--> Skip to main content

Macam-Macam dan Contoh Takdir Allah

Apakah pembaca berpikir mengapa dilahirkan sebagai anak laki-laki atau perempuan? Kalau kebetulan laki-laki, mengapa Allah tidak menciptakan sebagai perempuan saja? Atau sebaliknya, mengapa tidak laki-laki saja jika kebetulan seorang perempuan? Jawaban dari semua pertanyaan ini adalah takdir. Ya, takdir, adalah sesuatu yang mutlak dan berada dalam kuasa Allah yang tidak bisa dielakkan. Pemberlakuan takdir Allah ada juga yang mengikutsertakan peran makhluk. Maksudnya, takdir atau ketentuan Allah yang dapat berubah melalui usaha atau ikhtiar makhluk. Oleh karena itu, takdir dibagi menjadi dua, yaitu takdir mubram dan takdir mu‘allaq.

1. Takdir Mubram
Takdir mubram adalah ketentuan Allah yang mesti berlaku atas setiap diri manusia, tanpa bisa dielakkan atau ditawar-tawar lagi. Dalam bahasa Arab, mubram artinya sesuatu yang sudah pasti, tidak dapat dielakkan.

Contoh takdir mubram antara lain ketentuan tentang kapan datangnya kiamat, jenis kelamin bayi yang akan lahir, jodoh, usia seseorang, atau ketentuan Allah tentang ajal seseorang. Jodoh merupakan rahasia Allah swt. Tidak ada seorang pun yang mengetahui siapa jodohnya kelak. Ketentuan tentang datangnya ajal merupakan rahasia Allah swt. dan telah ditentukan dengan qada dan qadar-Nya. Jika Allah sudah menetapkan bahwa seseorang akan mati pada suatu hari, di suatu tempat, pada jam sekian, orang tersebut pasti akan mati pada saat dan tempat yang sudah ditentukan itu. Ia tidak akan bisa lari atau bersembunyi dari Malaikat Izrail, meskipun berada dalam tembok benteng yang sangat kukuh.

2. Takdir Mu’allaq 
Takdir mu‘allaq adalah ketentuan Allah yang mungkin dapat diubah manusia melalui usaha atau ikhtiarnya, jika Allah mengizinkan. Dalam bahasa Arab, mu‘allaq artinya sesuatu yang digantungkan atau ditunda. Jadi, Allah menunda pelaksanaan keputusan-Nya dan menggantungkannya kepada usaha manusia sendiri. Allah swt. berfirman yang artinya; "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (Q.S. ar-Ra‘d [13]: 11)

Contoh takdir mu‘allaq antara lain kepandaian, kekayaan, dan kesehatan. Untuk menjadi pandai, kaya, atau sehat, seseorang tidak boleh hanya duduk berpangku tangan menunggu datangnya takdir, tetapi ia harus berusaha. Untuk menjadi pandai kita harus belajar, untuk menjadi kaya kita harus bekerja keras dan hidup hemat, dan untuk menjadi sehat kita harus menjaga kebersihan. Kecil kemungkinan menjadi pandai kalau kita malas belajar atau suka membolos. Demikian juga kalau kita ingin kaya tetapi malas bekerja dan suka hidup boros. Kita ingin sehat tetapi kita tidak menjaga kebersihan lingkungan. Apa yang kita inginkan itu tidak mungkin terwujud. (M. Quraish Shihab. 1997: halaman 63)
Musibah yang terjadi di muka bumi merupakan kehendak Allah swt. dan tidak terlepas dari perbuatan manusia itu sendiri. Allah swt. berfirman yang artinya; "Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu). (Q.S. asy-Syu-ra- [42]: 30)

Berdasarkan ayat di atas, manusia diwajibkan untuk berusaha agar musibah tidak terjadi. Tidak menggunduli hutan agar bencana banjir dan tanah longsor tidak terjadi. Menjaga kelestarian lingkungan agar bencana tidak terjadi. Adanya takdir mu‘allaq, menyebabkan manusia tidak boleh pasrah begitu saja kepada nasib. Selain itu, Allah sudah memberi anugerah kepada manusia berupa akal yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Manusia dapat mempergunakannya untuk berikhtiar.

Dengan demikian, jelaslah bahwa beriman kepada qada dan qadar Allah bukan berarti kita pasrah dan duduk berpangku tangan menunggu takdir dari Allah. Melainkan giat berusaha dan sepenuh hati mengubah nasib sendiri, berupaya bekerja dengan keras mencapai apa yang kita cita-citakan.


Sumber Artikel: http://www.ipapedia.web.id/2015/10/macam-macam-dan-contoh-takdir-allah.html
Mungkin Anda Suka
Buka Komentar
Tutup Komentar