--> Skip to main content

Rabu Abu : Tata Cara Ibadah Perayaan Rabu Abu Lengkap

Tata Cara Ibadah Perayaan Rabu Abu yang Wajib Dipahami. Rabu Abu adalah salah satu hari penting sebelum Paskah. Dalam liturgi tahunan gerejawi, Rabu Abu adalah hari pertama dari periode Pra Paskah. Rabu Abu dirayakan pada hari Rabu, 40 hari sebelum Paskah. Dalam ajaran Kristen, tanda 40 ini memiliki makna spiritual sebagai waktu persiapan. Jadi, dapat dikatakan bahwa pada Rabu Abu, orang Kristen mulai bersiap untuk memasuki periode pertobatan 40 hari sebelum Paskah.

Lalu mengapa itu disebut Abu Wednesday? Kejadian 2: 7 memberi tahu kita bagaimana manusia dibentuk, yang diciptakan dari debu dan tanah. Dan ketika kita mati, kita akan kembali ke debu dan tanah. Jadi secara umum, makna penyembahan Ash Wednesday adalah mengingatkan kita untuk bertobat.

Dan di artikel ini, kita akan tahu bagaimana melakukan perayaan hari Rabu di gereja Katolik secara umum, yang dibagi menjadi empat tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Ritus Pembuka
  • Antifon Pembuka

Antifon pembuka ini dilakukan khusus untuk Misa dimana tidak ada nyanyian pembuka.

  • Lagu pembuka

Jemaat berdiri dan menyanyikan lagu pembuka.

  • Tanda Salib

Ini merupakan salah satu hal yang identik dengan agama Katolik yaitu dengan membuat tanda salib Katolik.

  • Pengantar
  • Doa Pembuka

Jemaat berdoa supaya diberikan pengendalian diri dan kekuatan saat berpuasa untuk hari-hari ke depan, sehingga mereka bisa dijauhkan dari kelesuan rohani.

2. Liturgi Sabda

Tahap berikutnya dalam prosedur penyembahan Ash Wednesday adalah Liturgi Sabda. Dalam kata liturgi berisi pembacaan Alkitab. Dalam perayaan ibadah untuk hari-hari penting, hierarki gereja Katolik memiliki aturannya sendiri untuk membaca Alkitab dan tidak boleh dikurangi atau ditambahkan. Seperti pada Rabu Abu, berikut ini adalah kata liturgi untuk digunakan:

  • Bacaan pertama : Yoel 2 : 12-182
  • Mazmur Tanggapan : PS No. 8123
  • Bait pengantar Injil : PS No. 9654
  • Bacaan Injil : Mat 6 : 1-6, 16-185
  • Homili singkat
  • Doa berkat atas abu

Umat dengan rendah hati memohon kepada Allah untuk melimpahkan rahmat dan memberkati abu yang akan dioleskan ke kepala para umat sebagai tanda penyesalan akan dosa.

  • Penaburan abu

Abu yang telah didoakan akan dibagikan kepada umat dengan ditaburkan ke ubun-ubun mereka atau menerakan tanda sabil di dahi.

  • Nyanyian selama pembagian abu
  • Doa umat
Para pemimpin dan penyembah akan berdoa bersama untuk berdoa bagi gereja sehingga Bapa di Surga mendorong gereja untuk selalu memperbarui dirinya, untuk para pemimpin masyarakat sehingga mereka diberi contoh kehidupan yang selalu sederhana, kemudian bagi mereka yang menderita sehingga dasar mereka kebutuhan terpenuhi, dan juga untuk diri sendiri sehingga Bapa akan menggerakkan hatinya sehingga dia dapat benar-benar menyangkal dosa menegakkan keadilan dan kejujuran.


3. Liturgi Ekaristi
  • Persiapan persembahan
Persiapan persembahan diawali dengan nyanyian dan diikuti dengan doa persembahan agar persembahan yang diberikan dapat berkenan kepada Allah.

  • Doa Syukur Agung
Doa Syukur Agung ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu prefasi prapaskah III atau IV, kudus, dan Doa Syukur Agung.

  • Komuni
Ada beberapa tahapan dalam komuni, diantaranya adalah Doa Bapa Kami, Doa Damai, Anak Domba Allah, persiapan komuni, ajakan menyambut komuni, komuni, lagu komuni, saat hening, dan doa sesudah komuni. Anda dapat membaca artikel sakramen ekaristi dan makna sakramen ekaristi untuk mengetahui lebih jauh mengenai ekaristi.

4. Ritus Penutup
  • Pengumuman
Pengumuman bersifat fakultatif.

  • Doa berkat yang dipimpin imam.
  • Pergerakan keluar.
Sekian artikel mengenai tata cara ibadah perayaan Rabu Abu. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Terima kasih.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar