup yang murah.
  3. Faktor kelengkapan sarana dan prasarana, seperti sarana pendidikan, hiburan, dan sarana pemenuhan kebutuhan komunikasi dan transportasi.
4. Pertumbuhan Penduduk

Dinamika penduduk yang menunjukkan peningkatan jumlah penduduk disebut pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk ini tentunya sangat dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Kelahiran dan imigrasi akan menambah pertumbuhan penduduk, sedangkan kematian dan emigrasi akan mengurangi pertumbuhan penduduk. Untuk menentukan jumlah penduduk di suatu negara dengan mengadakan sensus penduduk, dengan cara ini jumlah penduduk, jumlah kelahiran, dan kematian akan tercatat. Nah, ntuk memudahkan perhitungan, pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

 P = (L – M) + (I – E)
Dimana:
P = pertumbuhan penduduk
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I = jumlah imigrasi
E = jumlah emigrasi

Disini misalnya selama tahun 2008 di desa Z terdapat data jumlah kelahiran 120 sebanyak jiwa, sedangkan jumlah kematian sebanyak 13 jiwa, pendatang 23 jiwa, dan yang mengajukan perpindahan penduduk berjumlah 15 jiwa. Maka pertumbuhan penduduk desa Z selama tahun 2008 dapat dihitung sebagai berikut.

Pertumbuhan penduduk = (L – M) + (I – E)
                                              = (120 – 13) + (23 – 15)
                                              = 115

Dari perhitungan diatas, dapatlah kita simpulkan bahwa pertumbuhan penduduk desa Z pada tahun 2008 adalah 115 jiwa.

Untuk pertumbuhan penduduk Indonesia tergolong tingi. Bahkan Indonesia termasuk dalam sepuluh negara berpenduduk terbanyak dimana jumlah penduduk Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Nah, hal ini tentunya mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan berbagai sumber daya seperti tanah, air, mineral, dan energi. Menyikapi hal tersebut, diperlukan upaya pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk dan pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana.

5. Kepadatan Penduduk
Perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah yang ditempati disebut kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk dipengaruhi oleh angka kelahiran dan angka kematian. Jika angka kelahirannya tinggi maka kepadatan penduduk akan meningkat, apalagi bila diikuti tingkat imigrasi yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan ledakan penduduk, yaitu keadaan di mana pertumbuhan penduduk sangat pesat melebihi daya dukung alam yang dimiliki oleh negara tersebut, dan untuk menghitung kepadatan penduduk yang menempati area atau luasan wilayah tertentu dalam suatu kurun waktu
digunakan rumus sebagai berikut.
Kepadatan penduduk = Jumlah penduduk 
Luas wilayah (KM2)

Di masing-masing daerah memiliki kepadatan penduduk yang berbeda-beda. Di Indoensia sendiri, pulau yang paling padat penduduknya adalah Pulau Jawa. Kepadatan dan persebaran penduduk yang tidak merata dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan pem-bangunan. Dan program transmigrasi adalah salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia memeratakan jumlah persebaran penduduk. 
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar