--> Skip to main content

Pengertian Majas Parabel beserta Maknanya dan Contoh Kalimatnya

Majas adalah gaya bahasa yang sifatnya khas atau mengandung makna yang tidak benar. Majas itu sendiri terdiri dari berbagai jenis, di mana salah satu dari berbagai jenis jurusan adalah parabel majas. Parabel Majas sendiri adalah majalah yang memuat nilai-nilai moral yang terkandung dalam sebuah cerita. Judul ini dapat ditemukan dalam contoh dongeng perumpamaan. Bukan hanya dongeng perumpamaan, ini juga dapat ditemukan dalam berbagai dongeng lain, seperti dongeng bijak, contoh dongeng pendek dan strukturnya, serta contoh mitos atau mitos.



Untuk lebih mengetahui seperti apa majas parabel tersebut, berikut ditampilkan beberapa contoh majas parabel beserta maknanya!

Contoh 1:
Toba yang marah karena Samosir anaknya itu langsung memaki sang anak dan mengatainya dengan kalimat dasar anak ikan! Sehabis mengucapkan hal tersebut, Toba pun ingat akan sumpahnya kepada istrinya, bahwa dia tidak boleh memaki anaknya dengan sebutan anak ikan. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Hujan deras pun seketika turun dan menggenangi seluruh permukaan tanah, serta menenggelamkan semua orang di dalamnya, termasuk Toba. Sementara itu, Samosir berhasil menyelamatkan diri ke suatu tempat, dan tempat tersebut kelak dinamai dengan Pulau Samosir.

Maknanya: Makna dari majas parabel di atas adalah kita selaku manusia hendaknya jangan melanggar sumpah yang telah kita ikrarkan. Sebab, jika kita melanggar, maka kita pun harus menerima dampak buruknya. Majas parabel di atas berasal dari cerita rakyat Asal Usul Danau Toba.

Contoh 2:
Nawang Wulan yang mengetahui bahwa seledangnya yang hilang ternyata ada di tangan Jaka Tarub pun lantas kesal dan kemudian kembali ke kahyangan.

Contoh 3:
Malin Kundang dikutuk menjadi batu karena tidak mengakui keberadaan Ibu kandungnya yang berpakaian lusuh dan compang-camping di hadapan istrinya.

Maknanya: Majas yang terkandung dalam certia Malin Kundang ini mengandung makna bahwa seorang anak mesti tetap mengakui keberadaan Ibunya, betapa pun kondisi Ibunya tersebut.

Contoh 4:
Bawang Merah dan Ibunya mencuri labu milik Bawang Putih yang merupakan pemberian seorang nenek. Bawang Merah dan Ibunya berharap bahwa labu itu berisi emas dan permata. Namun, setelah dibuka, ternyata labu tersebut berisi ular dan ular tersebut menggigit mereka berdua.

Maknanya: Makna dari majas parabel di atas adalah sebagai manusia hendaknya kita jangan merebut benda yang bukan hak kita. Sebab, hal tersebut akan mengakibatkan dampak buruk bagi kita. Adapun majas pada contoh di atas berasal dari cerita Bawang Merah dan Bawang Putih


Maknanya: Makna dari majas parabel di atas adalah bahwa kita mesti jujur dan berterus terang terhadap orang yang kita sayangi atas perbuatan yang telah kita lakukan. Jika tidak, maka orang yang kita sayangi itu akan kesal dan pergi meninggalkan kita. Majas parabel di atas diambil dari kisah Jaka Tarub dan Dewi Nawang Wulan.

Demikianlah contoh majas parabel dan maknanya. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa contoh majas lainnya, pembaca bisa membuka artikel contoh majas innuendo, contoh majas satire, contoh majas inversi, contoh majas elipsis, contoh majas interupsi, contoh majas koreksio, dan contoh majas retorik. Adapun pembahasan kali ini dicukupkan sampai di sini saja. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan para pembaca, baik itu mengenai majas khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar