--> Skip to main content

PENGERTIAN MOTIVASI BELAJAR | SECARA UMUM DAN MENURUT PARA AHLI

PENGERTIAN MOTIVASI BELAJAR
A. Pengertian motivasi belajar 
motivasi untuk belajar adalah dorongan yang muncul dari dalam diri siswa (intrinsik) dan dari luar diri siswa (ekstrinsik) untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik meliputi keinginan dan keinginan untuk berhasil, dorongan dari kebutuhan untuk belajar, dan harapan cita-cita siswa. Sedangkan motivasi ekstrinsik yang meliputi penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan belajar yang menarik, dan upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Motivasi Belajar Menurut Djamarah (2008: 149), motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang disebut "motivasi intrinsik", yaitu motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar. Ini karena di dalam setiap individu ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi yang datang dari luar seseorang disebut "motivasi ekstrinsik", yaitu motif yang aktif dan berfungsi karena stimulus dari luar.
PENGERTIAN MOTIVASI BELAJAR | SECARA UMUM DAN MENURUT PARA AHLI


B. Realita lapangan
Tidak dapat dipungkiri bahwa motivasi belajar merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam proses pencapaian tujuan belajar dan motivasi belajar juga akan mempegaruhi dan dipengaruhi oleh aspek kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik.

Motivasi belajar mempengaruhi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dan motivasi belajar juga dipengaruhi oleh aspek kognitif, afektif dan psikomotor sehingga dapat dikatakan antara aspek-aspek tersebut memiliki korelasi. motivasi belajar bertindak sebagai stimulus untuk menstimulasi minat dan minat peserta didik terutama di sekolah dasar.

Jika seorang guru mampu merancang situasi belajar yang mampu mengeksplorasi kemampuan siswa dan mampu meningkatkan motivasi belajar dan menghilangkan perspektif bahwa belajar adalah proses yang kaku dan membosankan dan tujuan pembelajaran akan tercapai baik tujuan insidentil dan menengah, namun dari pengamatan saya lakukan dalam proses pembelajaran di SD bahwa tingkat motivasi belajar setiap siswa masih kurang ini adalah karena pengaruh yang berasal dari dalam diri siswa dan pengaruh yang berasal dari luar diri siswa.

Contoh hal yang berkaitan dengan motivasi belajar
a. Siswa kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan
b. Siswa termotivasi untuk belajar hanya pada awal pelajaran (2 subjek)
Tetapi setelah putus motivasi belajar berkurang
c. Guru yang kurang kreatif saat mengajar sehingga siswa merasa bosan dan lelah
d. Kondisi ruang kelas yang kurang terawat
e. Guru yang kurang profesional

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar 

A. Faktor intrinsik
Menurut para ahli yang menjadi faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah faktor motivasi intrinsiknya (Purwanto, 2008):

1. Minat
Minat adalah minat individu terhadap sesuatu, di mana minat belajar yang tinggi akan menyebabkan proses belajar siswa menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Minat berfungsi sebagai kekuatan pendorong yang mengarahkan seseorang ke aktivitas spesifik tertentu. Minat adalah kecenderungan seseorang untuk merasakan pada objek tertentu yang dianggap penting. Dari rasa ketertarikan terhadap sesuatu akan membentuk motivasi yang akhirnya teraktualisasikan dalam perilaku belajar. Persyaratan penting untuk memulai sesuatu adalah minat pada apa yang ingin dipelajari. Tanpa minat dan hanya berdasarkan tepaksa, maka tidak akan tercipata motivasi untuk belajar sehingga hasil yang diperoleh yag tidak akan optimal meskipun cara pembelajaran yang digunakan sudah efektif.

2. Cita-cita
Munculnya cita-cita ditambah dengan berkembangnya nalar, akhlak, kehendak, bahasa dan nilai-nilai kehidupan serta oleh perkembangan kepribadian. Ideal untuk menjadi seseorang (gambaran ideal) akan memperkuat semangat belajar. Seseorang dengan kehendak besar dan didukung oleh cita-cita yang sesuai maka akan menghasilkan semangat dan dorongan yang besar untuk dapat mencapai apa yang diinginkan.

3. Kondisi siswa
Motivasi belajar adalah upaya seseorang (siswa) untuk menyediakan semua kekuatan (kondisi) untuk beljar sehingga ia ingin atau ingin melakukan pembelajaran. Kondisi baik yag fisik maupun emosional yang dihadapi oleh peserta didik akan mempengaruhi keinginan individu untuk belajar dan tentunya akan memperlemah dorongan untuk melakukan sesuatu dalam kegiatan belajar. Kondisi fisik dan pikiran yang sehat akan menumbuhkan motivasi blejar. Sehat berarti dalam kondisi baik, seluruh tubuh dan bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit dan keadaan pikiran yang sehat. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan terganggu.

Kondisi emosi dan sosial depresi, selalu dalam keadaan takut gagal, terguncang oleh emosi kuat yang tidak dapat belajar secara efektif. Demikian pula, anak-anak yang tidak disukai oleh teman dan lingkungan sosial akan menemukan kesulitan belajar.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas bahwa faktor intrinsik dipengaruhi oleh minat, cita-cita dan kondisi siswa sehingga jika seorang pendidik mampu mengumpulkan ketiga hal tersebut maka dapat dipastikan bahwa pendidik mampu meningkatkan pembelajaran siswa. motivasi.

B.   Faktor ekstrinsik 
1.    lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga adalah salah satu yang mempengaruhi motivasi belajar ini dapat ditinjau dari beberapa aspek yaitu:

a. Latar belakang pendidikan
Latar belakang pendidikan anggota keluarga menurut saya memiliki peran dalam mempengaruhi motivasi belajar seorang anak. Katakanlah seorang anak yang berasal dari keluarga dengan latar belakang pendidikan yang kurang tinggi tentu memiliki kendala dalam hal membangun motivasi untuk belajar anaknya

b. Ekonomi keluarga
Tidak dapat dipungkiri bahwa ekonomi keluarga berperan dalam mempengaruhi motivasi belajar, akan ada masalah klasik yang tidak secara langsung mempengaruhi motivasi belajar seperti pemenuhan alat-alat yang berkaitan dengan kegiatan sekolah seperti pakaian, alat tulis dan uang saku. Namun terkadang muncul fenomena bahwa anak yang berasal dari keluarga miskin sebenarnya mereka adalah orang yang berprestasi dan sebaliknya anak yang berasal dari keluarga mampu menjadi orang yang acuh tak acuh.

c. Sistem sosial dalam keluarga
Dari analisis saya bahwa nilai-nilai atau norma-norma yang diyakini dalam keluarga mempengaruhi motivasi belajar, misalnya, keturunan nelayan, mereka sangat dipengaruhi oleh aturan yang terbentuk dalam keluarga mereka misalnya setelah sekolah mereka sering pergi ke membantu orang tuanya menangkap ikan sehingga muncul paradigma yang tidak perlu sekolah menengah untuk menjadi nelayan, biar tidak sekolah masih bisa jadi nelayan. Kita dapat melihat kenyataan bahwa anak-anak dari daerah pesisir jarang memiliki pendidikan tinggi.

2. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah adalah titik pusat di mana seorang anak berusaha membangun pengetahuannya dan oleh karena itu ada beberapa aspek dalam lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi motivasi belajar, antara lain:

a.sarana dan infrastruktur
saran dan prasarana mempengaruhi motivasi belajar, kondisi tidak langsung dan ketersediaan fasilitas akan dapat menghasilkan motivasi untuk belajar

b. guru
guru sangat berperan dalam menghasilkan motivasi belajar siswa ini karena guru berfungsi sebagai motivator, mediator dan fasilitator maka posisi seorang guru sangat sentral dan paling penting dalam hal menghasilkan motivasi belajar siswa.

c. manajemen sekolah
manajemen sekolah berpengaruh dalam meningkatkan motivasi untuk belajar, kemampuan kepala sekolah dan staf pengajar dalam rangka mengatur dan merancang jadwal belajar untuk memberikan pengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar misalnya mis penentuan subjek yang akan diajarkan matematika pertama dan terakhir tidak boleh diajarkan dalam jam terakhir karena konsentrasi siswa mulai menurun

3. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat adalah tempat seorang anak berinteraksi setelah pulang sekolah di suatu komunitas seorang anak belajar tentang hal buruk sehingga akan mempengaruhi motivasi belajar dan di masyarakat serta seorang anak akan bertemu dengan guru yang mengajarinya di sekolah sehingga perilaku guru di masyarakat akan memberi mereka perspektif yang diajarkan oleh gurunya, misalnya seorang guru yang selalu menyuruh muridnya untuk berdoa bersama tetapi itu adalah guru yang jarang melakukan shalat berjamaah sehingga ini akan menjadi reaksi dari pengetahuan diajarkan oleh guru dan muncul ketidakpercayaan.

D. Upaya dalam meningkatkan motivasi untuk belajar
Menurut saya adapun upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar baik secara langsung berhubungan dan berdampak tidak langsung menyatukan upaya untuk meningkatkan motivasi belajar secara intrinsik dan ekstrinsik. Untuk menignkatkan motivasi peserta didik maka harus ada sinergi dari beberapa elemen yang dapat membangkitkan motivasi belajar peserta didik:
a. Memaksimalkan sarana dan prasarana pembelajaran
b. Rekrut tenaga pengajar yang profesional dan kompeten di bidangnya
c. Manajemen sekolah harus bertanggung jawab dan profesional
d. Melibatkan seluruh stackholder

Upaya untuk meningkatkan motivasi menurut para ahli
Menurut Djamarah (2002: 125) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, antara lain:

a. Memberi angka
Angka yang dimaksud adalah simbol atau nilai dari kegiatan belajar siswa. Angka adalah alat motivasi yang memberikan stimulasi yang cukup kepada siswa untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasi belajar di masa depan.

b. Hadiah
Hadiah dapat membuat siswa termotivasi untuk mendapatkan nilai bagus. Karunia dapat digunakan oleh orang tua atau guru untuk mendorong pembelajaran siswa.

c. Kompetisi
Persaingan adalah persaingan. Persaingan dapat meningkatkan prestasi siswa. Dengan kompetisi atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong siswa belajar.

d. Keterlibatan ego
Menumbuhkan kesadaran siswa untuk merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras pada risiko harga diri adalah salah satu bentuk motivasi yang penting. Siswa akan belajar dengan giat bisa karena harga dirinya.

e. Ulangi
Ulangan dapat digunakan sebagai alat motivasi. Siswa akan menjadi aktif belajar jika mereka tahu akan ada pengulangan. Siswa biasanya mempersiapkan diri dengan belajar terlebih dahulu untuk menghadapi pengulangan. Oleh karena itu, memberikan pengulangan merupakan strategi yang cukup baik untuk memotivasi siswa agar lebih aktif belajar juga merupakan sarana motivasi.

f. Ketahuilah hasilnya
Dengan mengetahui hasil belajar, akan mendorong siswa untuk belajar dengan giat. Dengan mengetahui peningkatan hasil belajar, siswa termotivasi untuk belajar dengan harapan bahwa hasilnya akan terus meningkat.

g. Memuji
Pujian adalah bentuk penguatan positif serta motivasi yang baik. Guru dapat meningkatkan pujian untuk memuji keberhasilan siswa dalam pekerjaan sekolah Dengan penghargaan yang tepat akan menumbuhkan suasana yang menyenangkan, meningkatkan semangat belajar.

h. Hukuman
Hukuman adalah penguatan negatif, tetapi jika dilakukan dengan benar dan bijaksana akan menjadi alat motivasi yang baik dan efektif.

saya. Keinginan untuk belajar
Keinginan untuk belajar berarti ada unsur-unsur yang disengaja, ada tujuan untuk belajar. Keinginan untuk belajar adalah potensi yang ada di dalam diri siswa. Motivasi ekstrinsik diperlukan untuk keinginan untuk belajar untuk berubah menjadi perilaku belajar.

j. Bunga
Minat besar dalam kegiatan pembelajaran. Siswa yang tertarik dengan subjek akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada ketertarikan
untuk dia. Proses belajar akan berjalan dengan lancar jika disertai dengan minat. Minat dapat dihasilkan dengan membandingkan kebutuhan, menghubungkan dengan masalah kedalaman masa lalu, memberikan peluang untuk hasil yang baik, menggunakan berbagai metode pengajaran.

k. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima oleh siswa adalah alat motivasi yang penting. Dengan memahami tujuan yang ingin dicapai, akan timbul gairah untuk belajar.
Upaya meningkatkan motivasi belajar oleh guru antara lain

Sebuah. Gunakan metode dan aktivitas yang berbeda
Melakukan hal yang sama secara terus menerus dapat menyebabkan kebosanan dan menurunkan semangat belajar. Siswa yang bosan cenderung mengganggu proses pembelajaran. Variasi akan membuat siswa terkonsentrasi dan termotivasi. Sesekali cobalah sesuatu yang berbeda dengan menggunakan metode belajar yang bervariasi di kelas. Cobalah untuk membuat role-sharing, debat, transfer pengetahuan singkat, diskusi, simulasi, studi kasus, presentasi audio-visual dan kerja kelompok kecil

b. Buat para siswa aktif
Di usia muda harus diisi dengan kegiatan, kreatif, menulis, petualangan, desain, membuat sesuatu dan memecahkan masalah. Jangan membuat peserta pasif di kelas karena dapat mengurangi minat dan mengurangi rasa ingin tahu. Gunakan metode pembelajaran aktif dengan memberi siswa tugas simulasi pemecahan masalah untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar. Jangan berikan jawaban jika tugas itu terasa bisa dilakukan oleh siswa

c. Buat itu menantang tetapi realistis dan tepat
Buat proses pembelajaran yang sesuai dengan siswa dan sesuaikan minat mereka sehingga mereka menarik karena mereka dapat melihat tujuan pembelajaran. Buatlah tugas yang menantang tetapi realistis. Realistis dalam arti bahwa standar tugas cukup berat untuk memotivasi siswa untuk menyelesaikan tugas sebaik mungkin, tetapi tidak begitu sulit sehingga tidak banyak siswa yang gagal dan mengakibatkan kurangnya antusiasme untuk belajar.

d. Ciptakan suasana kelas yang kondusif
Kelas yang aman, tidak mendikte dan cenderung mendukung siswa untuk mencoba dan belajar sesuai dengan minat mereka akan menumbuhkan motivasi belajar. Ketika siswa belajar di kelas yang menghormati dan menghormati mereka dan tidak hanya melihat kemampuan akademis mereka, mereka cenderung didorong untuk terus mengikuti proses pembelajaran.

e. Berikan pekerjaan secara proporsional
Jangan hanya berorientasi pada nilai dan cobalah untuk menekankan penguasaan materi. Semua tugas di kelas dan pekerjaan rumah tidak selalu sama dengan nilai. Ini dapat menurunkan semangat siswa yang kurang mampu memenuhi standar dan mengakibatkan siswa yang bersangkutan merasa dirinya gagal. Gunakan mekanisme nilai tambah, dan cobalah untuk mengomentari pekerjaan siswa mulai dari kekuatan mereka dan kekurangan mereka dan apa yang dapat mereka tingkatkan. Harap berikan komentar Anda dengan jelas. Berikan kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan pekerjaan mereka jika mereka merasa tidak memadai. Jangan mengandalkan nilai untuk merombak sesuatu yang tidak sesuai dengan Anda.

f. Libatkan diri Anda untuk membantu siswa mencapai hasil
Imbaulah siswa untuk meningkatkan keterampilan belajar mengajar mereka, bukan hanya berpegang pada hasil ujian atau tugas. Bantulah siswa mencapai sasaran pribadi mereka dan lacak kemajuan mereka.

g. Berikan instruksi kepada siswa untuk sukses dalam belajar
Jangan biarkan siswa berjuang sendiri dalam belajar. Beri tahu mereka apa yang perlu dilakukan. Buat mereka percaya bahwa mereka dapat berhasil dan bagaimana mencapainya.

h. Hindari persaingan interpersonal
Persaingan dapat menimbulkan kekhawatiran, yang dapat berdampak negatif pada proses pembelajaran dan beberapa siswa akan cenderung untuk menipu. Kurangi peluang dan tren untuk membandingkan siswa satu sama lain dan menciptakan perpecahan di antara para siswa. Buat metode mengajar di mana siswa dapat bekerja bersama.

saya. Berikan umpan balik
Berikan umpan balik kepada siswa tentang pekerjaan mereka. Gunakan kata-kata positif untuk berkomentar. Para siswa akan lebih termotivasi terhadap kata-kata positif daripada ekspresi negatif. Komentar positif akan membangun kepercayaan diri. Buat situasi di mana Anda percaya bahwa seorang siswa dapat maju dan sukses di masa depan.

j. Hargai kesuksesan dan keteladanannya
Hindari komentar negatif tentang perilaku buruk dan kinerja rendah yang ditunjukkan oleh siswa Anda, akan lebih baik jika Anda memberikan penghargaan untuk siswayang menunjukkan perilaku dan kinerja yang baik. Ekspresi positif dan dorongan yang sukses untuk siswa Anda adalah motivator yang sangat berpengaruh dan memberikan aspirasi bagi siswa lain untuk unggul.

k. Antusias dalam mengajar
Antusiasme seorang guru dalam mengajar merupakan faktor penting untuk menumbuhkan motivasi pada siswa. Jika Anda terlihat bosan dan kurang antusias maka para siswa akan menunjukkan hal-hal serupa. Berusahalah untuk selalu terlihat baik, percaya diri, dan antusias di depan kelas.

l. Tetapkan standar yang tinggi (tetapi realisitis) untuk semua siswa
Para guru standar mengharapkan siswa mereka memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja dan kepercayaan diri mereka. Jika Anda mengharapkan semua siswa termotivasi, giat dan memiliki minat yang tinggi, mereka cenderung bertindak sesuai kemauan Anda. Anda harus yakin bahwa Anda mampu memberikan motivasi tinggi kepada siswa. Pada awal tahun ajaran baru, Anda harus menggunakan kesempatan untuk membuat semua siswa memiliki motivasi yang tinggi.

m. Memberikan penghargaan untuk memotivasi
Pemberian seperti nilai, hadiah dll, mungkin efektif untuk beberapa siswa (biasanya untuk anak-anak) tetapi metode ini harus digunakan dengan hati-hati karena memiliki potensi untuk menciptakan persaingan. Namun demikian, penggunaan metode ini dapat menimbulkan motivasi internal.

n. Buat kegiatan yang melibatkan semua siswa di kelas
Buat kegiatan yang melibatkan siswa dengan teman-teman mereka di kelas. Ini akan berbagi pengetahuan, ide dan penyelesaian tugas-tugas siswa individu dengan semua siswa di kelas.

Hai. Hindari menggunakan ancaman
Jangan mengancam siswa Anda dengan kekerasan, hukuman atau nilai rendah. Untuk beberapa siswa, ancaman nilai rendah mungkin efektif, tetapi dapat menyebabkan mereka mengambil jalan pintas (kecurangan).

p. Hindari komentar yang buruk
Gunakan komentar positif dan perilaku yang baik. Banyak siswa yang yakin tentang kinerja dan kemampuan mereka. Jangan membuat pernyataan negatif kepada siswa di kelas Anda mengenai perilaku dan kemampuan mereka. Anda harus selektif dalam menggunakan kata-kata dan berbicara di kelas. Jika tidak hati-hati, kepercayaan siswa Anda akan mudah jatuh.

q. Kenali minat siswa Anda
Para siswa mungkin berada di satu kelas, tetapi mereka memiliki kepribadian yang berbeda. Pahami siswa Anda, bagaimana mereka menanggapi materi dan apa minat, aspirasi, harapan, dan kekhawatiran mereka. Gunakan contoh dalam pembelajaran Anda yang terkait dengan minat mereka untuk membuat mereka termotivasi dalam belajar.

r. Peduli dengan siswa Anda
Para siswa akan menunjukkan minat dan motivasi kepada para guru yang memiliki perhatian. Tunjukkan bahwa Anda memandang siswa sebagai manusia normal dan perhatikan bahwa mereka sedang belajar dan bukan hanya nilai karena mereka tercermin dalam kemampuan Anda sebagai seorang guru. Cobalah membangun hubungan positif dengan para siswa dan cobalah untuk mengidentifikasi mereka ketika Anda memberi tahu mereka kepada mereka. Misalnya, ceritakan kisah Anda saat Anda menjadi seorang siswa.

Artikel : PENGERTIAN MOTIVASI BELAJAR
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar