--> Skip to main content

Pengertian Keseimbangan Lingkungan Ekosistem dan Cara Menjaga Keseimbangan Ekosistem Secara Alami

Keseimbangan ekosistem adalah suatu kondisi dimana interaksi antara komponen-komponen di dalamnya berlangsung secara harmonis dan seimbang. Keseimbangan ekosistem tersebut berdampak signifikan pada keselerasan serta kesejahteraan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya. Sayangnya, mencermati keadaan yang terjadi dewasa ini, bisa kita simpulkan bahwa telah terjadi perubahan lingkungan secara besar-besaran yang berdampak pada kehidupan manusia yang tidak lagi selaras. Penyebab terganggunya keseimbangan lingkungan tersebut ada beragam.

Keseimbangan ekosistem adalah kondisi di mana interaksi antar komponen-komponen penyusun ekosistem berlangsung secara harmonis dan seimbang. Keseimbangan ekosistem atau kondisi homeostatis secara tidak langsung akan berdampak signifikan terhadap kesejahteraan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya. Mencermati keadaan umum yang terjadi dewasa ini, kita mungkin dapat merasakan bahwa lingkungan hidup kita telah berubah secara drastis sehingga interaksi yang berlangsung antar komponen penyusun berjalan secara tidak selaras. Adapun beberapa hal yang menjadi penyebab terganggunya keseimbangan ekosistem tersebut

Berikut ini adalah pembahasan tentang keseimbangan ekosistem, cara menjaga keseimbangan ekosistem, upaya menjaga keseimbangan lingkungan, pengertian keseimbangan lingkungan, pengertian keseimbangan ekosistem, keseimbangan ekosistem hutan.

Pengertian Keseimbangan Ekosistem

Secara alami suatu ekosistem dalam keadaan seimbang. Keseimbangan ini akan terganggu bila ada gangguan dari luar, seperti bencana alam atau campur tangan manusia. Komponen penyusun ekosistem tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling tergantung.

Suatu komponen biotik yang ada di dalam ekosistem ditunjang oleh komponen biotik lainnya. Dalam suatu ekosistem selalu terjadi perubahan jumlah populasi tumbuhan, herbivora, dan karnivora (komponen biotik).

Alam akan mengatur ekosistem sedemikian rupa sehingga perbandingan antara jumlah produsen dan konsumen selalu seimbang. Keseimbangan alam (ekosistem) akan terpelihara bila komposisi komponen-komponennya (komponen biotik maupun komponen abiotik) dalam keadaan seimbang.
Keseimbangan ekosistem adalah suatu kondisi dimana interaksi antara komponen-komponen di dalamnya berlangsung secara harmonis dan seimbang. Keseimbangan ekosistem tersebut berdampak signifikan pada keselerasan serta kesejahteraan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya.
Untuk menjaga keseimbangan pada ekosistem, maka terjadi peristiwa makan dan dimakan. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan populasi suatu organisme. Peristiwa makan dan dimakan antarmakhluk hidup dalam suatu ekosistem membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

1. Rantai Makanan

Proses makan dan dimakan terjadi dalam suatu ekosistem. Dalam suatu ekosistem terjadi peristiwa makan dan dimakan dalam suatu garis lurus yang disebut rantai makanan. 
Rantai makanan ini terjadi jika satu jenis produsen dimakan oleh satu jenis konsumen pertama, konsumen pertama dimakan oleh satu jenis konsumen kedua, dan seterusnya. Konsumen yang menjadi pemakan terakhir disebut konsumen puncak.

Rantai makanan terjadi di berbagai ekosistem. Di antara rantai makanan tersebut terdapat pengurai, karena pada akhirnya semua makhluk hidup akan mati dan diuraikan oleh pengurai.
Rantai Makanan
Bagan: Rantai Makanan

Berikut ini adalah contoh rantai makanan yang terjadi di ekosistem kebun.
Contoh Rantai Makanan
Gambar: Contoh Rantai Makanan

2. Jaring-Jaring Makanan

Di alam ini satu produsen tidak hanya dimakan oleh satu jenis konsumen pertama. Tetapi, bisa dimakan oleh lebih dari satu jenis konsumen pertama, satu jenis konsumen pertama dapat dimakan lebih dari satu jenis konsumen kedua dan seterusnya. Coba kamu perhatikan gambar jaring-jaring makanan berikut!
Contoh Jaring-jaring Makanan
Gambar: Contoh Jaring-jaring Makanan

3. Piramida Makanan

Dalam ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih banyak daripada jumlah konsumen tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak daripada konsumen tingkat III, demikian seterusnya. Hal ini disebabkan oleh hilangnya energi pada setiap tingkatan makanan.

Jika rantai makanan digambarkan dari produsen sampai konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk suatu piramida makanan. Coba kamu amati gambar piramida makanan berikut ini.
Piramida Makanan
Bagan: Piramida Makanan

Setiap tingkatan organisme menempati tingkatan tertentu yang disebut tingkatan tropik. Tingkatan tropik tersebut dapat dihitung berdasarkan jumlah individu, biomassa, dan kandungan energinya.

Perbedaan tingkatan tropik dinyatakan dalam perbandingan luas yang disusun mulai dari tingkatan tropik I sampai tingkatan tropik tertinggi.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar