--> Skip to main content

Pengertian Makna Kata, Makna Istilah dan Ungkapan

Pengertian Makna Kata, Makna Istilah dan Ungkapan. Bahasa telah digunakan selama ratusan tahun sebagai alat komunikasi antara manusia satu sama lain. Seiring berjalannya waktu, kosakata bahasa juga meningkat. Begitu juga orang Indonesia. Peningkatan kosakata ini juga dipengaruhi oleh bahasa asing yang diserap dalam bahasa Indonesia. Sebuah kata dalam bahasa Indonesia dapat memiliki banyak arti jika diterapkan dalam konteks kalimat yang berbeda. Ada juga kata-kata yang memiliki arti khusus di bidang-bidang tertentu. Lalu ada juga kata-kata yang bila digabungkan memiliki makna yang kabur. Pada artikel ini kita akan membahas lebih lanjut tentang arti kata, makna istilah dan ungkapan yang memiliki hubungan dekat dengan pemahaman di atas.



Makna Kata

Kata dalam KBBI didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Kata-kata adalah manifestasi dari perasaan dan pikiran yang diekspresikan melalui bahasa. Sebagai perwujudan perasaan dan pikiran, kata tersebut memiliki makna atau pengertian tertentu. Arti kata biasanya lebih dari satu. Banyaknya pergeseran makna membuat sebuah kata memiliki makna yang berbeda jika konteks kalimatnya berubah.

Jenis jenis makna kata dan contohnya

Sampai saat ini belum ada pembagian yang jelas tentang jenis jenis makna kata. Namun banyak ahli yang telah membagi makna kata menjadi beberapa jenis. Salah satunya adalah Abdul Chaer. Abdul Chaer menggolongkan makna kata menjadi 13 jenis, yaitu:

  1. makna konotatif
  2. makna konseptual
  3. makna asosiatif
  4. makna kata
  5. makna istilah
  6. makna idiom
  7. makna peribahasa
  8. makna leksikal
  9. makna gramatikal
  10. makna kontekstual
  11. makna referensial
  12. makna non-referensial
  13. makna denotatif

Beberapa jenis makna kata ini telah pernah dibahas dalam artikel sebelumnya, beberapa diantaranya seperti : contoh kalimat gramatikal dan leksikal, makna kontekstual dan konseptual, contoh makna referensial dan non referensial, contoh makna asosiasi dan contoh makna kata.

Makna Istilah

Istilah dalam KBBI didefinisikan sebagai kata atau kombinasi kata-kata yang menunjukkan makna konsep, proses, kondisi, atau karakteristik dalam bidang tertentu. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa istilah tersebut berbeda dengan kata. Kata-kata dapat memiliki arti yang berbeda jika konteksnya berubah. Padahal istilah itu memiliki makna tetap atau khusus dalam bidang tertentu.

Istilah ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu istilah khusus dan istilah umum. Memahami dan contoh dari dua jenis istilah sebagai berikut:

  • Istilah umum, adalah kata yang menjadi unsur bahasa umum. Misalnya : taqwa, anggaran belanja, penilaian, daya, dan nikah.
  • Istilah khusus, adalah kata yang pemakaian dan maknanya terbatas dalam suatu bidang tertentu. Misalnya : apendektomi, kurtosis, bipatride, dan pleistosen.

Istilah dalam Bahasa Indonesia bersumber dari kosakata bahasa Indonesia, bahasa serumpun dan bahasa asing.

1. Bahasa Asing

Bahasa Indonesia banyak menyerap bahasa asing. Bahasa asing ini dapat dipertimbangkan membentuk istilah baru apabila memenuhi syarat:

  • lebih cocok dengan konotasinya, misalnya profesional, kritik, kecaman, amatir
  • lebih singkat dibanding terjemahan aslinya dalam Bahasa Indonesia, misalnya studi, diplomasi, dokumen
  • kemudahan dalam komunikasi antarbahasa, misalnya inflasi, bursa, satelit


Untuk penjelasan yang lebih lengkap tentang istilah, lihat artikel contoh makna istilah yang telah dijelaskan sebelumnya.

2. Kosakata Bahasa Indonesia

Istilah dapat terbentuk dari kosakata Bahasa Indonesia jika memenuhi syarat-syarat:

  • kata yang paling tepat, misalnya bea – cukai – pajak.
  • kata yang paling singkat, misalnya perlindungan politik – suaka politik.
  • kata yang berkesan baik, misalnya perempuan – wanita.
  • kata umum yang diberi makna baru, misalnya peka – peka cahaya.


3.  Bahasa Serumpun

Istilah dapat terbentuk dari bahasa serumpun/daerah jika memenuhi syarat-syarat:

  • lebih cocok dengan konotasinya, misalnya istilah anjangsana, tuntas, jamban.
  • lebih singkat dibandingkan Bahasa Indonesianya, misalnya istilah mawas diri, luwes, sandang pangan.





Ungkapan
Ungkapan atau sering disebut idiom, adalah gabungan kata yang memiliki arti baru yang berbeda dibandingkan kata yang menyusunnya. Ungkapan terbentuk dari dua kata atau lebih. Jika ditulis tanpa konteks kalimat yang menyertainya, maka ada dua kemungkinan makna yaitu makna sebenarnya (makna denotasi) dan makna kiasan. Kedua makna ini telah dijelaskan dalam artikel kalimat denotasi dan konotasi dan contoh kalimat denotasi dan konotasi.

Oleh karena itu untuk memahami makna dari suatu ungkapan, harus ada konteks yang menyertainya. Untuk lebih jelas, perhatikan dua konteks kalimat berikut:

  • Jago merah kesayangan ayah kemarin mati tertabrak mobil.
  • Dalam sekejap, rumah susun itu telah habis dilahap si jago merah.

Konteks kalimat 1 merupakan contoh kalimat detonasi. Jago merah yang dikatakan dalam kalimat 1 adalah ayam jago yang berwarna kemerahan. Sedangkan konteks kalimat 2, istilah jago merah merujuk pada makna kias yang berarti “api”.

Contoh lain:

  1. Sudahlah, aku angkat tangan saja. Sulit sekali menyelesaikan soal fisika ini.
  2. Ayah membanting tulang tiap hari agar kau dan adik-adikmu bisa bersekolah.
  3. Sebaiknya hati-hati saat bicara dengannya, dia mudah sekali naik pitam.
  4. Selama satu bulan ini postingan anak SMA itu menjadi buah bibir yang banyak diperdebatkan.
  5. Karena perlakuan ibu tirinya, anak itu akhirnya angkat kaki dari rumahnya sendiri.
  6. Usaha bubur ayam yang sudah turun menurun ditekuni keluarganya akhirnya terpaksa gulung tikar.
  7. Tidak perlu terlalu dipikirkan, toh semua itu hanya bunga tidur.
  8. Apa kau ingin membuatku naik darah?
  9. Bagaimana kau ingin sukses jika usahamu hanya setengah jalan begitu?
  10. Hati-hati padanya, anak itu terkenal panjang tangan dilingkungannya.
  11. Perkara sengketa itu sudah masuk meja hijau.
  12. Ardi benar-benar seperti bintang lapangan yang dielu-elukan penggemarnya.
  13. Dengarkan baik-baik perkataan kakekmu, dia telah banyak mengalami asam garam kehidupan.
  14. Tidak semua masalah harus dihadapi dengan emosi, sebaiknya gunakan kepala dingin untuk menyelesaikannya.
  15. Dian selalu saja dijadikan kambing hitam setiap kali kakaknya terlibat masalah.

Demikian pembahasan singkat mengenai makna kata, makna istilah dan ungkapan dalam Bahasa Indonesia beserta contoh kalimatnya. Semoga bermanfaat.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar