--> Skip to main content

Organisasi Militer dan Semi Militer Bentukan Jepang di Indonesia

Memang, Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat kaya di dunia membuat banyak negara yang menjajah negara Indonesia ini. Mulai dari bangsa Eropa bahkan bangsa Asia sendiri juga ingin menjajah negeri kita tercinta ini. Setelah masa penjajahan Belanda, rakyat Indonesia kembali dijajah oleh “Saudara Tua” yaitu Jepang. Dengan kekuatannya, Jepang berhasil menguasai wilayah di Indonesia. Kekuatan Jepang bahkan dapat dikatakan lebih kuat dibanding Sekutu karena Jepang memiliki bantuan kekuatan udara taktis, sedangkan kekuatan udara Sekutu sudah hancur karena pertempuran awal di Indonesia maupun di Malaysia.

Menurut penilaian Jepang, para pemuda apalagi pemuda desa, belum terpengaruh dunia luar (alam pikiran Barat). Para pemuda Indonesia secara fisik kuat, semangat dan pemberani. Di samping itu, pemuda Indonesia kala itu jumlahnya cukup besar sehingga memegang peranan penting terhadap Indonesia.

Atas dasar berbagai pertimbangan tersebut, maka pemuda dimanfaatkan dan dijadikan sasaran utama propaganda Jepang. Berbagai semboyan seperti Jepang saudara tua, Indonesia sama saja dan Gerakan 3 A memang cukup menarik kalangan pemuda. Pernyataan Jepang akan persamaan dinilai sebagai bentuk perubahan dari keadaan masa Belanda yang begitu diskriminatif dan kejam.

Jepang memang sangat cerdik, sebelum membentuk organisasi semi-militer dan militer secara resmi, mereka terlebih dahulu melatih para pemuda dengan pendidikan guna meningkatkan kedisiplinan, semangat juang dan jiwa kesatria para pemuda.

Sesuai dengan sifat kemiliteran, jepang berambisi untuk mengalahkan Sekutu dengan memanfaatkan rakyat Indonesia terutama para pemuda. Adapun cara Jepang yaitu dengan membentuk organisasi-organisasi yang bersifat militer dan semi-militer.

Berikut ini adalah pembahasan tentang organisasi militer bentukan jepang, organisasi semi militer bentukan jepang.

Organisasi Militer dan Semi Militer Bentukan Jepang

Dalam rangka memperkuat kedudukan dalam Perang Pasifik, Jepang melakukan mobilisasi para pemuda untuk dibina dalam latihan militer. Oleh karena itu Jepang membentuk organisasi-organisasi semimiliter dan organisasi militer.

a. Organisasi semimiliter aman epang

  1. Seinendan (Barisan Pemuda), terutama untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.
  2. Fujinkai (Himpunan Wanita), bertujuan memberikan latihan-latihan kemiliteran pada wanita berusia minimum 15 tahun.
  3. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), bertugas membantu tugas-tugas polisi.
  4. Suishintai (Barisan Pelapor), dipimpin oleh Ir. Soekarno.
  5. Gakukotai (Barisan Pelajar), dibentuk tanggal 15 Desember 1944.
  6. ibakutai (Barisan Berani Mati).

b. Organisasi militer

  1. Heiho (Pembantu Prajurit Jepang), dibentuk pada bulan April 1943. eiho adalah prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan dalam organisasi militer Jepang baik dalam Angkatan Darat maupun Angkatan Laut. Selain diberi latihan militer, para anggota Heiho juga diberi kesempatan untuk mengendalikan senjata antipesawat, tank, dan artileri medan.
  2. PETA (Pembela Tanah Air) dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1944 atas usul dari Gatot Mangkupraja. Para pemuda yang tergabung dalam Peta mendapatkan latihan-latihan kemiliteran. Setelah Indonesia merdeka banyak anggota Peta yang menjadi pemimpin Indonesia seperti Jenderal Ahmad Yani, Jenderal Soedirman, dan Jenderal Soeharto.
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar