Pengertian Majas Anafora dalam Kalimat dan Puisi dan Contohnya. Anafora Majas adalah salah satu dari berbagai jurusan selain majas simile, majas tautologi, majas pengulangan, majas anti-bentrok, paralelisme majas, dan majelis aliterasi. Anafora Majas sendiri adalah seri yang berisi pengulangan kata atau frasa dalam satu kalimat, di mana kata yang diulang adalah kata di awal kalimat yang diulang atau ditulis ulang di tengah kalimat dan di akhir kalimat. Tidak hanya dalam kalimat, ucapan anaforis juga dapat digunakan dalam puisi, di mana kata pertama atau frase pertama dalam sebuah baris kemudian diulangi ke baris berikutnya.
Agar pembaca lebih paham, berikut ditampilkan beberapa contoh majas anafora dalam kalimat dan puisi bahasa Indonesia!
Agar pembaca lebih paham, berikut ditampilkan beberapa contoh majas anafora dalam kalimat dan puisi bahasa Indonesia!
A. Contoh Majas Anafora dalam Puisi
Contoh 1:
Duhai penguasa, masih ingatkah janji-janji yang kau ucap?
Duhai penguasa, masih ingatkah akan sumpah yang menancap?
Duhai penguasa, akan engkau akan terus terlupa?
Duhai penguasa, haruskah kami terus menyapa
Mengingatkanmu akan janji yang terlupa
Mengingatkanmu akan sumpah yang tersia
Mengingatkanmu akan rakyat yang nestapa
Duhai penguasa, mau sampai kapan kau terlupa?
Contoh 2:
Meskipun terantuk
Meskipun tersaruk
Meskipun tulangku harus meremuk
Tekad tidak akan hilang bentuk
Malah akan s’makin susah ditekuk
Contoh 3:
Karena kehendak-Mu, alam dunia ini pun tercipta
Karena kehendak-Mu, hamba pun bernaung di dunia
Karena kehendak-Mu, hamba pun ibadah di dunia
Karena kehendak-Mu, hamba pun binasa tak bernyawa
Karena kehendak-Mu, hamba dihidupkan di alam Sana
Contoh 4:
Engkau tidak akan pernah tahu, bahwa ada bunga yang bersemi di dadaku.
Engkau tidak akan pernah tahu, bunga di dadaku menyembulkan rindu dendam.
Engkau tidak akan pernah tahu, rindu dendam itu pun menyublim jadi doa.
Engkau tidak akan pernah tahu, dalam doa itu pun tersemat suatu nama.
Engkau tidak akan pernah tahu, bahwa nama itu tidak lain tidak bukan
adalah nama dari orang yang kudamba.
Dan engkau tidak pernah tahu, bahwa orang itu tidak lain tidak bukan
adalah engkau yang kudamba sejak lama.
B. Contoh Majas Anafora dalam Kalimat
- Apapun jalan yang kau pilih, apapun keputusan yang kau ambil, apapun impian yang kau raih, aku akan tetap menghormatimu.
- Meskipun lelah, meskipun kesal, meskipun aku terlunta-lunta, aku tidak akan berputus asa dan tetap selalu berjuang.
- Walaupun aku diremehkan, walaupun aku diasingkan, walaupun aku dihinadinakan, aku akan tetap memilih jalan yang benar.
- Tahukah engkau kalau aku mendambakanmu, tahukah engkau bahwa aku rindukanmu, tahukah engkau bahwa aku sangat ingin menjumpaimu?
- Jasa baiknya telah menyentuh perasaanku, jasa baiknya membuat aku jadi terharu, jasa baiknya tidak akan aku lupakan.
- Kini engkau telah pergi, kini aku pun sendiri, kini aku pun merasa sepi.
- Dalam suka, dalam duka, dalam bahagia atau nestapa, kita akan tetap selalu bersama.
- Entah esok hari, entah lusa nanti, entah mungkin suatu saat nanti, impianku pun pasti akan terwujud.
- Baik itu di pagi hari, baik itu di petang hari, baik itu di malam hari, kopi tetap akan selalu nikmat.
Demikianlah beberapa contoh majas anafora dalam kalimat dan puisi dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai majas pada khususnya, maupun mengenai bahasa Indonesia pada umumnya. sekian dan terima kasih.