--> Skip to main content

Kalimat Sanggahan dan Penolakan - Pengertian dan Perbedaanya

Kalimat Sanggahan dan Penolakan - Pengertian dan Perbedaanya. Penafian kalimat dan penolakan adalah dua jenis kalimat, selain kalimat inti, kalimat interogatif, kalimat deklaratif, kalimat imperatif, dan seterusnya. Seperti jenis kalimat lainnya, kedua kalimat itu tentu memiliki karakteristik masing-masing yang membuatnya berbeda satu sama lain. Dalam artikel ini, kita akan mencari tahu apa perbedaan antara kalimat sanggahan dan kalimat penolakan. Untuk mengetahui perbedaan antara keduanya, kita akan tahu terlebih dahulu pengertian, fungsi, dan juga karakteristik keduanya. Dengan begitu, kita akan menemukan perbedaan antara dua jenis kalimat.



Untuk lebih jelasnya, berikut pemaparan definisi, fungsi, dan ciri-ciri kalimat sanggahan dan penolakan, serta letak perbedaan diantara keduanya!

1. Kalimat Sanggahan
Sesuai dengan namanya, kalimat ini adalah kalimat yang bertujuan untuk menyanggah atau membantah sebuah pendapat. Sanggahan tersebut disampaikan dengan cara menyampaikan terlebih dahulu persetujuan kita terhadap pendapat yang akan kita sanggah. Sehabis itu, barulah kita sampaikan sanggahan atau bantahan kita terhadap pendapat tersebut. Ciri khas utama dari kalimat ini adalah adanya kata tetapi, akan tetapi, dan juga namun.

Untuk mengetahui seperti apa kalimat sanggahan tersebut, berikut ditampikan beberapa contoh kalimat sanggahan dalam bahasa Indonesia!

  • Saya setuju dengan pendapat saudara bahwa koruptor mesti dihukum setegas-tegasnya. Tetapi, saya tidak setuju jika bentuk hukan tersebut berupa hukuman penjara.
  • Saya sependapat dengan Bapak soal pentingnya mendisiplinkan siswa di sekolah. Akan tetapi, saya tidak setuju dengan metode yang hendak Bapak gunakan untuk mendisiplinkan siswa-siswa kita di sekolah.
  • Saya sebetulnya setuju dengan gagasan yang saudara paparkan. Namun, saya masih agak kurang sreg dengan beberapa poin dari gagasan tersebut.


2. Kalimat Penolakan
Seperti namanya, kalimat ini adalah kalimat yang berfungsi untuk menolak ide atau pendapat. Berbeda dengan kalimat sanggahan, kalimat penolakan disampaikan langsung tanpa terlebih dahulu menyetujui pendapat atau ide yang ditolak. Meskipun disampaikan dengan cara yang lugas, kalimat penolakan juga harus sopan ketika disampaikan kepada orang lain.

Kalimat penolakan biasanya mengandung kata tidak setuju, tidak setuju, tidak sejalan, atau tidak setuju. Agar lebih sopan, kata maaf biasanya ditambahkan, minta maaf, meminta izin, dan kata-kata serupa lainnya. Untuk lebih memahami, berikut beberapa contoh kalimat penolakan dalam bahasa Indonesia!

  • Maaf, saya tidak setuju dengan apa yang diucapkan oleh saudara Anwar.
  • Mohon maaf, saya kurang setuju dengan gagasan yang dilontarkan saudara Jauhari.
  • Mohon izin, saya di sini ingin menyampaikan satu hal, yaitu saya tidak sejalan dengan pendapat Bapak Sanusi soal kebijakan tersebut.

Mohon maaf sebesar-besarnya, saya tidak sependapat dengan pendapat dari Pak Chaidar barusan.
Dari pemaparan-pemaparan di atas, kita bisa simpilkan bahwa terdapat dua perbedaan mendasar antara kalimat sanggahan dan penolakan, yaitu:

1. Cara Penyampaian
Kalimat sanggahan disampaikan secara tidak langsung, di mana pengiriman didahului oleh kesepakatan pendapat, maka pendapat itu ditolak begitu saja. Setelah itu, kalimat penolakan disampaikan lebih lugas tanpa menyetujui pendapat lawan terlebih dahulu. Meski begitu, kalimat penolakan tetap harus disampaikan dengan sopan.

2. Kata-Kata yang Terkandung di Dalamnya

Kalimat sanggahan mengandung kata-kata namun, tetapi, atau akan tetapi di dalamnya. Sementara itu, kalimat penolakan mengandung kata tidak setuju, kurang setuju, tidak sejalan, atau tidak sependapat. Agar kalimat penolakan jauh lebih halus, biasanya ditambahkan kata mohon izin, maaf, mohon maaf, dan sebagainya.

Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan kalimat sanggahan dan penolakan. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian. Terima kasih.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar