--> Skip to main content

Majas Pleonasme - Pengertian Dan 55 Contoh Kalimat Majas Pleonasme

Majas Pleonasme - Pengertian Dan 55 Contoh Kalimat Majas Pleonasme. Majas atau gaya bahasa digunakan dalam menulis sastra dalam bentuk puisi atau prasa. Majas adalah kekayaan bahasa yang memiliki efek efek tertentu yang membuat bahasa lebih unik dalam menyampaikan pikiran baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Berbagai macam majas seperti majas perbandingan, majas sindiran, majas penegasan, majas pertentangan, dan majas majas lainnya yang menjadi bagian di dalamnya. Salah satu penegasan afirmasi adalah majas pleonasme, yang akan kita bahas dalam artikel ini.

Pengertian Majas Pleonasme

Ditinjau dari bahasanya, pleonasme berasal dari kata dalam bahasa Yunani “pleonasmus” yang berarti “kata yang berlebihan”. Majas pleonasme adalah majas yang berfungsi untuk menegaskan arti suatu kalimat dengan menambahkan frasa yang berlebihan. Majas pleonasme menggunakan kata keterangan tambahan yang sebenarnya keberadaannya tidak dibutuhkan. Namun keberadaan kata tambahan tersebut membuat kalimat lebih tegas dan lebih jelas.

Contoh Majas Pleonasme dan Pembahasannya

Berikut adalah contoh majas pleonasme dalam kalimat beserta pembahasan tentang maksud kata tambahan yang berada didalamnya.


  • Adi menengok ke belakang mencari asal suara itu.

Pembahasan :

Dalam kalimat tersebut kata ‘ke belakang’ tidak dibutuhkan keberadaannya namun memperjelas kea rah mana Adi menoleh.


  • Ayah berternak berbagai macam unggas, seperti ayam, bebek, menthok, dan lainnya.

Pembahasan :

Dalam kalimat tersebut mengandung hiponim ayam, bebek, menthok yang merupakan hiponim dari kata ‘unggas’. Sebenarnya kalimat tersebut tdak membutuhkan kata ‘unggas’ namun untuk memperjelas dan mempertegas kalimat, maka hiponim ditambahkan.


  • Rusi memiliki kesulitan dalam berbicara sejak dari kecil.

Pembahasan :


  • Para ibu-ibu arisan sekalian diharapkan kehadirannya tepat waktu.

Pembahasan :

Dalam kalimat tersebut terdapat penjamakan secara berulang dari kata ‘para, ibu ibu, dan sekalian’. Kata sekalian seharusnya tidak perlu digunakan sehingga membuat kalimat tersebut menjadi kalimat bermajas pleonasme.


  • Barisan tentara musuh mundur ke belakang mengaku kalah dalam peperangan.

Pembahasan :

Dalam kalimat tersebut kata ‘ke belakang’ seharusnya tidak diperlukan lagi karena kata ‘mundur’ sudah berarti ke belakang.


Dalam kalimat tersebut arti dari kata ‘dari’ dan ‘sejak’ adalah sama sehingga seharusnya penggunaan salah satu kata saja sudah cukup. Penambahan frasa ada dua kata yng bersinonim dalam kalimat membuat kalimat tersebut bermajas pleonasme.

Contoh-contoh majas pleonasme dalam kalimat lainnya :

  1. Rebusan air panas untuk membuat secangkir kopi hitam.
  2. Besarkan api hingga sangat panas di kompor ketika sedang membuat sajian nasi goreng.
  3. Tebu diolah untuk menghasilkan gula pasir manis utnuk masyarakat.
  4. Aku tak mau jika setiap hari harus menenggak obat pahit
  5. Bibi menjerit ketika melihat darah merah keluar dari kepalaku setelah terjatuh dari sepeda.
  6. Kalau aku pergi denganmu sekarang, tentu aku akan meninggalkan tumpukan cucian basah yang seharusnya aku selesaikan hari ini.
  7. Hari ini aku ingin makan dengan telur dadar goreng di rumah.
  8. Seseorang akan melihat keatas jika ada benda yang jatuh di atas kepalanya.
  9. Hawa api panas itu membantu menghangatkan badan di musim dingin.
  10. Berbagai macam macam adat istiadat di Indonesia menarik minat wisatawan.
  11. Para nenek- nenek melakukan senam lansia di plataran Puskesmas desa.
  12. Lina memasukkan es dingin ke dalam jus mangganya.
  13. Paman suka mengkonsumsi tempe kedelai.
  14. Adik sangat suka sekali dengan mainan boneka Barbie baru miliknya.
  15. Ibu menambahkan garam asin ke dalam masakannya.
  16. Orang yang sakit akan mengeluarkan keringat dingin.
  17. Manusia menggunakan alat komunikasi telepon untuk saling berhubungan dalam jarak jauh.
  18. Pengguna facebook menggunakan gambar foto diri sebagai profile picture.
  19. Pemberian nilai hasil akhir semester sudah bias diakses di website Universitas.
  20. Sasa naik keatas punggung kuda dengan bantuan pelatihnya.
  21. Demi untuk kekasihnya, Dia mau melakukan apa saja.
  22. Ketika tubuhku tenggelam pada saat kecelakaan laut yang kualami kemarin, aku benar-benar telah menelan banyak air laut yang asin sampai lidahku terasa kelu.
  23. Tubuhnya tersungkur terkelembab ke dalam lubang ketika sepeda motornya tersandung batu besar pada saat melaju kencang.
  24. Tadi malam aku bermimpi berada di sebuah negeri yang diselimuti salju putih.
  25. Kami hanyalah keluarga miskin yang tak punya apa-apa.
  26. Ayah suka mencampurkan madu manis ke dalam jamunya.
  27. Gadis yang cantik jelita itu adalah adik temanku.
  28. Joni buru-buru naik ke atas pohon ketika dikejar anjing.
  29. Sedari tadi adik duduk manis di depan layar kaca televisi.
  30. Bibi membeli banyak sekali kebaya wanita di toko milik sahabatnya.
  31. Menanam pepohonan hijau secara serentak sebagai bentuk cinta bumi dan menghindari pemanasan global yang lebih parah.
  32. Supir itu menepikan kendaraannya ke pinggir karena ada masalah dengan mesin.
  33. Anak – anak itu mendongakkan kepalanya ke atas untuk melihat pesawat yang sedang melintas.
  34. Rudi tidak menyadari keberadaanku di sebelahnya sampai ia menoleh ke samping.
  35. Pengemis itu menadahkan tangannya ke atas kepada semua pejalan kaki.
  36. Sejak dari kecil Novan menyukai permainan sepak bola.
  37. Menara kota itu menjulang tinggi ke langit.
  38. Pesawat itu tiba – tiba turun rendah dari posisi asalnya.
  39. Suasana malam ini sunyi senyap tidak seperti biasanya.
  40. Rita riang gembira melihat ayahnya pulang dari Jakarta.
  41. Kami akan pergi menemui paman di kampung besok lusa.
  42. Saya menyaksikan kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri.
  43. Semua siswa – siswi SMAN 1 Jakarta Timur mengikuti upacara bendera di Lapangan sekolah.
  44. Seluruh bapak – bapak melakukan kerja bakti bangun tempat ronda.
  45. Kapal laut itu menangkap beratus – ratus macam ikan dengan hanya sekali menebar jala.
  46. Perpuluh puluh jenis burung ditangkarkan di kebun binatang ini.
  47. Bibi datang dari desa dengan membawa beraneka ragam macam buah.
  48. Ayah beternak hewan berkaki empat, seperti sapi, kambing, dan kerbau.
  49. Pak Ahong menjual barang – barang elektronik seperti laptop, televisi, radio, mesin cuci, dan lain – lain.
  50. Aku mengunjungi tempat wisata di bali, seperti Tanah Lot, Pantai Kuta, Sanur, dan masih banyak lagi.




Diatas adalah contoh contoh majas pleonasme yang mengandung kata tambahan untuk mempertegas maksud kalimat. Kalimat bermajas pleonasme seperti diatas tidak cocok jika digunakan dalam penulisan karya ilmiah karena mengurangi keformalannya dan kalimat menjadi tidak efektif. Semoga penjelasan dan contoh contoh majas pleonasme dalam kalimat diatas dapat dipahami dengan baik.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar