Contoh Kalimat Generalisasi dan Penjelasan - Jenis kalimat yang mengandung jenis kata telah dibahas sebelumnya. Adapun beberapa artikel yang membahasnya, antara lain: contoh kalimat peyorasi yang mengandung makna peyorasi dan contoh; contoh kalimat perbaikan yang mengandung makna ameliorasi; contoh kalimat sinestesi yang mengandung makna dan contoh sinestetik; contoh kalimat rekan dengan penjelasan yang berisi contoh arti asosiasi; contoh kalimat idiomatik dan artinya mengandung makna dan contoh idiomatik; serta definisi dan contoh denotasi kalimat dalam bahasa Indonesia yang mengandung arti denotasi dan contoh. Kalimat generalisasi itu sendiri adalah kalimat yang mengandung arti generalisasi.
Dalam artikel perluasan makna - makna dan contoh, makna generalisasi atau perluasan makna adalah perluasan makna kata yang awalnya dimaksudkan khusus untuk menjadi bemakna umum atau ekstensif. Arti jenis ini termasuk salah satu makna pergeseran ini. Salah satu contoh makna generalisasi adalah kepala. Kata ini semula bermakna hanya sebagian dari tubuh manusia yang ada di atas tubuh. Setelah digeneralisasikan, arti kata itu meluas menjadi pemimpin perusahaan, lembaga, atau asosiasi. Untuk lebih memahami, berikut ini disajikan contoh kalimat generalisasi beserta penjelasannya.
1. Pak Baroto mempunyai papan yang sangat luas.
Makna kata papan pada kalimat di atas bukanlah makna sebenarnya. Melainkan, makna dari hasil generalisasi, di mana kata papan pada kalimat di atas adalah rumah.
2. Karena saudara datang terlambat, maka saudara akan saya beri hukuman.
Maka kata saudara pada kalimat di atas mulanya bermakna sebutan bagi kerabat atau keluarga. Namun, makna kata tersebut telah digeneralisasi, sehingga maknanya pun meluas dan menjadi kata sapaan yang lazim digunakan dalam percakapan sehari-hari.
3. Andini adalah putri dari Pak Salim
Kata putri semula digunakan untuk sebutan anak perempuan dari seorang raja atau sultan. Namun, makna kata ini kian meluas dan menjadi sebutan untuk anak perempuan tidak peduli dia anak siapa, entah itu anak raja maupun anak orang biasa sekalipun.
4. Sobri adalah putra seorang mantri
Seperti kata putri, kata putra juga semula bermakna sebutan bagi anak laki-laki dari raja atau sultan. Kini, kata tersebut menjadi sebutan yang lazim untuk anak laki-laki, terlepas anak tersebut adalah anak raja ataupun anak orang biasa.
5. Sikap baik yang ditunjukkan oleh Adelia, membuat benih cinta pun muncul di hati Beni
Kata benih pada kalimat di atas semula bermakna biji atau buah yang disiapkan untuk ditanam atau disemaikan. Setelah digeneralisasi, makna kata tersebut kian meluas. Salah maknanya tercermin pada kalimat di atas, yaitu bermakna sebab atau asal mula dari sesuatu.
6. Ibu Tuti adalah pemilik indekos yang kini sedang aku sewa.
Kata Ibu di atas semula bermakna orang tua wanita yang melahirkan sang anak. Setelah digeneralisasi, kata itu pun meluas maknanya menjadi sebutan untuk wanita yang lebih tua atau dihormati.
7. Pak Baroto adalah bos di perusahaan tempat aku bekerja
Pak atau Bapak semula bermakna orang tua pria yang lazimnya menjadi kepala keluarga dan pencari nafkah. Namun, makna tersebut telah diperluas oleh makna generalisasi, sehingga kata pak atau Bapak pada kalimat di atas adalah sebutan bagi pria yang dianggap umurnya lebih tua atau dihormati.
Begitulah beberapa contoh kalimat generalisasi dan penjelasannya. Semoga bermanfaat dan mampu meningkatkan wawasan para pembaca juga, baik dalam ranah generalisasi maupun di bidang bahasa Indonesia. Itu saja dan terima kasih.