--> Skip to main content

Perbedaan Majas Asosiasi dan Majas Simile Beserta Contohnya

Perbedaan Majas Asosiasi dan Majas Simile Beserta Contohnya. Seperti majas-majas lainnya, kedua majas tersebut tentu mempunyai ciri khas yang membuat keduanya berbeda satu sama lain. Untuk itu, pada artikel kali ini, kita akan mengetahui seperti apa perbedaan dari majas simile dan majas asosiasi.

Kedua majas tersebut juga termasuk ke dalam macam-macam majas perbandingan, selain contoh majas metafora, contoh majas personifikasi, majas alegori, dan contoh majas simbolik. .Majas simile dan majas asosiasi merupakan dua diantara macam-macam majas, selain contoh majas parabel, contoh majas innuendo, contoh majas satire, contoh majas inversi, dan lain sebagainya. Selain itu, 




Adapun pembahasan mengenai perbedaaan majas simile dan majas asosiasi adalah sebagai berikut!

1. Majas Asosiasi
Hal tersebut membuat pembaca mesti menafsirkan makna dibalik perumpamaan tersebut. Sama halnya dengan majas simile, majas asosiasi juga menggunakan kata-kata tertentu di dalamnya, di mana kata-kata tersebut antara lain bak, seperti, laksana, dan sebagainya. Sama halnya dengan majas simile, majas asosiasi juga merupakan majas yang mengumpamakan suatu hal dengan hal lainnya. Namun, perumpamaan dalam majas asosiasi jauh lebih implisit atau tidak disampaikan secara lugas. 

Supaya pembaca lebih paham, berikut ditampilkan beberapa contoh majas asosiasi beserta dengan maknanya!

  • Buronan tersebut bagaikan seekor belut. (maknanya: buronan tersebut sulit sekali ditangkap)
  • Telapak tangannya seperti sebuah kapas. (maknanya: telapak tangannya begitu lembut saat disentuh)
  • Tatapan orang itu bak pisau yang baru diasah. (maknanya: tatapan orang itu sangatlah tajam)
  • Wajah mereka seperti pinang dibelah dua. (Maknanya: wajah mereka sangatlah mirip)
  • Permasalahan ini laksana benang yang kusut. (maknanya: masalah ini sangatlah rumit)

2. Majas Simile
Majas simile merupakan sebuah majas yang mengumpamakan sesuatu dengan suatu hal lainnya secara lugas atau eksplisit. Dalam majas ini, biasanya menggunakan kata-kata tertentu, yaitu bagaikan, laksana, seperti, serupa, semisal, dan sebagainya. Supaya lebih paham, berikut ditampilkan beberapa contoh majas simile dalam bahasa Indonesia!

  • Tatapan matanya begitu meneduhkan laksana pohon beringin.
  • Wajahnya begitu cantik serupa bidadari yang turun dari kahyangan.
  • Wajah mereka sangatlah mirip semisal pinang yang dibelah menjadi dua bagian.
  • Tatapannya begitu tajam seperti sebuah pisau yang baru diasah.
  • Senyumnya begitu manis bagaikan buah mangga yang ranum.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa simile majelis dan majelis asosiasi memiliki satu perbedaan. Perbedaannya adalah dari segi makna. Dalam simile majile, makna yang ingin disampaikan dalam majelis cenderung langsung atau eksplisit, sehingga pembaca menjadi sadar akan makna di balik majas. Sementara itu, makna dalam majelis asosiasi lebih bias atau implisit. Hal ini membuat pembaca menjadi bingung tentang arti ketua asosiasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa makna majelis simile jauh lebih mudah dipahami dibandingkan dengan majalah asosiasi.

Demikianlah diskusi tentang perbedaan antara majas simile dan asosiasi majas di Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui perbedaan dalam dua elemen bahasa lainnya, pembaca dapat membuka artikel tentang perbedaan dalam penolakan dan penolakan, perbedaan makna tata bahasa dan leksikal, apa perbedaan kata dan frasa majemuk, dan apa perbedaan antara aktif dan kalimat pasif. Diskusi kali ini cukup sampai di sini. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi semua pembaca, baik mengenai majas khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar