Pengertian Ascomycota , Ciri, Klasifikasi, Struktur, Reproduksi dan Manfaat. Fungi jenis Ascomycota dapat ditemukan dibeberapa wilayah laut, air tawar dan daratan. Namun ascomycota paling mudah ditemukan di daratan. Ascomycota dapat dikatagorikan sebagai fungi yang memiliki flagella yang memiliki alat gerak berjumlah 1 (satu) atau lebih. Flagela adalah alat gerak yang dapat berbentuk cambuk.Ascomycota merupakan fungi yang memiliki pengelompokan terbesar. Berdasarkan jumlah spesies, ascomycota terdapat 33.000 spesies menurut 3 (tiga) kategori sub-filum yaitu Taphrinomycotina, Saccharomycotina dan Pezizomycotina.
Struktur Tubuh Ascomycota
Pada jamur jenis ascomycota yang hidup secara parasit. Parasit adalah kemampuan bertahan hidup makhluk hidup menggunakan makhluk hidup lain dengan memberikan dampak yang negatif bagi inang sedangkan memberikan keuntungan pada jamur ascomycota. Adapun tubuh buah yang besar terdapat pada jamurascomycota yang hidup secara saprofit. Saprofit artinya kemampuan hidup jamur ascomycota yang membutuhkan makhluk hidup lain yang tidak memberikan pengaruh negatif dan positif pada inangnya.
Ascomycota memiliki struktur tubuh yang berbeda dengan jamur jenis zygomycota, basidiomycota, deuteromycota, chitridiomycota . Struktur tubuh dari ascomycota memiliki bentuk tubuh buah kecil, bulat, bulat panjang, mangkuk. Contoh ascomycota yang memiliki tubuh buah adalah Morchella esculenta, Tuber melanosporum dan Xylaria comosa. Namun ada beberapa ascomycota yang tidak memiliki tubuh buah. Contoh ascomycota yang tidak memiliki tubuh buah adalah Neurospora crassa.
Klasifikasi Acomycota
Berdasarkan sistem klasifikasinya, ascomycota dapat ke dalam kelompok jamur yang memiliki berbagai macam macam jamur. Ascomycota termasuk sub-kingdom dikarya. Dimana dalam klasifikasi jamur, terdapat 5 (lima) sub-divisi meliputi zygomycota, basidiomycota, deuteromycota, chitridiomycota dan salah satunya yaitu ascomytota termasuk divisi ini. Selanjutnya berdasarkan sub-filum, ascomycota dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu Taphrinomycotina, Saccharomycotina dan Pezizomycotina.
Taphrinomycotina terbagi lagi menjadi 3 (tiga) kelas yaitu
- Neolectomycetes
- Schizosacchromycetes
- Taphrinomycetes
Kemudian Saccharomycotina terbagi menjadi 1(satu) kelas saja meliputi Saccharomycetes.
Sedangkan yang terakhir Pezizomycotina terbagi menjadi 10 (sepuluh) kelas yaitu
- Arthomycetes
- Dothideomycetes
- Eurotiomycetes
- laboulbeniomycetes
- Lecanoromycetes
- Leotiomycetes
- Orbiliomycetes
- Pezizomycetes dan
- Sordariomycetes (Lahmiales, Medeolariales dan Triblidiales sebagai ordo yang tidak tergantikan) dan Geoglossaceae sebagai famili yang tidak tergantikan).
Ciri Ascomycota
Ascomycota memiliki ciri-ciri yang perlu kita ketahui sebagai berikut.
- Bahan dinding sel terdiri dari zat kitin (rantai panjang polimer dari N-acetylglucosamine/ (C9H13O5N)n )
- Memiliki hifa bersekat dan badan buah disebut ascokarp
- Jumlah inti haploid
- Jenis spora vegetatif adalah konidiospora
- Habitat lembab dan kosmopolit
- Keturunan haploid singkat
- Reproduksi secara seksual dan aseksual
- Jenis spora generatif menghasilkan askospora
- Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora
- Cara hidup dengan bersifat parasit dan ini dia contoh simbiosis parasitisme perlu anda ketahui atau saprofit
- Reproduksi secara seksual melalui konjugasi
- Memiliki sel yang uniseluler dan multi-seluler (banyak sel)
Reproduksi Ascomycota
Di awal penjelasan, penulis sudah menyampaikan kalau ascomycota dapat melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual. Berikut ini penjelasan bagaimana proses reproduksi seksual dan aseksual bisa terjadi pada ascomycota.
Seksual
Pembentukan spora pada fungsi sebagai salah satu contoh tumbuhan berspora akan dibentuk oleh askus disebut askospora. Adapun bentuk askus ini seperti kantung. Ascomycota yang memiliki tubuh buah, organ pembentukan spora disebut askokarp. Spora pada askus atau askokarp bisa disebut askospora. Kemudian membentuk hifa positif dan hifa negatif melalui peleburan askus.
Hifa positif disebut askogonium dan hifa negatif berbentuk anteridium negatif. Kemudian askogonium menerima beberapa inti haploid dari anteridium. Namun kondisi ini belum terjadi peleburan inti. Setelah itu askogonium berkembang menjadi hifa dikariotik. Hifa ini akan menjadi singami dan membentuk askus. Kemudian askus mengalami fertilisasi antar 2 (dua) inti. Lalu membentuk 4 (empat) sel anak yang haploid dimana mereka berasal dari meiosis. Selanjutnya pembelahan mitosis terjadi dan membentuk 8 (delapan) sel anak haploid.
Aseksual
Pembentukan spora berasal dari konidiofor disebut konidia. Kemudian konidia jatuh pada tempat tumbuh yang sesuai dan membentuk jamur baru.
Manfaat dari Ascomycota dalam Kehidupan
Keberadaan ascomycota dalam kehidupan tidak terlepas dari beberapa manfaat yang dirasakan oleh kita terutama dalam bidang manfaat biologi di berbagai bidang dan memberikan dampak bioteknologi dalam bidang pangan, dampak positif bioteknologi di bidang kesehatan dan lainnya. Berikut ini beberapa spesies ascomycota yang bermanfaat dalam kehidupan akan disajikan di bawah ini.
- Saccharomyces tuas : mengubah cairan nira menjadi tuak.
- Saccharomyces cerevicae : memfermentasi gula menjadi alkohol. Biasanya terdapat pada pembuatan tape dan roti sebagai salah satu manfaat biologi di bidang makanan menggunakan teknologi jenis-jenis bioteknologi.
- Aspergillus wentii : pembuatan kecap, sake dan tauco. Memecah protein menjadi amilum dan dirubah kembali menjadi selulosa dan glukosa.
- Penicillium notatum : pembuatan antibiotik jenis penisilin sebagai salah satu dampak positif bioteknologi.
- Aspargillus niger : penjernihan sari buah dan penghasil enzim pektinase dan glukosa oksidase. Biasanya tumbuh pada sisa-sisa makanan.
- Hygrophorus coccineal : percepat proses pembusukan buah dan kayu.
- Morchella deliciosa : tubuh buah dikonsumsi karena memiliki rasa yang lezat.
- Neurospora crassa : pembuatan oncom dan penelitian mutasi gen pada jamur.
Ternyata tiap-tiap klasifikasi macam-macam jamur yang ada didunia memiliki ciri, struktur, klasifikasi dan manfaat berbeda-beda. Tentunya dengan anda mengetahui perbedaan tersebut, anda akan jauh lebih bersyukur bahwa segala sesuatu yang diciptakan memiliki tujuan. Semoga bermanfaat.