--> Skip to main content

Puisi Baru Stanza dan Soneta dan 4 Contoh Puisi

Contoh Puisi Baru Stanza dan Soneta dalam Bahasa Indonesia. Stanza dan soneta adalah dua dari berbagai puisi baru berdasarkan bentuknya. Stanza - atau oktaf biasa - adalah sebuah puisi yang satu syairnya harus terdiri dari delapan baris. Sementara soneta adalah puisi yang jumlah barisnya harus emoat dua belas baris.

Khusus untuk soneta, puisi yang satu ini memiliki sejumlah pola khusus. Polanya meliputi: 4-4-3-3 (dua bait pertama masing-masing berisi empat baris, dan dua sisanya masing-masing berisi tiga baris); 4-4-4-2 (tiga bait pertama masing-masing berisi empat baris, dan bait terakhir berisi dua baris); dan pola satu ayat berisi empat belas baris.




Untuk mengetahui seperti apa bentuk kedua jenis puisi ini, berikut ditampilkan beberapa contoh diantaranya yang bisa disimak di bawah ini!

A. Contoh Puisi Baru Soneta**

Contoh 1:

Sonet: X
Karya: Sapardi Djoko Damono

siapa menggores di langit biru
siapa meretas di awan lalu
siapa mengkristal di kabut itu
siapa mengertap di bunga layu
siapa cerna di warna ungu
siapa bernapas di detak waktu
siapa berkelebat setiap kubuka pintu
siapa mencair di bawah pandanganku
siapa terucap di celah kata-kataku
siapa mengaduh di bayang-bayang sepiku
siapa tiba menjemputku berburu
siapa tiba-tiba menyibak cadarku
siapa meledak dalam diriku
: siapa Aku

(1968)

Contoh 2:

Sonet: Y
Karya: Sapardi Djoko Damono

walau kita sering bertemu
di antara orang-orang melawat ke kubur itu
di sela-sela suara biru
bencah-bencah kelabu dan ungu
walau kau sering kukenang
di antara kata-kata yang lama ‘tlah hilang
terkunci dalam bayang-bayang
dendam remang
walau aku sering kausapa
di setiap simpang cuaca
dijau menjelma merah menyala
di pusing jantra
: ku tak tahu kenapa merindu
tergagap gugup di ruang tunggu

(1968)

*Semua contoh puisi stanza tersebut disadur dari buku “Empat Kumpulan Sajak” karya WS. Rendra.



**Semua contoh puisi soneta tersebut disadur dari buku “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono.

B. Contoh Puisi Baru Stanza*

Contoh 1:

Burung Hitam
Karya: WS. Rendra

Burung hitam manis dari hatiku
betapa cekatan dan rindu sepi syahdu.
Burung hitam adalah buah pohonan.
Burung hitam di dada adalah bebungaan.
Ia minum pada kali yang disayang
ia tidur di daunan bergoyang.
Ia bukanlah dari duka meski ia burung hitam.
Burung hitam adalah cintaku padamu yang terpendam.

Contoh 2:

Lagu Duka
Karya: WS. Rendra

Ia datang tanpa mengetuk lalu merangkulku
adapun ia yang licik bernama duka.
Ia bulang jingga neraka langit dadaku
adapun ia yang laknat bernama duka.
Ia keranda cendana dan bunga-bunga sutra ungu
adapun ia yang manis bernama duka.
Ia tinggal lelucon setelah ciuman panjang
adapun ia yang malang bernama duka.

Demikianlah beberapa contoh bait dan soneta baru dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi semua pembaca, baik tentang syair bait dan soneta pada khususnya, maupun materi pembelajaran dalam Bahasa Indonesia pada umumnya. Maafkan jika ada kesalahan dalam artikel ini.

Jika pembaca ingin mengetahui beberapa contoh puisi lain, pembaca dapat membuka artikel-artikel berikut, yaitu: contoh-contoh puisi baru dan obzina, contoh-contoh sajak baru dan sajak, contoh-contoh puisi mantra lama, contoh-contoh puisi pengelompokan kontemporer, contoh-contoh puisi tipografi kontemporer, contoh-contoh romansa puisi, contoh-contoh puisi puisi lama, dan contoh-contoh puisi kontemporer multibahasa. Itu saja dan terima kasih.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar